.
.
.
.
.
My Secret Love
.
.
.
.
.Hujan tak kunjung reda, sepasang mata sayu memandang putus asa. Ingin rasa berteriak lalu menerobos ribuan runtuhan hujan demi hasratnya yang terpendam dalam diam. Namun, rasa dingin telah mendahului niatnya. Tubuhnya tak mampu bergeming demi melawan rasa dingin yang tercipta setiba hujan turun. Matanya terserang kantuk yang teramat hingga membuat kepalanya jatuh tertunduk dan menyenderkan kepala di sebuah tiang di dekatnya.
*****
"Bangun, ayo bangun Noona Kang Y/n!"
Gadis bernama Kang Y/n biasa dipanggil Y/n, membuka matanya yang terasa berat untuk dibuka.
Kemudian ia memandang siapa yang telah membangunkanya dari tidur. Terkejut, Y/n segera tersadar dan secepat mungkin berdiri. Dengan agak terhuyung ia berusaha untuk tersadar lebih maksimal lagi.
"Mian, aku tertidur. Jeoseonghamnida," Ucap Y/n seraya sedikit membungkuk menunjukkan rasa menyesalnya.
"Sudahlah, kau membuang waktuku saja." Kata namja itu dengan angkuhnya. Y/n tertunduk mendengar perkataan kasar namja berwajah malaikat tapi berhati devil itu.
Y/n segera masuk mobil mini coover milik Seo Changbin, kakak tiri Y/n. Sudah 3 tahun Y/n tinggal bersama Changbin.
Semenjak ibu Y/n dan paman Changbin resmi menjadi suami istri. Changbin tak memiliki orangtua lagi. Ia menjadi yatim piatu setelah ayah dan ibunya mengalami kecelakaan mobil ketika hendak menjemput Changbin dari bandara sepulang belajar dari negeri kangguru.
Walau telah sekian lama bersama bukan berarti Y/n dapat berbicara bebas dengan Changbin. Sikap Changbin yang tertutup membuat Y/n segan terlebih takut untuk sekedar menyapanya.
*****
Sesampainya di rumah, Y/n segera bergegas ke kamarnya tapi sebelumnya ia mengucapkan terima kasih kepada Changbin. Tapi Changbin malah cuek seakan tak mendengar apa pun.
"Bagaimana bisa para wanita menyukai lelaki semacam itu. Bahkan jangkrik pun akan lari melihatnya." Seru Y/n begitu ia telah berada di kamarnya.
******
16:25 KSTSeharusnya sesore ini Y/n berada di kamarnya yang hangat bersama buku-buku pelajarannya dan berkutat dengan internet.
"Apa dia sengaja melakukan ini? Membiarkan aku mati bersama dinginnya air hujan?" seru lirih Y/n menebak-nebak.
Kini musim hujan tengah di puncaknya. Hampir setelah hari di bulan ini Y/n selalu menunggu jemputan dalam keadaan kedinginan bagai anak ayam yang terguyur hujan dan ternyata induknya menghilang.
Bahkan Y/n selalu mengalami demam di malam hari karena terlalu lama menunggu di dalam riuhnya hujan.
Kali ini, Y/n menjadi takut. Pasalnya sudah pukul 18:08, Y/n tak kunjung dijemput. Y/n meraba ponsel miliknya. Tak beruntung bagi Y/n sisa daya ponselnya tak mampu melakukan panggilan.
Pesan pun sudah berkali-kali Y/n kirim. Tak pada Changbin tapi pada ibunya juga. Tapi nihil, Y/n hanya bisa pasrah seraya memandang sayu sebuah kotak terbelit pita yang cantik di sampingnya.
Y/n memutuskan untuk mencari bus yang akan menuju arah tempat ia di mana tinggal. Tapi sepertinya terlambat, sebenarnya sudah berkali-kali bus mampir ke halte itu tapi Y/n tak mau mengecewakan Changbin.
****
Changbin baru tersadar jika ia telah lupa menjemput Y/n. Itu semua karena ia mengejar persiapan skripsinya. Changbin segera membawa mobilnya, kecepatan mobilnya melebihi kecepatan seperti biasanya.
Ia sangat khawatir jika saja Y/n benar-benar masih menunggunya. Ia juga kesal terhadap pamannya dan ibu Y/n yang pergi mendadak hingga ia harus ekstra dalam mengawasi Y/n.
"Ke mana dia? Apa dia sudah pulang?"
tak menemukan Y/n di tempat biasanya ia segera merogoh ponselnya dan mendial nomor Y/n. Tapi ponselnya tak aktif.
Changbin yang merasa kesal dan takut terduduk di bangku halte. Matanya menangkap sesuatu di sampingnya. Tiba-tiba saja ia menjadi penasaran dengan kotak persegi dengan pita cantik menghiasinya.
'Untuk Oppa! Selamat ulang tahun!'
Changbin meraih kotak tersebut begitu ia menemukan namanya tercantum di sisi atas kotak tersebut.
'Oppa. Maaf aku selalu menyita waktumu seperti yang selalu kau katakan. Tapi aku tak tahu harus siapa lagi yang mampu menolongku, hanya kau. Maaf aku selalu membuatmu malu memiliki adik tiri seperti aku. Tapi aku selalu bangga padamu, kau jenius. Tidak seperti aku. Maaf!'
Tubuh Changbin bergetar. Dibukanya kotak tersebut. Changbin menemukan sebuah scraf tertuliskan namanya, sebuah sweater abu-abu tunik berbahan wol asli. Ini sweater impiannya. Changbin mencium kedua benda tersebut dengan khitmad. Tak terasa air matanya menetes.
"Aku mencintaimu Y/n, aku sangat mencintaimu. Tapi aku malu. Aku malu karena sikapku terlanjur dingin padamu. Aku malu mengakuinya. Maafkan aku. Mianhe!"
Changbin terdiam sejenak, hatinya kaku sekarang. Ia menjadi sangat khawatir saat ini pada Y/n.
"Apa aku membuatmu menunggu. Aku baru saja membeli roti." Ucap Y/n santai.
Changbin tercekat sungguh ia terkejut mendapati gadis itu di depannya.
"A--Apa kau mendengarnya?" tanya Changbin gugup.
"Apa? Aku baru saja datang!" Ucap polos gadis itu.
Changbin tersenyum. Kemudian ia berdiri tepat di hadapan Y/n. Mereka saling tatap.
"Mianhe!" Changbin memeluk Y/n yang terdiam heran mendapati Changbin memeluknya.
"Kau mau rotinya?"
'Aku benar² mencintaimu Y/n sangat mencintaimu.Teruslah disampingku'~Changbin
'Kenapa Jantung ku berdetak cepat?? Apakah aku menyukai Changbin Oppa??'~Y/n
.
.
.
.
.
END
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and Comment
Mianhe Typo bertebaran 🙏
Mianhe GaJe ya ceritanya??
Vomennya aku tunggu 💜💜!!
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE: Straykids ✖ You
Fiksi PenggemarDibaca aja dulu!!! Siapa tau suka!!! Sekian saya istri Kim Seungmin pamit 🌚🙏