Aktifitas Harry dan Kate berlangsung seperti biasa besok nya. Sarapan bersama pun juga berlangsung di pagi hari. Kemarin malam Kate lupa ingin memberitahu Harry kabar bahagia, kalau dia tengah mengandung baby styles. Tapi, sedari tadi di lihat nya dari tadi Harry masih sibuk dengan ponsel nya. Padahal dia ingin memberitahu Harry.
Apakah sepenting itu ponsel nya dari pada aku?. Batin Kate kesal.
Di lihatnya masih jam 8 pagi. Masih ada waktu 5 jam lagi untuk nya bertemu dengan Joel. Kate baru saja ingin menghampiri Harry, ternyata Harry sudah berdiri duluan dan langsung memakai jaket kulit hitam nya.
"Kau mau kemana Harry?" Tanya Kate panik sambil menghampiri Harry yang tengah bersiap-siap pergi.
"Aku mendapat kabar kalau ada salah satu pencurian mobil di perumahan Grand Vegaria. Dan ada korban pembunuhan di tempat yang sama, aku harus ke TKP sekarang." Jelas Harry, dia sudah ingin melangkah keluar pintu.
"Tapi aku ingin memberitahu mu sesuatu, ini penting Har." Kata Kate dengan nada suara tak bersemangat. Mood nya sudah berubah karena Harry.
"Tapi kasus ini lebih penting Kate, aku tidak bisa meninggalkan nya begitu saja. Nanti saja kalau aku sudah pulang."
"Baiklah, mungkin aku bisa memberitahu mu nanti." Balas nya malas. Kate lalu duduk di sofa.
"Oh ya, aku pulang akan larut malam. Ada pekerjaan tambahan. Jaga diri mu baik-baik, jangan lupa untuk memberitahu ku kalau kamu ingin keluar rumah."
Harry menghampiri Kate lalu mengecup selama beberapa detik dahi Kate sebagai perpisahan.
"Iya, iya Capt."
Harry heran dengan sikap Kate, dia sudah beberapa kali memergoki sikap Kate yang aneh. Tapi, langsung di tepis nya. Sekarang yang dia harus pikirkan adalah misi dan kasus nya.
Setelah Harry mengecup kening Kate dia langsung keluar rumah dan mengendarai motor nya dengan cepat menuju perumahan Grand Vegaria. Tadi dia mendapat sebuah pesan singkat dari Niall. Mereka berdua memang sudah bekerja sama untuk menangkap dalang yang berniat membunuh Kate.
Setelah 25 menit perjalanan, akhirnya Harry sampai di tempat tujuan nya. Dia sudah melihat beberapa mobil polisi yang sirine nya menyala, dan sudah ada police line yang terpasang.
Harry langsung menerobos police line dan masuk ke dalam rumah untuk melihat korban pembunuhan. Disana dia melihat Niall yang berjongkok di samping korban.
"Akhirnya kau sampai juga, sudah ku tunggu dari tadi." Kata Niall langsung bangun saat melihat Harry di depan mata nya.
"Maaf, tadi Kate agak sedikit mengganggu ku, jadi aku sedikit lebih lama di rumah." Balas Harry datar sambil memandang korban di depan mata nya yang masih utuh. Agak ngeri dengan luka tembakan di tepat bagian jantung si korban. Di leher juga ada seperti bekas cekikkan.
"Naas sekali. Lihat dia, masih muda tapi sudah meninggal dengan seperti ini. Apa lagi mata nya terbuka." Ucap Niall sambil menatap korban sedih.
"Kau sudah mengecek bagian leher nya? Seperti bekas cekikan tali." Ujar Harry sambil mengelus-ngelus dagu nya. Dia lalu mengambil semacam penjepit lalu melihat luka tembakan yang berada tepat di jantung. "Bacakan identitas nya."
"Nama nya John Alwinson, usia 25 tahun, pekerjaan sebagai nahkoda, status belum menikah." Balas Niall sambil membolak-balikkan sebuah berkas. Lalu dia mengambil sebuah plastik sample yang isinya sebuah tali lalu memberikan nya pada Harry, "Ini yang di pakai untuk mencekik nya."
Harry menerima nya lalu melihat ukuran tali dengan ukuran cekikan di leher korban.
Sama.
"Kau dan yang lain sudah mengecek tempat ini dengan senter sinar ultraviolet?" Tanya Harry lalu bangkit dan memberikan sample itu pada salah satu polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission Mr & Mrs Styles
Fiksi Penggemar[COMPLETED & PRIVATE] ❝Revenge, Betrayal and Guns are very dangerous.❝ Kate and Harry are both agents, but of different intelligence in Britain. Kate execute missions in order by his boss involving Harry, to the extent that Harry should be a suspect...