Emilia-6

18.8K 626 6
                                    

"Sudah lo bawa berkasnya?" tanya Emilia ke Rio

Rio mengeluarkan 10 lembar kertas dari tas yang ia bawa kemari. Emilia menerima berkas itu dan melihat satu-persatu berkas yang telah diselesaikan oleh Rio.

"Performa lo makin turun ya rio, apa gua pecat aja biar waktu sama pacar lo banyak?" ucapan dari Emilia membuat Rio sedikit terkejut.

"Jangan queen, jangan aku mohon. Aku tidak pacaran, aku tidak pacaran sesama anggota. Aku hanya ingin jalan-jalan aja" cega Rio

"Bang, lo udah dipercaya sama kakek apa ini balasan lo buat gua?" Ucap Emilia menatap intes Rio.

Sebelumnya, Rio tidak tau kalau Emilia sudah mengikuti Rio sejak lama. Jelasnya Emilia menyuruh orang untuk mengikuti kemana dia pergi dan dengan siapa dia berhubungan. Karena, firasat Emilia sangat tidak enak buat Rio. Dan tepat sekali, Rio sedang berhubungan dengan para anggota baru.

Disaat ada daftar sebagai anggota baru. Emilia lah yang selalu menyuruh Rio untuk mengurus acara pembukaan anggota baru, semuanya di urus oleh Rio. Hingga akhirnya Emilia lah yang tidak akan mempublish kan bahwa dirinya lah yang ketua.

"Maaf queen" Rio

"Kumpulkan semua anggota baru malam hari ini. Tepat jam 00.00" perintah Emilia ke Rio

"Apa ngak kecepatan queen? Kenapa kamu ingin sekali buka identitas mu ke anggota baru?"

Pertanyaan dari Rio membuat Emilia sedikit ambigu. Se akan akan dirinya tidak ingin Emilia memperkenalkan dirinya sebagai ketua organisasi karena takut dikenal oleh pacarnya. Pasalnya, semua anggota disana sudah tau kalau Rio ada berhubungan dengan sesama anggota. Mereka jug ngak tau, kenapa bisa Rio kepincut sama cewek itu. Tidak habis pikir.

Emilia mendekat ke arah Rio. Mencengkram wajahnya dengan sangat kuat. "Ikuti perintah gua. Sekarang!"

"Baik queen. Siap laksanakan" Rio segera merapikan barangnya dan bergegas keluar dari cafe tersebut untuk menuju ke markas memberikan informasi penting kepada semua anggota baru dan anggota lama.

"Temukan gua sama pacarnya Rio" perintah Emilia kepada seseorang yang ada dibelakangnya setelah Rio pergi dari cafe itu.

"Baik nona. Anda bisa temukan dia di Restoran Camel dijam 18.00"

"Restoran mama saya?" Tanya sekali lagi Emilia.

"Iya nona. Apa nona keberatan? Kalau iya bisa saya gan-"

"Tidak. Itu saja. Saya atur semua kepada anda, jeri"

"Baik nona. Terima kasih"

----------------------------------------------------------------------------

Seorang pemuda pemudi saat ini pada berkumpul di satu ruangan, kursi berantakan, sampah ada di mana-mana membuat ruangan itu seperti kapal pecah. Bukan kapal pecah, melainkan selokan sampah yang kering.

"Cupu amat si lo kel" ucap Emiliand ke Kelvino sambil melempari keripik kentang ke arah zayan.

"Bisa diem ga si lo yand!" Kesal Zayan ke Emiliand yang sedari tadi ia terkena lemparan keripik, padahal bukan dia yang salah.

"Sorry lah, sengaja" ucap Emiliand menikmari keripik balado buatang neng ita.

"Lima menit lagi bersihin ruangan" ucap tegas zayan ke mereka berdua yang dari tadi bermain games tanpa melihat se isi ruangannya yang sudah kotor dengan sampah bungkus snack.

"Ogah" ucap kelvino dan Emiliand bersama.

"Dua menit lagi liam kesini" Zayan

Mendengar nama Liam. Kedua manusia jorok ini segera berhenti bermain games dan memberishkan se isi ruangannya dengan secepat kilat. Benar-benar harus bersih, tidak ada kotoran debu yang tertinggal maupun remahan kripik dan sampah snack di kolong kursi maupun dibawah karpet.

E'miliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang