Previous
"Jam berapa kau akan menyusul mereka wonie?" tanya Hye Kyo sambil membelai kepala Wonwoo "Tadi aku sudah menghubungi seungkwan jika mereka sudah sampai disana aku akan menyusul eomma. Aku tak ingin menunggu disana terlalu lama apa lagi sendiri." jelasnya mendapat kecupan sayang dari sang eomma.
AU POV
Saat ini Seo-Jong bersama kedua anaknya dalam perjalanan pulang kerumah setelah mendengar cerita Hoshi mengenai keadaan Y/n. Seo-Jong sendiri sangat cemas dengan keadaan anak perempuan satu-satunya dia menyingkirkan pikiran tentang cerita kebenaran kembaran Y/n. Saat ini dia fokus untuk melihat keadaan anak perempuannya dirumah yang masih dalam keadaan syok. Dirumah sendiri Y/n masih tidak bisa tenang setelah kepergian Hoshi menuju kantor untuk bertemu sang ayah. Dokyeom sendiri masih berusaha menenangkan adik perempuannya yang saat ini wajahnya sudah di benamkan didadanya dengan nafas yang tak beraturan membuatnya semakin khawatir "Y/n-ahh tenanglah oppa ada disini bernafaslah secara perlahan ne." jelas Dokyeom sambil mengusap punggung adiknya Y/n mulai bernafas dengan teratur namun cengkraman tangannya masih kuat di baju Dokyeom. "Apa yang kau takutkan Y/n-ah? Katakan pada oppa apa yang terjadi di kamar mu?" tanya Dokyeom pelan masih dengan mengusap punggung Y/n. Perlahan Y/n mengangkat kepalanya melihat kearah sang kakak wajahnya terlihat sangat pucat dan bibirnya bergetar "Katakan pada oppa." tambahnya lagi "Ta..aa..adi Y/n sedang mencuci tangan tiba-tiba saja seperti ada orang di belakang ku o...ooppa." jelas Y/n dengan sangat pelan namun Dokyeom masih bisa mendengarnya. "Saat Y/n melihat kebelakang tak ada siapapun jadi Y/n tak memikirkan perasaan itu namun saat selesai mematikan air ada sebuah bunga tulip di bawah wastafel oppa. Y/n ambil ketika melihat kecermin ada sosok perempuan yang sangat mi...." cerita Y/n terpotong ketika pintu kamar Dokyeom terbuka dengan keras membuat Y/n kembali menenggelamkan wajahnya di dada Dokyeom namun dengan badan yang kembali bergetar. Dokyeom yang awalnya terkejut menghela nafas melihat ternyata sang appa dan kedua hyungnya yang datang saat Seo-Jong mendekat "Appa kau membuat Y/n ketakutan dengan membuka pintu sekuat itu." jelasnya dan Seo-Jong merutuki kepanikannya "Mianhe baby bukan maksud appa untuk menakutimu tapi appa sangat khawatir dengan keadaan mu." jelas Seo-Jong namun Y/n masih dalam posisi menghadap Dokyeom "Y/n-ahhh appa disini sayang." jelasnya sekali lagi namun dengan sangat lembut perlahan Y/n membalikkan badannya melihat sanga appa dengan wajah yang khawatir membuat Y/n menangis. "Wae baby kenapa menangis sayang ada apa?" namun Y/n hanya menggeleng dan masih terus menangis. Butuh waktu lama untuk Y/n akhirnya tertidur setelah menangis dalam pelukan sang appa. Saat ini keempat laki-laki itu sedang duduk di ruang atas dekat kamar Dokyeom yang dimana Y/n sedang beristirahat. Dokyeom juga menceritakan apa yang sempat Y/n ceritakan dengannya membuat yang lain bingung dan tak tahu harus bereaksi seperti apa.
Sedangkan disebuah cafe terdapat 5 laki-laki duduk bersama dan menjadi pusat perhatian seluruh pengunjung cafe itu. Tak lain adalah Jihoon, Mingyu, Jun, Vernon dan Seungkwan. Mereka terlihat asik mengobrol sampai mereka tak mengetahui jika mereka menjadi pusat perhatian disana. "Annyeong modudeul...." sapa seseorang membuat mereka melihat arah seseorang yang memanggil mereka. "Ohhh hyungie...." Seungkwan melihat kakak laki-lakinya baru saja datang. "Ohh the8 akhirnya kau datang juga." jelas Jihoon sambil menyuruhnya untuk duduk. "Yoo hyung sudah lama kita tidak berkumpul seperti ini. Apa kau sangat sibuk bulan-bulan ini?" tanya Mingyu dan The8 hanya mengangguk sambil tersenyum. "Junie-ah tadi menelpon ku ada apa?" tanya The8 ke kembarannya "Ahhh tadi seungkwan yang menelpon menggunakan ponselku. Dia pikir kau tak akan datang seperti waktu lalu." jelasnya sambil mengelus kepala Seungkwan. "Benar hyung bahkan dia sangat cerewet didalam mobil hanya bertanya tentang dirimu. Aku sampai pusing mendengarnya mengoceh." tambah Vernon membuat yang lain tertawa. "Aigooo seungkwan-ah mianhe jika hyung tidak bisa berkumpul dengan kalian kau tahu jadwalku sangat padat beberapa bulan ini." jelas The8 mendapat anggukan dari Seungkwan. "Hyung sudah pesan minum?" tanya Vernon hanya gelengan kepala yang didapat. "Kalau begitu aku pesankan saja ne sekalian aku ingin memesan cake. Kajja gyugyu hyung." jelasnya dan Mingyu berdiri dari duduknya untuk ikut memesan. "Apa kalian sudah lama disini?" tanya The8 "Ani sekitar 15 menitan kurasa." jawab Jihoon dan mereka mengobrol beberapa hal terutama Seungkwan yang sedari tadi antusian bercerita dengan The8 sambil menunggu Vernon dan Mingyu yang sedang memesan minuman dan beberapa cake. Sampai akhirnya Mingyu dan Vernon yang hendak memesan didepannya ada seorang perempuan yang membawa pesanannya terjatuh karena ditabrak oleh pelayan secara tidak sengaja. Langsung saja Vernon membantu "Apa kau baik-baik saja?" tanya Vernon perempuan itu hanya mengangguk masih menunduk membereskan minuman yang tumpah. "Ahh biarkan pelayan yang membersihkan coba lihat tanganmu pasti merah saat ini." jelas Vernon yang sudah berdiri bersama perempuan itu dan mengulurkan tangannya yang ternyata sesuai dugaan Vernon jika kulitnya memerah terkena kopi panas. Saat Vernon melihat wajah itu dia mengenalinya "Ohhhh bukankah kau.. gyugyu hyung bukankah ini teman sekelasmu?" jelas Vernon melihat ke arah Mingyu yang sedang memesan. "Ahh biar gyu hyung pesankan kopi untuk mu sekalian ya nuna." jelasnya dan beralih kearah Mingyu yang masih memesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twins
HorrorKehidupan tak selama akan berjalan seperti yang kita inginkan. Terkadang sesuatu hal yang tak pernah kita duga sebelum terjadi begitu saja. Bahkan terkadang kita yang merasa berjalan sesuai arah terkadang masih sering tersesat bahkan jalan itu sendi...