Emilia-8

16.9K 521 54
                                    

"Sial sial sial, ngak boleh telat ngak boleh" El berlari sekuat tenaga untuk menuju ke aula. Ia telat. Semua anggota sudah berkumpul disana. Ia sampai kemarkas pukul 00.30 yang dimana dirinya sangat amat telat.

Benar dugaannya. Acara sudah dimulai. Nafas El ter engal-engal akibat berlari sekuat tenaga dengan menenteng kedua sepatu haknya ditangan. Ia tidak berani masuk saat ini.

"El? Kamu kok telat?" Rio terkejut saat melihat kekasihnya datang dengan dress yang sangat berantakan. Ia tidak tau kalau kekasihnya ini telah bertemu dengan Emilia.

"Kamu dari mana ha kok pakai dres? Kok ngak bilang aku? Ini kamu telat loh El! Gimana sih, lo bisa dibunuh tau gak!"

"Bisa diam gak si lo hah! Lo gak tau gua capek apa? Jadi pacar bego amat lo" tidak sadar El telah berkata kasar ke Rio.

"Jadi ini gimana?! Semua pakai seragam. Cuma gua pakek dress. Sini seragam lo gua pakek" El melemparkan hels ke lantai.

"Gak bisa El. Ini seragam khusus. Seragam anggota beda lagi" cegat Rio agar seragam ini tidak jatuh ke tangan anggota.

"Ck. Seragam ya seragam. Lagi pula itu sama persis buat anggota Rio! Sini! CEPETAN!" Tidak sengaja suara teriakan El terdengar semua orang yang berada di aula.

Semua orang menoleh secara bersamaan menghadap ke pemilik suara itu. Ternyata, di pintu masuk aula ada dua orang disana. Yang pertama seorang cewek ber dress putih dengan seorang lelaki yang memakai seragam full hitam ini. Dua orang ini dikepung dengan cepat oleh keamanan yang disana.

"Tenang, tenang. Ini aku" ucap Rio saat dirinya telah dikepung oleh keamanan.

"Lepaskan yang ada ditangan anda. Segera!" Orang itu berteriak kepada El agar melepaskan benda yang ada di kedua tangannya.

"Tunjukan id anda"

El segera menunjukan id nya yang berada di jam tangan khusus anggota itu.

"Geana El pradu. Regu Gerigi kamar 0087. Kesalahan anda saat ini, anda telat 30 menit lebih dan tidak memakai seragam"

"Apa hanya itu kesalahannya?"

---

"Kapan kamu pulang?"

Saat ini Felalo berada di ruang kerjanya yang berada dilantai empat. Yang dimana lantai empat ini adalah lantai seluruh ruang kerja keluarga lexander. Mulai dari kepala keluarga hingga anak bungsu mereka.

Saat ini ia sedang sibuk berbicara kepada seseorang melewati laptop berwarna putihnya dimeja. Layar laptop itu menampilkan seorang pemuda dengan wajah tampannya sedang berbicara kepada Felalo. Wajah yang sangat manis jika tersenyum, mirip Felalo.

"Sudah sepuluh tahun lo jul kamu belum pulang. Emang ada apa si di swis? Ngak kangen papa emangnya?" Pertanyaan dari Felalo membuat pemuda itu tertawa ringan. Ia tidak menyangka papanya bakalan kangen sama dirinya. Padahal Felalo yang menyuruhnya pergi ke swis untuk belajar.

"Papa emang nyuruh kamu belajar disana. Bukan tinggal selamanya. Ngak ada kuliah selama sepuluh tahun. Buat kamu, tiga tahun cukup. Pulang!" Felalo mengomel lagi.

"Iya iya pa, jul pulang. Gimana kabar mama? Kok mama jarang nelfon abang? Emang mahal pulsanya?" Jawab pemuda itu sambil makan malam.

Perbedaan jam dijakarta dan swis berbeda. Di jakarta lima jam lebih cepat. Jadi, saat ini di indonesia jam 01.04 wib dan di Swis jam 20.04.

E'miliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang