Kekasih Halal Mu (HIATUS)

•8•

“Ada rindu yang menginginkan ketemu tentang kamu masa laluku”

Zahra Asyifa Mahendra
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Sesampainya dirumah Zahra langsung menuju kamarnya yang berada dilantai 2, Tanpa menghiraukan tatapan dari orang yang berada di ruang keluarga tersebut namun, belum sampai dia menginjakkan kakinya ke bibir tangga suara sang papa sudah memanggilnya.

"Ara? sini nak ada yang mau papa dan mama bicarakan sama kamu" panggil sang papa.

Mau tidak mau Zahra mengurungkan niatnya buat tiduran di kasur kesayangannya tersebut.

"Iya, pa?" jawab nya tanpa minat dan duduk diseberang sofa papa dan mama nya.

"Kenapa kamu berbuat seperti ini nak?" kali ini suara mama nya dengan tatapan seorang ibu.

"Emang apa yang Ara lakuin?" Sahutnya dengan tatapan datar.

"Ara! Tindakan membully siswa itu tidak boleh, jangan mentang-mentang kamu itu anaknya papa kamu bisa seenak itu berbuat sesuka hatimu" bentak nya "Pa, jangan pakai emosi, kalau papa pakai emosi gak akan selesai masalahnya biar aku saja yang bicara dengan ara" ucapnya sambil menenangkan suaminya tersebut.

"Ara, kita bicara di kamar kamu saja ya" titah sang mama dengan membelai rambut anaknya.

Mereka sudah melangkahkan kaki nya kedalam kamar Zahra. Setelah keheningan menyelimuti mereka kini suara sang mama terdengar. "Ekhem Za? Kamu inget gak waktu pertama kali kita jalan-jalan bareng ke ancol sama abang-abang kamu sama papa, mama, Ara juga kan disana ara nangis rengek rengek minta beliin boneka panda yang besar, padahal bonekanya gak di jual" ucap sang mama sambil menatap anaknya.

"dulu kamu masih umur 5 tahun, lucu banget, nurut sama mama dan papa, suka jail sama abang abang kamu, suka berantem, sampai sampai rumah kaya kapal pecah hehehe mama kangen sama semua itu nak" ucap nya dengan lirik.

Zahra hanya menatap foto yang ada di samping tempat tidurnya. foto keluarganya kira-kira 3 tahun yang lalu dimana dirinya berada di tengah tengah dengan muka cemberut karena diapit oleh 2 kakak rese nya tersebut.

Seutas garis tipis menghiasi wajahnya sekarang, jujur dia juga kangen bisa seperti dulu. Dia kangen dengan kedua kakaknya itu, dia juga kangen bisa bercanda dengan kedua orangtuanya. Tapi waktu sudah membuat dia seperti ini.

"Mama gak tau hal apa yang bisa merubah anak mama,  sehingga membuat kita ada jarak sejauh ini. Kalau kamu sudah siap cerita mama akan selalu ada buat ara, buat mendengarkan semua keluh kesah nya ara, mama sayang Ara"

Stop ara gak kuat lihat mama seperti ini, tapi ara juga gak tau kenapa bisa memasang tembok penghalang tinggi tinggi buat keluarga, sedangkan mereka sendiri gak tau masalahnya ara, maafin ara ma, pa, bang, Ara gak ada maksud buat jauhin kalian, cuma ara butuh waktu buat bisa seperti dulu. 'ucapnya dalam hati'

Keadaan kamar itu sekarang hening lagi mamanya entah sedang memikirkan apa sekarang, begitupun juga Ara hanya bisa menatap kosong kedepan. Tak lama setelah itu..

"Ma, maafkan Ara" ucap ara lirih. 'mungkin ini cara yang bisa membuat dirinya bisa dekat dengan mama nya lagi'

Sedangkan sang mama semakin mendekatkan diri ke anak bungsu nya tersebut dan mendekapnya kedalam pelukan sambil terisak.

Setelah mengatakan itu tidak ada lagi yang membuka suara, mama nya masih sibuk memeluk putri kecilnya, ara juga tidak tau kenapa hati dan otak nya tidak sinkron. "Sudah tidak ada yang harus dimaafkan dan memaafkan, kamu siap siap ya setelah ini kita makan bersama. Kamu juga belum ganti baju dari tadi ya nak. Mama sayang Ara" sahutnya dengan tulus.

Ara hanya bisa menjawab dengan anggukan kecil. Setelah itu sang mama sudah pergi meninggalkan anaknya di kamar.

Setelah mandi dan mengganti pakaiannya Zahra akhirnya selesai.

Tiba-tiba aja dia keingat sama cowok rese yang buat moodnya makin hancur saat ditaman tadi, udah sok kenal sama gue. Emang dia siapa coba.

"Argh. Udah ahh kagak penting" ucapnya.

Happy reading's guys

Semoga kalian suka sama part ini.

Jangan lupa tinggalkan vote dan comment yang banyak bakal saya up kalo banyak yang vote hehehehe