Raline Pov
Kenapa liburan gini aku malah sendirian di rumah? Andai ada Daniel, kangen juga sama dia. Aku melamun di balkon kamarku. Ehh tunggu deh, bukannya itu Daniel? Ga nyangka bisa sebahagia ini aku lihat dia.
Duh mau nyamperin kan malu banget, dia lagi beli apaan yaa di kedai paman Sam.. mendingan aku ke kedai juga deh mau beli camilan. Siapa tau bisa ngobrol sama Daniel.
Sesampainya di kedai aku tidak melihat Daniel, kemana ya dia??
"Ekhemmm nyari apa?" Tanya Daniel yang ternyata dia ada di belakangku.
"Ummh nyari minuman". Jawabku asal.
"Sejak kapan minuman ada di barisan parfum?"
Aku diam tidak merespon perkataan Daniel.
"Niel, guee".
"Yank, udh belum?" Tiba2 seseorang menyela pembicaraanku.
Tunggu, apa tadi dia bilang? Yank?? Maksudnya sayang? Wanita itu pacarnya Daniel?
"Udah, mau beli apa lagi?" Tanya Daniel pada wanita itu.
"Udah ko ini aja". Jawab wanita itu.
"Oia kenalin ini Raline tetangga aku". Ucap Daniel mengenalkanku pada wanita itu.
"Haii, aku Chery pacarnya Daniel".
"Hai aku Raline".
"Kamu sudah selesai atau gimana nih, siapa tau mau pulang bareng kita". Ucap Chery.
"Raline baru datang, bahkan dia belum dapat apa yang dia cari. Kita pulang duluan aja". Ucap Daniel.
"Iya aku masih mau nyari2 dulu nih apa yang enak, kalian duluan aja". Jawabku.
"Yaudah bye Raline". Ucap Chery seraya melambaikan tangannya.
"Bye".
Tetangga dia bilang? Sebagai temanpun Daniel ga mau ngakuin aku.
Duh kenapa jadi galau gini ya tau Daniel punya pacar.
Sejak ketemu sama pacarnya Daniel aku jadi gelisah, mereka ketemuan dimana, sejak kapan mereka dekat, kenapa Daniel buru2 banget jadian sama dia.
Penasaran banget siapa Chery itu sebenarnya, mau tanya Daniel tapi ko sungkan ya, malu lah masa tau2 aku kepo.
***
Hari ini berangkat sekolah sendirian, Rico gak ada Danielpun gak ada. Kayaknya aku kepagian, lebih baik aku ke taman dulu deh."Lin". Panggil seseorang yang ternyata adalah Daniel.
"Ya, ada apa?"
"Waktu itu gue liat lo nangis, kenapa?" Tanya Daniel.
"To the point banget sih lo nanya nya".
"Ya ngapain juga bertele-tele".
"Gak apa2 sih cuma agak renggang aja sama Rico".
"Lo masih sama dia?"
"Gak tau Niel".
"Kenapa?"
"Gak tau lah, gue juga bingung".
"........"
"Niel".
"Heemm??"
"Gue kangen sama lo".
Daniel menatapku dengan tatapan tajamnya, seolah ragu dengan yang aku ucapkan.
"Gue ke kelas duluan ya". Ucap Daniel tanpa menggubris perkataanku tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend As Cold As Ice
FantasíaWarning:> cerita ini murni hanya imajinasi saya, murni khayalan saya. Jadi please ya bagi yg anggap cerita ini mustahil tolong di abaikan saja karena semua hanya IMAJINASI 😊😊 Rico: Ganteng, pintar, tajir, dingin, kaku, korban patah hati, cinta ban...