4: Pertemuan Tak Terduga

741 79 5
                                    

Deloryn tidak menyangka bahwa dari ujung jalan yang lain, ia melihat sosok Asher yang memberikannya sebuah kode untuk mengalihkan perhatian. Nampaknya, mereka sedang dalam halaman yang sama. Ditariknya panah tersebut dengan kuat dan kali ini dilepaskannya dengan sigap sampai panah tersebut seolah tampak membelah angin, tepat sekali menusuk jantung seorang dari kelima tersebut.

"HUAAAGGHH!!!" Teriaknya.

"Dol'Amon!!!" Teriak salah satu dari mereka.

"AWAS!!!" Terdengar suara peringatan dari salah satu dari mereka. Asher sudah maju dengan pedangnya dan memberikan backslash, namun berhasil dihindari oleh para troll. Deloryn keluar dari kejauhan membidik dan menembak, namun kurang beruntung karena arah angin yang tiba-tiba berubah membuat tembakannya meleset.

"MANUSIA DAN ELF KEMBALI BERSEKONGKOL!!! BUNUH MEREKA!!" Teriak mereka sangat barbarik.

Dengan lincah Deloryn berlari sambil membidik, melingkari seorang troll, panahnya behasil menusuk perutnya. Asher juga menyerang, menendang satu dari kanan dan melukai satu dari kiri dengan backslash sampai dadanya teriris sangat dalam dan lebar.

"AUGH!!!" Satu dari mereka sudah gugur. Deloryn menatap satu dari mereka hendak melempar kapak pada kepala Asher. Dikeluarkannya satu daggernya dari saku kanan.

"MERUNDUK!!!" Teriak Deloryn, membuat Asher merunduk seketika dan Deloryn berhasil menolak daggernya dengan mulus, menusuk dahi troll tersebut. Asher meringis karena takjub dengan serangan dan intuisi cepat tersebut.

"Nice, elf!"

Deloryn hanya memberinya senyuman singkat dan kembali menarik panahnya, dan Asher mendepaninya, dengan pedang yang sudah siap untuk melejit.

"Jin'Zan!! Kembali ke komandan!! SEKARANG!!!"

Mereka berdua berlari dan saat itu pula panah Deloryn berhasil menembus kepala seorang yang bernama Jin'Zan. Dia pun gugur, namun Asher menaikkan tangannya untuk berhenti.

"Kita tidak akan tahu dimana mereka berada jika kita tidak mengikutinya!"

Deloryn menurunkan panahnya dan memasukkan anak panahnya kembali ke dalam saku pada punggungnya. Ia menurunkan jubahnya dan menatap si Asher, kapten muda yang pesonanya mengalahkan pangeran para manusia. Sejujurnya, ia masih merasa sangat senang mendapatkan pujian dari Asher saat ia berhasil menolakkan dagger dengan ganas. Ia kembali mengambili anak panah dan dagger yang ia bisa pakai lagi.

"Loh, kudaku!" Deloryn sedikit terkejut, melihat si kuda cokelat yang ia curi sebelumnya, dibawa oleh Asher.

"..Deloryn, benar kan?" Tanya Asher, kemudian memberikan tali kuda tersebut padanya. Lagi-lagi, dadanya berdebar karena sosok Asher yang ada dihadapannya.

"Ya, tuan.. Asher..."

"Apakah kau melihat anak manusia yang sedang ditangkap tadi?"

"Ya.. Mereka membawanya dalam sebuah karung.. Kita harus cepat.. Nyawa seseorang dalam ujung kematian sekarang.."

Deloryn meninggalkan kuda cokelat tadi di tempat yang aman, kemudian mereka mengikuti jejak troll yang tadi pergi.

"Adakah sesuatu yang kau tahu dari para troll ini, Del?"

"Mereka tadi berlima belas... Meninggalkan tiga dan kukalahkan dua dari mereka.. Yang satu kabur dan memberi peringatan.. Lalu kita mengalahkan dua dari lima... Ada sebelas dari mereka.."

"Sepuluh, karena satu sudah kuhabisi sebelum kebetulan kita bertemu.." Kata Asher.

Deloryn mengangguk sambil masih berjalan, mereka berdua juga sama-sama mengambil nafas kembali setelah bertarung.

Zandorath: The Missing Dark Moon : Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang