Bab 9 (18++)

91 5 0
                                    

Danilla mempercepat langkahnya,semuanya amarah dan kebencian bercampur jadi satu.otaknya serasa ingin meledakkan seluruh isi dalamnya."Brengsekk..!"
Tanpa disadarinya sesosok pria tengah memperhatikannya dan mengikutinya sedari tadi dibalik pohon kantin.
Tigor mendorong motornya disamping Danilla yang tengah mempercepat langkahnya.merendangi Danilla yang sedang menuju mobil nya terparkir.
"Beri aku kesempatan menjadi pacarmu,Nilla.."
"Mimpi disiang bolong kamu,Tigor!"balas Danilla ketus sambil membuka pintu mobilnya.
"Apapun yang kamu minta akan aku turuti,Nilla.."Danilla tertegun sesaat.dipandanginya Tigor dengan tatapan yang tajam.
"Apapun itu??"sahut Danilla datar dan dingin."Akan kupertimbangkan.."
Dan tanpa berkata apa apa lagi Danilla langsung masuk ke dalam mobilnya menutup pintu nya dan meluncur pergi meninggalkan segumpal debu untuk Tigor yang masih duduk diatas motornya.

Dan bukan Tigor jika menyerah begitu saja.ditambah dengan keadaan Danilla yang patah hati membuat Tigor lebih gampang menyusup.
Pada akhirnya memang Tigor berhasil mendapatkan Danilla tapi tidak dengan hatinya yang masih menaruh nilai mati untuk Rian.
Dan Tigor selalu tau cara mengambil hati Danilla dan membuatnya hidup di alam bawah sadarnya.tentu saja dengan memberikan Danilla sedikit obat yang bisa membuatnya "fly".
"Kamu cuma butuh sedikit saja,sayang.."bisik Tigor mesra disela telinga Danilla."maka amarahmu akan pergi dan berada diatas awan"
Tigor mengambil sebungkus kecil bubuk morfin,dituangkan diatas sendok dan menambahkan sedikit air diatas nya.lalu memanaskan nya diatas tungu aroma terapi yang dibawahnya terpasang lilin.lalu diisapnya cairan tersebut dengan jarum spluit.Danilla menyuntikkan sendiri ke pembuluh darahnya dibalik lengannya.didorongnya perlahan morfin ya g berada dalam spluit itu secara perlahan dan Danilla merasakan sensasi aneh dan dia merasa terbang diawang dan tampak bayangan Rian mengajaknya menari bersama diatas awan begitu indah,dan Danilla tidak ingin semuanya berakhir!dan dalam keadaan fly itulah Danilla mengira Tigor adalah Rian dan kondisi ini di gunakan Tigor untuk menikmati tubuh Danilla setiap saat mereka berjumpa untuk ngedrugs.Hal ini membuat Danilla ketagihan dengan yang namanya morfin putaw ataupun shabu shabu.Hingga pada akhirnya kesadaran menghentaknya.haidnya telat..dan kini dia hamil!!

"Aku harus mengenyahkan anak ini Tigor!"cetus Danilla disela isak tangisnya ketika berjumpa dengan Tigor.Danilla tau sekali apa efek "drugs"terhadap janin yang dikandungnya.lahir mati atau parahnya cacat mental.kali ini Danilla merasakan ketakutan yang luar biasa.
"Kenapa harus kamu enyahkan janin ini?kita akan menikah Nilla..!"ujar Tigor gembira begitu Danilla mengabari dirinya hamil.
"Tidak..!!ini suatu kesalahan!"cetus Danilla kasar."Dia tidak seharusnya hadir!"
"Tapi kamu ibunya,Nilla!dan itu anakku!"protes Tigor kesal dengan wajah memerah menahan amarah."Berhentilah bermimpi dengan Rianmu itu!"dihempaskannya Danilla dengan kasar diatas sofa dan berjalan keluar meninggalkan kamar hotel yang selalu mereka pakai untuk berjumpa.sementara itu Danilla hanya mampu menangis sendirian.semuanya telah terlanjur dan dirinya tidak bisa mundur lagi!dan dia harus segera mengakalinya meski harus mengorbankan orang lain!

Hampir seminggu Rian tidak berjumpa dengan Christ karena kesibukkan mempersiapkan ujian akhir semester sebelum kelulusannya.tiba tiba hari ini sang omega mengajaknya berjumpa di sebuah bar.Rian merasa heran tidak biasanya Christ mengajaknya bertemu di tempat seperti itu.
"Hai.."sapa Rian begitu berjumpa dengan Christ lembut ketika menemukan Christ sedang duduk dengan segelas bir besar di meja bar.Christ tidak membalas,malah meneguk habis birnya,meletakkan gelasnya dengan kasar diatas meja.dan menyapu sisa busa bir dibibir dengan punggung tangannya.
Rian hanya duduk santai menunggu Christ memulai pembicaraan.dia tau Christ sedang marah.
"Rian..sebenarnya sejauh mana hubunganmu dengan gadis itu?"
"Maksudmu apa,Christ?gadis yang mana?"
"Siapa lagi,yang namanya Danilla itu!"sahut Christ dengan nada tinggi."sudah kukatakan gadis itu sesuatu banget..sakit!"
Kini giliran Rian merasa heran dengan arah pembicaraan Christ.
"Permasalahannya apa sekarang,Christ??saya disuruh datang hanya buat ngebahas yang tidak penting seperti ini?"cetus Rian dengan suara meninggi sambil membelalakkan matanya.Rian benar benar marah pada Christ karena dia tidak tau betapa dirinya merindukannya namun begitu jumpa di jejalkan dengan perkara Danilla yang tidak jelas!dan untuk meredam emosinya tambah meledak,Rian memilih merokok.
Christ menyodorkan hp nya ke tangan Rian.
"Lihatlah sendiri!!"seketika Rian tertegun melihat apa yang terpampang di layar monitor hp Christ.photo mereka mulai dari bergandengan tangan hingga berciuman ada disana.Rian sangat marah sambil mengepalkan tinju di tangannya.
"Gadis itu menguntit kita tanpa kita sadari!dia menyuruhku menjauhimu,jika tidak dia akan menyebarkan photo ini supaya karirku berakhir!"sambung Christ sambil meneguk bir habis dari gelasnya."Benar benar psyco!!"dumal Christ kesal sambil menghela nafas panjang.
"Christ.."kini suara Rian selembut tatapannya."Apa kamu siap jika hubungan kita terkuak di publik?"
"Dia bukan Tuhan,Rian..jika memang karirku harus berakhir ini resiko dari jalan yang telah kupilih".Rian beringsut bangun dari tempat duduknya.dimatikan puntung rokoknya diatas asbak.diraihnya Christ ke dalam pelukannya sambil mencium pipi Christ.
"Maafkan aku,Christ..telah menyusahkanmu!aku banyak berhutang padamu.."
"Cinta tidak pernah berhutang,Rian..jika didera oleh hutang itu bukan cinta!"Christ melepaskan pelukan Rian dan diperintahnya sang bartender mengisi gelas birnya.
"Jujurlah padaku Rian..apakah masih ada rahasia yang tidak bisa kamu ungkapkan padaku?"tanya Christ dengan mata penuh selidik.Hati Rian berdegup kencang seketika mendengar pertanyaan Christ barusan,sampai Rian harus membuang pandangannya kearah lain menghindari kontak mata dengan Christ.Tangan Christ terulur menyentuh jari Rian.digenggamnya dengan erat.
"Aku tidak ingin jika ada yang kamu sembunyikan itu digunakan gadis itu untuk membuatmu jadi lemah dan jatuh ke tangannya..!"bisik Christ lirih kearah Rian."Karena aku tidak sanggup untuk patah hati!"
Christ menghabiskan bir yang ada di dalam gelas nya dan beringsut bangun dari tempat duduknya.kepalanya terasa berat dan badannya limbung saat berdiri.Rian tidak sabar lagi.ditariknya lengan Christ dipaksa kekasih nya itu untuk berpaling menatap wajahnya.
"Aku yang tidak sanggup untuk kehilanganmu,Christ..!karena itu biarlah aku tidak jujur kali ini..".Dirapatkannya tubuh Christ ke dalam dadanya,lalu dipangut nya bibir Christ penuh kerinduan.Christ membalas pangutan bibir Rian,dan kini mereka saling mengulum tanpa peduli kini mereka sedang berada dimana.
"Cukup,Rian..jika tidak ingin kita jadi tontonan!"Christ melepaskan bibirnya dari pangutan Rian dan tersenyum melihat keinginan yang berpendar di mata Rian.
"Fansmu yang psyco akan mengambil gambar kita lagi..!"
"Persetan..!..seandainya bisa ..aku ingin bercinta denganmu diatas meja bar ini.."goda Rian sambil menggelitiki Christ hingga dia berteriak minta ampun
"Dasar sama gilanya kamu dengan dia..!"umpat Christ sambil menahan tawanya.
"Antarkan aku pulang,Rian..kepalaku sakit sekali..!"
Rian menghela nafas dan membalikkan badannya.
"Naiklah diatas punggungku..aku akan menggendongmu!".Christ pun melompat keatas punggung Rian begitu pria itu berjongkok,dirangkulnya leher Rian dengan mesra.
"Pegangan yang kuat!"perintah Rian lalu di pegang erat kedua kaki Christ yang panjang menjuntai kebawah,dan mulai berdiri mengangkat Christ dengan punggungnya.
"Kamu kekasih yang baik,Rian.."kicau Christ,didekatkan hidung dan lidah nya di sela telinga Rian,lalu di kulum dan di gigitnya cuping telinga kiri Rian dengan lembut hingga membuat Rian tidak dapat menahan sensasi tersebut.
"Jangan nakal,Christ sayang.."ujar Rian sambil menoleh ke arah samping kirinya.tapi bukannya berhenti Christ malah bertambah nakal dan kini bibirnya menurun ke leher Rian,sambil memberi beberapa hisapan dan gigitan disana.
"Jangan membangunkan singa yang tengah tidur,Christ..!"
"Hmm..aku ingin tau sedasyat apa jika singa itu bangun..!"

Guilty Pleasure  [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang