Bab 18

80 5 0
                                    

Christ berlari secepatnya menerobos keluar dari tingginya semak belukar yang mengelilinginya.dan Danilla terus mengejar dari belakang dengan pisau yang terhunus di tangannya.Dua langkah sebelum berhasil lolos ke jalan raya,Christ tersandung batu didepannya dan jatuh tergelincir.
Danilla langsung menerkamnya dengan ganas, tangan kirinya langsung mencengkram erat leher Christ sedang tangan kanannya langsung menusukkan pisau secara bertubi tubi kearah jantungnya!

"Tidakkkkk..!!"jerit Christ histeris disela nafasnya yang memburu.Christ terbangun seketika,keringat membasahi seluruh tubuhnya.sampai sampai Rian yang tidur disebelahnya ikut terbangun.
"Mimpi buruk lagi,Christ..?"tanya Rian sambil memegang pipi Christ dengan kedua tangannya,diambilnya tissu untuk menyeka keringat yang membanjiri wajah Christ.
"Gila..sampai dalam mimpi pun Danilla mengejarku..!"
"Efek dari traumamu,Christ.."hibur Rian sambil memeluk Christ."Tidurlah kembali.."
"Baiklah..aku mau ke toilet sebentar!"jawab Christ sambil beringsut bangun dari ranjang.
"Hati hati.."
"Baik pak dokter yang cerewet..!"ujar Christ sambil beringsut bangun dari ranjang.
Tidak sampai lima menit terdengar teriakkan Christ dari dalam toilet.
"Riannnn...tolong aku sebentar!"
"Ada apa ,Christ??"bergegas Rian bangun dari ranjang,lari memburu kearah toilet "Kamu kenapa?"tanya Rian cemas didepan pintu toilet dan melihat Christ tengah duduk di atas closet.
"Kakiku krampp,Rian..!"
"Duhh..ada ada saja kamu,Christ..!".Rian menghela nafas lega."Kukira kamu terpleset..!nanti kupijit..!".Rian membimbing Christ keluar dari kamar mandi menuju ranjang kembali.
"Injakkan kaki mu di lantai!"Rian berjongkok disamping kaki Christ dan mulai memijit betisnya.
"Hmm..enak sekali..!"Christ memejamkan matanya sambil tersenyum."Masih sakit..??"
"Sudah mendingan.."ujar Christ sambil menyandarkan tubuhnya dengan bantal."Terusin ya...!"
"Dasar pemalas..!!"dipijitnya betis Christ dengan sedikit kekuatan,Christ pura pura mengaduh sakit.
"Angkat jari kakimu keatas,Christ!sejak keluar dari RS kamu asik bermalas malasan..!"
"Iya deh..besok saya akan jogging pagi..!tapi..pijitin dulu seperti tadi..!"pinta Christ dengan tatapan mata yang susah di tolak oleh Rian.
"Hmm..manjamu jadi dobel..!"
"Tidak bolehkah aku bermanja dengan orang yang kucintai?"
"Bolehh...tapi kali ini manjamu bertambah!kamu musti banyak latihan jika tidak ototmu akan kaku dan lama lama tubuh mu melebar!"
"Kamu masih menyukaiku,jika aku tidak menawan lagi..??"
"Tentu saja tidak!!pacarmu suka yang sexy..!".Sekali lagi Rian menambah kekuatan pijitan nya di betis Christ,membuat Christ kaget dan memekik sakit,dan sebelum Christ protes,Rian keburu mencium bibir Christ,melumat bibirnya dengan mesra.
"Hmm..."Christ membelai pipi Rian dengan kedua belah tangannya."Boleh minta tambah lagi?"
"Tidak boleh..!!saatnya tidur..!"Rian meraih Christ  dan mereka berbaring bersebelahan di tempat tidur."Besok kita harus jogging pagi..!"
"Baiklah..!susahnya punya pacar seorang dokter..terlalu banyak aturan..!!"sugut Christ sambil menutupi wajahnya dengan selimut.Rian menyelusupkan lengannya kebawah leher Christ.di bukanya selimut yang  menutupi wajah Christ dan meraih tubuh Christ lebih merapat ke tubuhnya.ditatapnya  mata Christ dengan seulas senyum dibibirnya.tatapan mata yang selalu meluluhkan hatinya."Jangan menatapku seperti itu,Rian..!"ujar Christ tersipu.
"Jangan disesali lagi,Christ..kamu sudah memilihku jadi bersiaplah seumur hidup mu dengan aturan dan ocehanku..!"goda Rian sambil menahan tawa,sesaat mereka saling tatap kemudian sama sama tertawa.

Bu Sofiana memekik histeris dan berlari menuruni anak tangga rumahnya ke lantai bawah mencari suaminya.mukanya pucat seputih kertas.
"Pa..Danilla menghilang..!!"
"Apa??Danilla menghilang...?"pekik dr Adrian setengah tidak percaya dengan apa yang baru didengarnya barusan.dan mata dr Adrian terbelalak lebar,segurat ketakutan menghiasi wajahnya.
"Bagaimana ini pa..??Danilla masih labil!semua obat yang diberikan dokter Winardi tidak diminumnya..!semua obat obatan disimpannya dibalik bantalnya!"ujar Ibu Sofiana dengan suara bergetar sambil menjulurkan tangannya yang penuh obat ke hadapan suaminya."Danilla bisa mencelakai orang pa..!"
Tiba tiba mpok Atik datang menghampiri mereka."Pak..ada polisi yang ingin menjumpai non Danilla..!"lapor mpok Atik."Kata bapak polisi itu ada yang penting pak!"
Lalu dr Adrian pun segera menuju keluar ruang tamu menemui tamu yang di maksud.
"Maaf..ada urusan apa ya,pak..?" dr Adrian menyipitkan matanya.
"Maaf menganggu waktu anda,saya kapten Aryo..ada soal yang mendesak dan kami ingin bertemu dengan Danilla.."
"Memangnya ada masalah apa pak?apa anak saya  seperti pelaku kriminal?"potong dr Adrian dengan suara sedikit ketus.
"Ini menyangkut kasus meninggalnya saudara Tigor yang ditembak mati beberapa waktu yang lalu.."kata kapten Aryo berusaha sabar.
"Lalu maksud Bapak apa?Danilla pelakunya?dia tidak ada hubungannya dengan kasus ini..mungkin anda salah alamat!"ketus dr Adrian dengan wajah marah.
"Masalahnya pembunuh itu sudah mengakui bahwa Danilla,putri bapak yang membayar mereka untuk membunuh saudara Tigor dan Christian dinata!"dr Adrian terdiam sejenak,amarahnya langsung melorot separuh.
"Tidak mungkin,pak..!anda pasti keliru..!"bantah ibu Sofiana disela isak tangisnya bsgitu mendengar penuturan kapten Aryo barusan.sesaat kapten Aryo menatap prihatin kepada kedua orangtua Danilla pasti berat bagi mereka untuk menerima kenyataan ini.
"Danilla menghilang pak..kami juga hendak mencarinya..!"kata dr Adrian resah.kemarahannya sirna kini berganti cemas karena dirinya mengetahui betul kondisi kejiwaan putrinya sekarang.
"Apaa..?sejak kapan pak..?"tanya kapten Aryo terkejut.
"Barusan juga kami mengetahuinya pak.."sela ibu Sofiana dengan suara yang lemas."Tolong bantu kami temukan Danilla pak..kondisinya sedang labil..!"
"Segera hubungi dr Febrian baskoro..!target Danilla kalau bukan dirinya pasti Christ..!"ujar kapten Aryo sambil memerintahkan anak buahnya untuk segera bergerak sebelum meninggalkan kediaman dr Adrian Gani.

Guilty Pleasure  [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang