Part 16

33 1 0
                                    

Previous

"Saat aku memanggil wajah Y/n sangat pucat dan membiru berbeda dengan jieun dia terlihat biasa. Aku berusaha mendekati mereka namun ada sebuah penghalang disana aku tak bisa berjalan Y/n mendekat dan berkata jika semua akan baik-baik saja. Setelahnya yang ku ingat mahkluk mengerikan itu menarikku kedalam danau dan aku berusaha terbangun dengan bantuan jisoo." jelasnya sembari melihat Yugyeom.

AU POV

Dokyeom yang tiba-tiba terbangun melihat sekitarnya mencari keberadaan Y/n seingatnya dia tertidur bersama sang adik. "Baby...... Kenapa kau berbicara mengenai bunga tulip dan gwangju?" gumamnya yang kembali merebahkan di tempat tidur sembari melihat liontin Y/n yang di dalamnya terdapat foto mereka berempat. Dia melihat kembali foto mereka berempat di liontin itu dan dengan tiba-tiba dia duduk sembari melihat latar foto mereka dan saat melihatnya dengan seksama Dokyeom menemukan seperti bayangan hitam dibelakang dirinya dan Y/n. Dia melihat kembali jika itu bayangan seseorang yang sedang berdiri di belakangnya "Apa ini dia jadi selama ini dia selalu di dekat kita." gumamnya lalu membuang liontin itu ke arah dinding. Dokyeom bergegas keluar dari kamar adik perempuannya dalam benaknya saat ini adalah Gwangju dimana tempat tinggal Harabeojinya. Dokyeom bergegas turun untuk menuju garasinya namun saat melewati kamar sang appa, mereka bertatap muka "Mau kemana seokmin-ah?" tanya Seo-Jong anaknya hanya diam "Apa pertanyaan appa kurang jelas nak?" sekali lagi Seo-Jong bertanya dan Dokyeom melihat kearah ayahnya "Aku akan pergi ke gwangju ke tempat dimana bunga tulip putih tumbuh seperti yang di katakan Y/n" Dokyeom yang berkata seperti itu mendapat tatapan bingung dari Seo-Jong "Aku akan membawa pulang baby apapun yang menjadi taruhannya sekalipun nyawaku." jelas Dokyeom dan berlalu meninggalkan Seo-Jong yang terpaku dengan perkataan Dokyeom. Saat sampai di garasi Dokyeom meminta supirnya untuk tidak mengantarkannya "Paman aku mau kau jaga appa disini jangan sampai dia mengikuti ku." jelasnya "Tapi tuan muda mau kemana?" tanya sang supir "Aku akan pergi ke gwangju paman jika hyung bertanya katakan saja aku kesana. Tapi berjanjilah paman jangan biarkan appa menyusulku." jelas Dokyeom dan supirnya mengangguk. Saat akan masuk kedalam mobil salah satu maid yang melayani Min Ah saat mengurus Ji-Eun mendekat "Tuan muda saya akan ikut dan saya akan tunjukkan dimana rumah nyonya min-ah membesarkan nona ji-eun" jelasnya dan Dokyeom mengangguk setuju "Tuan muda berhati-hatilah." ucap supir pribadinya. Dokyeom bersama sang maid akhirnya pergi meninggalkan rumah mereka sedangkan Seo-Jong melihat anak ketiga pergi menggunakan mobil kemudian ikut menuju garasi.

Kembali ke rumah sakit saat ini Vernon sedang bersama Seungkwan menjaga Hwan yang masih belum sadar. Mingyu baru saja keluar menuju kantin tiba-tiba saja perutnya terasa lapar setelah tidur tadi. Saat Vernon dan Seungkwan menonton berita tiba-tiba saja badan Hwan bergetar tak beraturan membuat panik keduanya. "Hyung...... hyung...... seungkwan-ah panggil dokter cepat." jelas Vernon dengan panil dengan cepat Seungkwan menekan tombol darurat "Hyung sadarlah apa yang terjadi padamu. Hyung jeball bangunlah." Vernon yang semakin panik hanya bisa memegangi badan Hwan agar tidak jatuh dari tempat tidur tak butuh waktu lama Jeonghan dan Eunwoo segera datang bersama 2 perawat yang membantu mereka. "Hansol seungkwan kalian keluar dulu hyung akan tangani hwan hyung dulu. Kalian beri tahu jun dan yang lain ne." jelasnya dan Seungkwan menarik Vernon yang enggak keluar dari ruangan. Saat ini keduanya menunggu di luar ruang rawat Hwan, Seungkwan yang menuruti perintah Jeonghan segera menghubungi Wonwoo. "Hyung sebaiknya kalian kembali keruang rawat sekarang beritahu jun hyung dan the8 hyung jika bersama mu." jelasnya sembari melihat keadaan Vernon yang menunduk sembari meremas tangannya sendiri. "Cepatlah hyung ini darurat hwan hyung kritis." jelasnya membuat Vernon melihat sekilas ke arah Seungkwan dan kembali menunduk. Mingyu yang baru saja membeli beberapa camilan untuk mereka bertiga bingung melihat Seungkwan dan Vernon berada di luar kamar. Dari kejauhan Mingyu sadar jika ada yang tak beres dia berlari mendekati kedua dongsaengnya "Ada apa?" tanyanya singkat dan Seungkwan menjawab "Hwan hyung kristis tiba-tiba saja tubuhnya mengejang kami memanggil jeonghan hyung." jelasnya Mingyu yang melihat Vernon sudah menangis dalam diam hanya bisa memeluknya. "Apa sudah memberitahu jun hyung?" tanyanya dan Seungkwan menganguk. Tak berapa lama Wonwoo, Jun, The8 dan Dino datang melihat Vernon yang menangis The8 langsung berjongkok memeluknya bersama Mingyu. "Chanie..... ada apa?" tanya Jun yang melihat Dino memegang pintu ruang rawat dimana Hwan dalam penanganan Jeonghan dan Eunwoo. Tanpa menjawab Dino langsung membuka pintu membuat yang di dalam panik dan perawat berusaha mengusir Dino. "Lepaskan kalian tidak akan bisa menenangkannya dengan obat. Minggir...!!!" bentak Dino dan membuat kedua perawat itu terjatuh ke lantai. "Hyung...... hwan hyunggg jangan pergi kemana pun kau berdiri. Ini aku dino dongsaeng jihoon hyung jika kau dengar berhentilah bergerak hyung." Dino yang mendekat dan kemudian memegang pundak Hwan sambil berbicara. Mereka yang berada di dalam di buat syok ketika tubuh Hwan berhenti dari kejang. Jeonghan yang mengerti segera menyuruh kedua perawat itu memanggil adik-adiknya yang di luar untuk masuk.

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang