13: March of The Dead

590 55 5
                                    

(General Ardor in multimedia)

Nih aku udah update, ramaikan ya :D

~#~

Setibanya Deloryn, Asher, dan Calendra di markas, seluruh sisi ujung pertahanan markas sedang diserang oleh para undead. Tim Vernon, memimpin perjuangan dengan amat kuat. Asher, Deloryn, dan Calendra langsung memecah ke arah masing-masing titik tower dan membantu pertahanan. Calendra dengan segera menghujani kelelawar-kelelawar raksasa dengan hujan apinya, Deloryn menggunakan sihir hujan panah kepada para ghouls dan Asher menggunakan kemampuan Windslash nya untuk menebas habis para undead knights.

Namun, dari suatu titik tak terduga, sebuah aura kegelapan yang mengerikan menjatuhkan dua pasang meteor kepada kedua tower sisi barat, dimana Asher sedang melindungi.

"Huaaaggh!!!" Teriak para pemanah yang mati terkena ledakan dan api dari masing-masing meteor.

"Astaga.." Ucap Asher, menamengi dirinya dengan pedang besarnya dari hamparan pasir dan batu. Kini para undead sudah mati, namun tersisa satu sosok mengerikan dan gelap, berada diatas kuda tengkoraknya berjalan dengan begitu santai mendekati markas. Deloryn sudah bersiap dengan sebuah anak panah hendak dilepaskan, dan tangan kanan Calendra sudah menyala dengan bola api yang sangat panas.

".. Berani sekali kalian datang dan mengunjungi tanah Yedaron... Kalian akan merasakan kedahsyatan kekuatan kematian..."

Mata Asher berfokus terhadap armor hitam yang dikenakan ksatria gugur tersebut. Terdapat sebuah cetakan Negara Tiladilphenia. Deloryn pun terbelalak melihat sosok death knight tersebut. Ciri-cirinya benar-benar mirip dengan sosok yang barusan ia lihat dari visi runik dari bekas kuil Desa Innerblade. Asher sudah menyiapkan pedangnya.

"Siapa kau dan apa yang kau inginkan!?!" Teriak Asher.

Deathknight itu tertawa, dengan kedua matanya yang sepenuhnya putih, namun berkilau hijau. ".. Bukankah itu seharusnya menjadi pertanyaanku, ksatria muda?" Tanyanya.

"Kau seorang dari Tiladilphenia! Mengapa kau melawan ka-"

"TIDAK ADA LAGI HARAPAN ATAS KEHIDUPAN... KALIAN AKAN MERASAKAN KENIKMATAN DALAM KEMATIAN!!"

"Sayangnya, TIDAK AKAN PERNAH!!!" Asher berteriak, melompat dan hendak menebaskan pedangnya padanya, Deloryn pun baru saja melesitkan panah dengan tenaga arcane, dan bola api Calendra juga sudah dilempar, namun, sosok itu ternyata malah berubah menjadi sebuah asap dan debu.

".. KEMATIAN AKAN SEGERA MENANG DIATAS KALIAN!!" Suara bisikan keras amat terdengar, dan suaranya melesit menjauh ke langit. Situasi semakin mencengkam setelah kejadian tersebut.

"Ash... Perasaanku mengatakan ada sesuatu yang tidak enak akan terjadi.." Ucap Calendra.

"Aku juga.. Calendra, ini tidak bisa jadi pertanda baik.. Markas kita sudah ketahuan, berarti di daerah Yedaron timur ini, ada banyak markas undead dan mereka sudah sadar akan kehadiran kita.." Ucap Deloryn. Lalu mereka berdua menatap Asher.

"Calendra, ini tidak bisa jadi pertanda bagus.. Aku harus meminta bantuanmu sekarang.."

"Baiklah, apapun yang bisa kubantu sekarang.." Ucap Calendra.

"Pergilah dengan teleportasi menuju ke markas Glory.. Sesampainya disana, panggil bantuan sebanyak mungkin yang kau bisa.. Aku yakin setelah penyerangan yang barusan, jumlah kita sudah berkurang banyak.."

"Tapi, bagaimana kalian bisa bertahan selama aku memanggil banyak orang kemari? Kemampuan teleportasi sangat terbatas, jika ak-"

"Go, Cal! Upayakan yang terbaik!! Setiap detik itu berhitung!" Ucap Glory dan Calendra tidak memiliki pilihan lain untuk menjawab selain mengangguk saja. Dengan begitu ia mengeluarkan kekuatan teleportasi dan seketika itu menghilang dari markas.

Zandorath: The Missing Dark Moon : Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang