20: Epilogue

903 68 39
                                    

EPILOGUE

Dengan pelukan dan ungkapan cintanya, Deloryn mengangguk, kemudian menatap ke depan dan membisikkan beberapa hal kepada ethervoid yang ia miliki. Ia tidak peduli siapapun dan apapun status makhluk itu, namun jika ia memang ingin menggunakan Deloryn, ia harus mau memberikan kekuatannya itu untuk memenuhi tujuannya. Sang sosok ethervoid pun menyetujui dan seketika itu membelenggu sosok Deloryn dengan kekuatan kegelapannya.

Mengerikan namun elegan, itulah yang Asher pandang dari sosok Deloryn yang telah berubah sekarang. Biarpun kulitnya berselimut aura yang sangat pekat hitamnya, ia masih berbentuk yang sama biarpun rambutnya kini juga menyala-nyala, namun kedua matanya masih bersinar biru amat terang nan cantik, sebagaimana ia semestinya terlihat. Dengan sepasang dagger yang kini berkilau dengan aura kegelapan dan biru yang sebiru matanya, ia melepaskan sebuah aura dan energi yang amat kuat, bahkan Hellena merasakan kekuatan yang amat dahsyat.

Sosok Deloryn kini meraung dengan suara yang amat melengking, membuat para troll dan aliansinya terguncang beberapa saat. Raungan tersebut dibalas dengan raungan sosok elf berama Saiyan tersebut, ia juga menunjukkan raungannya yang sama kuatnya.

Seketika itu Deloryn langsung melesit bagaikan sebuah phantom, Ia menghancurkan dan merobohkan semua menara ketapel, dan beberapa mesin-mesin ketapel yang ada di bawah dengan amat cepat, layaknya seekor raksasa yang menginjak habis rumah para manusia. Para musuh tampak amat terkejut dan terbelalak menatap sosok Deloryn, yang kelihatannya jauh lebih kuat daripada Saiyan. Califax merasa ngeri dengan merasakan energi yang ia rasakan dari pengendaliannya saat mengendalikan mendiang Arevas Sinazea di dalam gua di tanah Yedaron.

Dengan ganas Deloryn mendesis, ia melesit melewati seorang ogre, dengan kedua tangannya yang kini bersenjata cakar yang besar dan tajam, berkilau dengan aura biru, berhasil membelah sosok ogre itu menjadi dua dengan amat mudah. Diremasnya mayat ogre tersebut sampai terbakar habis dengan api hitam. Ia menarik nafas dan berteriak bagaikan dua sosok berteriak sekaligus, yaitu si Deloryn dan ethervoid miliknya.

"FOR TILADILPHENIA!!!!"

"TILADILPHENIA!!!!" Balas teriakan Calendra dari belakang, membuat banyak prajurit yang sepertinya kehilangan moral mereka kembali bangkit dan menaikkan senjata.

"UNTUK KEADILAN DAN TILADILPHENIA!!!" Teriak Fiorence, kembali menaiki kudanya.

"SEMUANYA, MAJU!!!!" Sorak Putri Luna, dan itu membuat Califax merasa muak.

Ditariknya sebuah pisau dari sakunya, Califax menggores telapak tangan kirinya dan menepakkan darahnya ke tanah.

"Bangkitlah dan lawan mereka dari kubur!!!!"

Seketika itu banyak pasukan troll, ogre, dan orc, bangkit kembali dari kuburnya dan melaju menuju ke medan perang dalam rupa undead. Para manusia dan para aliansi troll kembali berperang. Namun para priest juga tidak tinggal diam, banyak dari mereka melakukan dispel magic, dan bahkan melakukan channel healing. Sementara itu, Fiorence juga melakukan suatu tehnik yang amat suci yang dilakukan oleh para paladin di medan perang.

"Holy resurrection!!!" Seketika itu dari langit muncullah banyak garis-garis cahaya yang menembus awan, menyinari banyak jasad para manusia yang gugur dan sekiranya masih lengkap, menyembuhkan semua luka dan menghidupkan mereka kembali melalui kekuatan terang.

Mereka kembali berperang seperti tadi, namun hanya saja lebih intens dari sebelumnya. Asher melawan Zenila, Glory melawan Raydan, Fiorence melawan Califax, dan Deloryn melawan sosok Saiyan dengan semua bantuan yang ia bisa dapatkan dari teman-teman dan para prajurit.

Sebuah kerajaan sedang diserang, banyak nyawa dipertaruhkan, dan cinta juga diperjuangkan. Mampukah kesatuan para elit Tiladilphenia bertahan ditengah-tengah mimpi buruk yang menjadi kenyataan? Apakah Deloryn akan berhasil, atau gugur dan jatuh dalam belenggu kekuatan jahat para troll?

~ # ~

Zandorath

Book 1

The Missing Dark Moon

The end

~ # ~

Hey guys!! Terimakasih sudah membaca dan menikmati buku cerita bxb bertemakan fantasi ini ^^ Aku harap kalian terus terpancing untuk membaca buku ini, untuk sequel aku sebenarnya sudah menulis, tapi karena banyak hal yang sedang mengisi di kehidupan nyata, aku jadi masih belum bisa melanjutkannya lagi. Tapi aku senang kalian sudah setia menunggu sampai sekian lamanya :')

Apa yang kalian suka dari ceritaku ini? Jika ada hal-hal yang sekiranya perlu untuk kuperbaiki ke depannya, terutama untuk sequelnya, kalian bisa langsung berikan feedback dan komentar ya ^^ Aku memang tak akan bisa melanjutkannya dengan cepat, tapi aku harap kalian selalu bersabar dan terus memberiku semangat ya! Buku kedua akan lebih mencengangkan dan lebih menantang. Tapi, mungkin itu akan jadi cerita untuk di tahun 2020 ;)

Next project: Boss Sweet Boss

Sankyu,

Kenji Shinoda

Zandorath: The Missing Dark Moon : Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang