Bab 11

42 3 0
                                    

"Jangan usik kami lagi,Danilla!!"cetus Rian marah begitu melangkah masuk ke dalam apatermen Danilla."Atau aku tidak akan segan lagi padamu!!"
"Bisakah kamu lebih ramah sedikit,Rian..?"sahut Danilla tenang sambil menyunguhkan dua gelas vodka.Rian menghela nafas dan mengambil posisi duduk diatas sofa.
"Sekarang apa lagi rencanamu..??belum puas menyakiti Christ..??"dengus Rian kesal."Kapan kamu baru bisa berhenti?"
"Bisa saja..!"sahut Danilla seenaknya sambil menyodorkan segelas vodka ke hadapan Rian."Minum ini..dan kita berdamai..!".Rian memandang sinis kearah Danilla dan meneguk minuman itu dengan terpaksa.
"Tidak bisakah kamu mencoba memberiku sedikit ruang saja,Rian?kita bisa mulai dari awal.."Danilla berjalan kearah Rian.
"Tidak..!cukup,Nilla..!!"Rian menggelengkan kepalanya dengan kuat untuk mengusir rasa pening yang tiba tiba datang.
"Jika kamu keras kepala begini,aku akan mengubah niatku..!"kini Danilla duduk di pangkuan Rian dan melekatkan tubuhnya.dikecupnya bibir dan leher Rian dengan panas.
"Sekarang aku menginginkanmu multlak,Rian..!"
"Kamu sudah gila,Nilla..!!sakittt..!!"
Rian berusaha melepaskan diri dari pelukan Danilla.dengan limbung Rian bangkit dari sofa,namun Danilla menariknya dengan kuat,dan tanpa disadari,tubuhnya yang semponyongan kini jatuh kelantai.dan Danilla merayap menindih tubuh Rian.
"Kamu tidak bisa lolos,Rian..jika aku sudah menginginkannya..!"dengan tanpa merasa malu lagi Danilla memangut bibir Rian dan mengulumnya penuh gairah.
"Kamu sakit..,jiwamu benar benar sakit,Nilla!!".kini Rian bangkit dengan sengit,tapi Rian merasa tubuhnya lemas,tidak bertenaga,kepala pusing dan mengantuk.Rian yakin Danilla telah melarutkan sesuatu ke dalam minumannya.Rian pun keburu ambruk sebelum sempat melangkah keluar dari apatermen Danilla.kesadarannya hilang!Danilla memandang Rian yang ambruk diatas lantai dengan senyuman penuh kemenangan.

Ketika terjaga Rian mendapati dirinya tanpa sehelai benangpun didalam kamar apatermen Danilla dan kepalanya terasa berat.
"Tidurmu nyenyak sekali,Rian..!"sapa Danilla yang sudah tampak rapi.
"Jiwamu benar benar sakit!aku harap setelah ini sampai matipun aku tidak ingin melihatmu lagi..!!!!"dengus Rian muak sambil beringsut bangun dan mengambil pakaiannya,mengenakannya dan bersiap untuk keluar dari kamar Danilla.
"Kamu akan menyesali ucapanmu,Rian..!mungkin sekarang Christmu sudah melihat kiriman photo kita sedang bercinta..patah hatikah dia..??"ujar Danilla dengan raut wajah penuh kemenangan,seulas senyum sinis menghias bibirnya.
"Bajingan kamu,Danilla...!!!!"tanpa bisa mengendalikan emosinya lagi Rian mencengkram erat leher Danilla dan menghempaskan tubuh Danilla ke dinding dengan kasar.tangannya terus mencengkram leher Danilla tanpa memperdulikan kini Danilla kesusahan bernafas akibat cengkramannya.
"Sekali lagi kamu usik kehidupanku,aku tidak segan untuk menghabisimu..!!"cetus Rian kasar sambil mengatupkan rahangnya menahan emosi.dilepaskan cengkramannya dan meninggalkan Danilla yang shock mengatur nafasnya dan memegangi lehernya yang kesakitan.

Sebenarnya sudah lama Christ berhenti dari kebiasaan lamanya kembali minum..drink till drop!
Namun jika patah hati minum sampai mabuk adalah pelarian terbaik.
"Sampai kapan kamu akan minum minum seperti ini,Christ??"tanya Billy kepada Christ yang kini duduk disebelahnya.
"Jumpai dan dengarkan penjelasannya!"
"Aku sudah lelah,Bill..tolong jual semua asetku untuk membayar pembatalan kontrakku..aku ingin segera pergi dari sini..!"
Billy tertegun seketika mendengar ucapan Christ barusan."Aku pergi ke New york minggu depan..!!"
"Tidak bisa kami pikirkan lagi??"bujuk Billy sambil menepuk pundak Christ.Christ menggeleng muram."Ini yang terbaik untukku dan juga dia.."Christ beringsut bangun dari tempat duduknya.
"Mau kemana Christ..aku antar..?"ujar Billy sambil menarik lengan Christ.
"Sudah lama aku tidak bernyanyi..boleh??"tanpa berkata lagi Christ naik keatas panggung dan memilih lagu "who are you "Fifth harmony.
"who re u today..will you be the sun or the pouring rain?
Who re u tommorow will you bring me smiles or just bring me sorrow?
Who re you gonna be when i"m lost and i'm scared?
Who re you gonna be when there no body there?
Who re you today cause iam still the same..."
Rian tidak dapat menahan diri untuk tidak menangis melihat Christ yang bernyanyi diatas panggung.Rian pun melangkah maju mendekati Christ diatas panggung dan menyambung bait lagu tersebut..
"It's so strange how the same pain can make you feel so right,then bring you so much pain..
it's so strange how the same face,can make you love it until its hurt..where do we go..i need to know.."
Christ meletakkan mikrofonnya dan berjalan menuruni tangga panggung,menghampiri Rian.ditatapnya Rian dengan tatapan yang datar dan hampa.
"Aku butuh ruang untuk bernafas,Rian..aku muak berhubungan dengan gadis yang sakit jiwa itu!!!"Rian meraih tangan Christ namun Christ melangkah mundur,menghindari Rian.
"Jangan..!"katanya dengan suara basah dan parau."Kita harus segera mengakhiri semua ini,Rian..!"dan Christ pun berjalan keluar disusul oleh Billy.Rian berlari menyusul Christ dan menghadang langkahnya didepan pintu bar.
"Christ..dengarkan penjelasanku dulu..!!"
"Semua sudah jelas tidak perlu diperjelas lagi..!"
"Danilla telah menjebakku..!"
"Itu hanya pembelaanmu atas apa yang terjadi..!"
"Maksudmu aku menipumu,Christ??"belalak Rian sengit."Aku tidak akan datang padamu tanpa bukti kuat..!"
"Baiklah jika kamu ada bukti pembelaanmu..hari ini biasa saja dia gagal mengancam mu dengan photo bercinta..lalu besok menjebakmu lagi untuk menikahinya dengan ancaman kamulah pelaku pelemparan batu itu di mobilku..??"
Rian tidak mampu berkata apa apa lagi begitu mendengar ucapan Christ yang terakhir.badannya lemas seketika.
"Kamu pikir aku bodoh,Rian???akankah kamu datang padaku jika bukan karena dikejar rasa bersalah??dan kamu pikir aku tidak tau cek senilai 500 juta itu dari siapa?siapa yang tidak kenal Dr Handy Baskoro..??"
Kali ini Christ benar benar tidak dapat menahan emosinya lagi.dibantingnya gelas bir yang ada disamping meja dekat pintu bar,dan kini semuanya hancur berkeping keping diatas lantai.
"Maafkan aku,Christ...aku benar benar tidak sengaja melukaimu saat itu..!"desis Rian lirih sambil memegangi tangan Christ dan berlutut didepannya.
"Sebenarnya apa arti diriku bagimu,Rian..?seorang manusia yang perlu dikasihani karena cacat??"
"Aku benar benar minta maaf,Christ..beri aku kesempatan!"
"Beri aku waktu untuk memikirkan nya,Rian..!"dan setelah berkata itu,Christ pun berjalan keluar tanpa melihat Rian lagi yang kini terduduk lemas diatas lantai.

Christ terduduk lemas diatas sandaran jok mobilnya.Sementara itu Billy yang mengambil ahli mengemudikan mobil.Ketika Billy mulai melajukan mobil keluar dari parkiran menuju jalan raya,samar samar dilihatnya Rian berlari mengejar di belakang mobil mereka yang tengah melaju dari kaca spion.antara percaya dan tidak Billy mengucek matanya untuk memastikan.
"Gilaa,Christ..!!Rian mengejar kita..!"panggil Billy sambil mengguncang tubuh Christ yang sudah hampir tertidur karena pengaruh minumannya.
"Biarin aja!"seru Christ acuh tak acuh.mendengar jawaban Christ,Billypun mempercepat laju mobilnya.Rian tidak menyerah begitu saja dipercepat lari nya menyusul mobil Christ.otaknya benar benar tidak bisa berfikir jernih lagi!Hingga tanpa disadarinya sebuah mobil dari arah berlawanan tiba tiba datang meluncur kearahnya.derit panjang rem mobil terdengar disusul suara tubrukan yang cukup keras.Dan Billy pun tersentak kaget melihat kejadian itu.Tubuh Rian ditabrak oleh mobil itu dan terpelanting berguling beberapa kali diatas aspal.buru buru dihentikan mobil dipinggir jalan.
"Christt..bangunnn!!!Rian ditabrak mobil!!"teriak Billy panik sambil membangunkan Christ.Christ terbangun seketika dan mengadah kebelakang kaca mobilnya.dilihatnya tubuh Rian telah terkapar telungkup diatas aspal.secepat kilat Christ keluar dari mobil dan berlari ke arah Rian.
Christ segera berjongkok dan merangkul tubuh Rian ke pangkuannya.darah segar mengucur deras keluar dari kening kanan Rian.Christ menepuk pelan pipi Rian dan memanggil namanya.
"Bangun,Rian..!!buka matamu..!Riannn..!"panggil Christ dalam kepanikkannya."Jangan menakutiku!"
Kali ini Christ benar benar panik,dirinya menangis begitu melihat darah terus bergulir keluar.Rian membuka matanya pelan.
"Christ.."desis Rian hampir tidak terdengar."Masih perlukah kujawab apa arti dirimu bagiku??"setelah berkata itu ,Rian pun menutup mata nya dan tidak bergerak lagi.

Guilty Pleasure  [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang