11

322 27 5
                                    

Ini isinya cuma Namika sama Briand aja ya :D

———————


*Namika POV*

    
     Tanganku ditarik Briand cukup kuat. Lihat dia berjalan seolah-olah tidak buta, dan aku benar-benar ditarik ke kamarnya.

    "Ini pemaksaan!" teriakku tak dihiraukan Briand.

     Aku berhasil melepaskan tanganku yang ditarik, tapi akhirnya ditarik lagi sampai masuk.

     Kamar ini tadi ku lewati saat pergi ke dapur. Lihat kamarnya, semua serba putih bahkan kayu lemarinya juga putih. Terlihat bersih, dan sepi. Tidak ada foto di dinding, jam, atau apapun itu.

     "Udah tidur aja sana, gausah malu-malu." kata Briand yang masih berdiri, sementara aku sudah duduk dikasurnya.

     "Gila kali, aku ga ngantuk ngapain tidur!"

     "Tadi katanya lebih enak tidur."

     "Astaga, bodo apa gimana sih kamu!"

     "Ya maaf aja, dari dulu sampe sekarang gapernah dapet ranking." katanya sambil menggaruk kepalanya.

     "Ish! Mending ngeliatin mereka main aja!" Aku bangun ingin keluar, tapi lenganku ditahan, dia menyuruhku duduk kembali.

     "Disini aja udah, diluar ngapain. Jadi patung?" Kini dia duduk disampingku.

     "Lah, disini ngapain berdua!"

     "Ya, ngobrol-ngobrolkan bisa. Pintu kebuka kok, kalau kenapa-napa bisa langsung kabur."

     Mau ngapain juga dikamar ini, udah cuma berdua, ga ada apa-apa.

     "Nam,"

     "Apa?!"

     "Galak betul, kalem dikitlah."

     Tentu saja aku kesal jika seperti ini terus, apa-apaan diam bersama orang yang baru ku kenal.

      "Disekolah kamu orangnya gimana sih?" tanya nya.

      "Kenapa tiba-tiba nanyain gitu?"

      "Soalnya, aku suka kamu."

      Aku mendorong pundaknya,

     "Ngigau mas?!" Aku meninggikan sedikit suaraku.

     "Pantes ngga ada yang deketin, cowo menyatakan perasaannya, malah didorong." kini dia meledekku.

     Aku hanya diam.

     "Penasaran aja yang tadi tuh. Ayo cerita!" katanya sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya.

     "Ngapain cerita ke kamu!"

     "Berbagi cerita sesekali gapapa kali."

     "Aku orang yang susah dapet temen." jawabku singkat.

     "Iya, bisa dimengerti." Dia menganggukan kepalanya.

     Kami jadi banyak bercerita disini, dari cerita mengenai diri kami masing-masing hingga cerita mengenai orang lain.

     Ternyata dia lumayan kalau diajak ngobrol gini, walau kadang agak susah mengobrol dengannya, ya..

     Agak lemot.

     "Terus ada acara apa hari ini, ngundang kita?" Kini aku yang bertanya.

     "Ehm, soalnya biar ga sepi."

BUTA ((hiatus)) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang