Suasana Pagi yang indah dengan udara yang segar membuat Camela sudah berkerja diarea dapur untuk membuatkan sarapan lezat kepada orang rumah yang kini sedang asik tertidur lelap. Satu-satunya cara untuk membangunkan mereka adalah membuat masakan yang memiliki aroma yang sangat tajam, apa lagi kalau bukan cumi sambal bawang yang digoreng diwajan.
Benar bukan, satu per satu semuanya keluar dari kamar dan segera menuju ke area dapur yang dimana tempat kesukaannya. Aroma yang sangat enak ini membuat se isi rumah terbangun sambil mengosokan matanya yang masih ada beleknya.
"Mama, masakan mama ganggu abang tidur aja si" omel Emiliand yang sambil rebahan disofa, karena ia masih mengantuk.
"Tau ah ma, adek juga capek." Sahut Emilia yang kini tiduran disamping Emiliand.
"Senjata yang sangat dihindarkan dihari minggu" celetuk Felalo dari tangga. Karena ia tau senjata rahasia istrinya. Yaitu membuat cumi sambal bawang goreng dihari minggu.
Camela hanya terkekeh saat mendengar omelan kedua anaknya itu yang masih sangat mengantuk. Memang dia tidur jam berapa sehingga pagi ini sangat mengantuk.
"Ayok bangun, cuci muka sana!" Felalo menyiram wajah anaknya satu per satu agar segera bangun karena ia takut hal ini akan menjadi kebiasaan buruk ke depannya.
"Kalau gak bangun, gayung satu ember ini papa.."
Belum juga Felalo selesai berbicara. Mereka berdua langsung bangkit dari sofa menuju kekamar mandi untuk mencuci wajahnya. Karena mereka tidak ingin terkena air yang dingin itu dihari minggu.
"Ma, ngk masak udang mayonaise?" Tanya Felalo ke camela karena ia tidak melihat hidangan Udang mayonaise. Makanan kesukaan nya.
"Nope. Mama capek masak, kalau papa mau bantu si ngk papa" jawab Camela sambil menyiapkan piring untuk anak-anaknya.
"Yeu mama ini. Kan ada bi idah"
"Jangan mesti andalkan bi idah ah! Tugas bi idah cuma bersihkan rumah, selalu" omel Camela.
Bi ida adalah asisten keluarga lexander yang tugasnya hanya membersihkan rumah dan membeli peralatan masak dan bahan makanan. Bi idah pun dilarang Camela masak kedapur, karena itu bukan tugas bi idah. Camela tidak ingin melanggar janji ia kepada bi idah.
"Woa cumi-cumi, cumi-cumi" Senangnya Emilia saat melihat hidangan kesukaannya berada dimeja makan. Ia segera mengambil cumi-cumi itu empat sendok makan.
"Adek, ambil secukupnya. Jangan serakah. Masih ada orang sayang" ingat Camela yang melihat putrinya mengambil makanan yang sangat banyak.
Walaupun itu adalah makanan kesukaan putrinya. Camela tidak ingin putrinya serakah, mengambil lauk yang banyak karna masih ada orang lain yang belum mengambil lauk itu. Kalau dibiarkan secara terus menerus yang ada manner putrinya akan jelek dihadapan semua orang.
"Tau tu, rakus" ejek Emiliand.
Emilia menatap sinis abangnya dengan tajam. "Pa, aku besok sekolah" ucapan dari emilia yang secara tiba-tiba membuat mereka bertiga yang berada dimeja makan seketika terdiam menatap Emilia secara bersamaan.
"HA? KENAPA?" jawab kompak Felalo dan Camela. Emiliand sibuk makan. Karna ngak penting banget.
"Kompak bener. Adek bosen lah, mang napa si. Orang adek udh pinter ngak kayak siapa tu" sindir Emilia sambil menunjuk abangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
E'milia
Random"Dia datang lagi. Sembunyikan Emilia" Perintah seorang pria paru baya menyuruh mereka untuk menyembunyikan Emilia. Gadis yang akan di incar olehnya. Gadis itu tidak boleh jatuh ditangan mereka. Tidak akan boleh. Emilia, Gadis yang di inginkan oleh s...