Emilia-4

23.3K 743 30
                                    

Mendengar kabar buruk dari Rio. Emilia segera mengurus berkas-berkas yang ternyata belum diselesaikan sama sekali olehnya. Emilia yang melihat hal itu sangat marah dan kesal. ia kira selama ditinggal olehnya, Rio akan menyelesaikan tugas ini. ternyata tidak. Tebakan Emilia salah besar. Alhasil Emilia mengusir Rio dari ruangan kerja miliknya dan di ambil ahli oleh Emilia. Rio kini berada didepan pintu ruang kerjanya membujuk Emilia agar Rio saja yang menyelesaikannya.

"Queen, maaf kan lah aku, biar aku aja yang bantu queen" mohon Rio ke Emilia sambil mengetuk pintu berkali-kali.

"Queen maaf, jangan pecat aku queen. Queen, biar aku aja yang selesaikan. Empat hari udah selesai kokk, queen. Jangan marah queen"

Pintu besar berwarna hitam itu terbuka lebar menampilkan sosok Emilia menyilangkan kedua tangannya sambil menatap tajam Rio yang berada dihadapannya. Melihat Emilia membuka pintu dengan sangat lebar, Rio segera berlutut di hadapan Emilia. Ia tidak ingin dipecat olehnya, jika ia dipecat Rio akan ter asingkan dari negara ini. Ia tidak mau hal ini terjadi kepadanya.

"Aku minta maaf queen. Aku tau aku salah. Semenjak kamu ke luar negeri. pekerjaan ku tidak ter kontrol, aku melupakannya karena asik dengan duniaku sendiri. Maafkan aku queen. Tolong maafkan, Aku janji bakal menyelesaikan pekerjaan ini selama empat hari.'' Rio memohon ampun kepada Emilia

Emilia menghebuskan nafasnya kasar. "Jadi, semenjak gua ke laur negeri lo sudah punya dunia sendiri ya?"

"iya"

"Dunia apa emangnya, Rio?"

"Dunia pac-" omongan Rio terhenti

"pacaran maksudmu?" tanya balik Emilia. "Pacaran sama siapa kamu Rio? apa kamu tau pertaruannya? Dilarang pacaran sesama anggota. jika kamu melanggar kamu akan di asingkan." 

-----

"Performa mu makin baik. Latihan sendiri?" Tanya seorang paruh baya kepada pemuda laki-laki itu yang memakai baju berwarna putih dengan ikat pinggang berwarna hitam.

Pria itu tersenyum. "Tidak pak, tuntunan pekerjaan"

"Oh ya? Sepertinya pekerjaan mu tidak muda"

"Benar pak, harus mempertaruhkan nyawa. Bapak mau ikut?" Tawar pria tersebut yang status nya membantu dirinya belajar Taekwondo.

"Jadi nelayan kepiting alaska?"

Pria tersebut tertawa karena jawaban dari bapaknya. Ia tidak menyangka bapaknya bakalan menjawab memancing kepiting alaska. Tetapi benar, memancing kepiting alaska memang sangat berbahaya. Mereka harus melalui ombak yang sangat besar dengan cuaca yang sangat dingin dan ekstrim.

"Tidak pak, bukan. Pekerjaan saya itu.." omongan pria itu terpotong akibat kawannya memanggilnya namanya dengan sangat keras.

"Kalau begitu, saya pamit dulu ya pak. Jaga kesehatan" izin pria dengan sopan meninggalkan tempat latihan.

"Apa apa?" Tanya Pria itu kepada teman nya.

Pria dengan jaket kulit hitam dengan bandana berwarna merah yang terpasang di kepala nya memberikan suatu foto yang bergambar seorang perempuan berambut pendek hitam kepadanya.

"Siapa dia?" Tanya pria berbaju Taekwondo. Dia Emilia Camela Lexander tuan. Saya pikir anda mengenalinya" Jawabnya.

Pria Taekwondo itu terbingung."Dia memotong rambutnya saat ke Indonesia"

E'miliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang