14: Into The Real Forgotten

621 61 9
                                    

Gambaran akan tambang kristal di multimedia

Yuk!! Banyakin vote, comment, dan share ya ^^

~

Setelah markas baru telah dibangun, lengkap dengan banyak bangunan pendukung keseluruhan pasukan. Kini, Asher, Glory, Hellena, Calendra, Xinamus, dan Baun berkumpul menjadi satu lingkaran. Mereka sudah membangun sebuah markas yang sangat dekat dengan gua dimana jejak kuda Ardor terlihat. Mereka berdiri di depan gua tersebut sambil terus berdiskusi.

"Aku rasa akan menjadi perjalanan yang menyusahkan apabila kita memasukkan lebih dari sepuluh orang ke dalam.." Ucap Asher.

"Belum lagi kita belum tahu tantangan apa yang akan kita hadapi di dalam sana.." Kata Hellena.

"Kita juga tidak bisa meninggalkan markas dengan begitu gamblang..." Balas Xinamus. Glory melangkah maju menatap gua tersebut dan berbalik ke belakang.

"Aku rasa kita hanya bisa membawa empat orang ke dalam, mengingat bahwa markas-markas undead ini sudah dihancurkan oleh timku dan tim Asher berhasil menemukan siapa dibalik ras tidak lazim ini.." Ucap Glory.

"Hm.. Baiklah.. Kita tentukan saja sekarang.. Diluar sana bisa saja masih ada markas undead yang kita belum temukan" Baun berpendapat.

"Aku masuk.." Ucap Glory dan Asher sempat terkesan dengan pengambilan keputusan itu. Namun ia tahu bahwa Glory ingin memuntas habis masalah ini.

"Aku dan Deloryn akan masuk.. Kita pasti akan menemukan banyak runik di dalam yang mampu membantu dalam memecahkan misteri akan tanah Yedaron ini.." Ucap Asher.

"Baik.. Satu dari kalian sisi magus akan sangat membantu.." Pinta Glory.

Hellena langsung menatap Calendra. "Cal, aku percayakan ini padamu. Gua itu tempat yang gelap dan dingin, dan es bukanlah pilihan yang bagus untuk ketiga pemuda ini.." Ucap Hellena dan Calendra pun mengangguk.

"Kalian bisa mengandalkan aku.." Jawab Calendra.

"Baiklah.. Aku, Xinamus, dan Baun akan menjaga markas.." Hellena menyatakan.

"Baiklah Hellena.. Jaga hewan kendaraan kami dengan baik ya.." Ucap Glory.

Hellena hanya mengangguk. Kemudian Glory menatap Asher, Deloryn, dan Calendra. "Kalian sudah siap?" Tanya Glory. Mereka mengangguk dengan spontan.

"Ayo, kakak" Ajak Asher.

Mereka berempat berjalan bersama memasuki gua tersebut. Gua itu masih asing untuk mereka, namun saat masuk mereka sudah menemukan seperi bekas kereta dorong untuk membawa hasil tambang. Mereka juga sempat menemukan seperti bekas topi, bekas sepatu, helm yang pecah dan bahkan sampai kapak serbaguna yang bisa saja digunakan untuk menambang atau memotong pohon. Semakin dalam mereka melangkah, semakin gelap gua itu menjadi.

"Calendra, adakah sesuatu yang bisa kau lakukan supaya kita bisa melihat?" Tanya Asher.

"Uh huh.. Aku akan membuat beberapa fire sprites.. Sebenarnya mereka adalah makhluk elemental api, yang aku buat dalam versi kecil yang hanya menerangi" Ucapnya.

"Berarti mereka sebenarnya bisa menyerang seperti elemental air milik Hellena?" Tanya Glory.

"Benar sekali" Ucap Calendra. Selagi mereka berjalan semakin dalam, hawa terasa sedikit lebih dingin dari sebelumnya.

"Kedua matamu indah sekali ya Deloryn! Mereka benar-benar bersinar di dalam tempat segelap ini" Puji Calendra dan saat itu Asher sempat menoleh ke belakang, menatap Calendra, lalu menatap Deloryn yang sudah jelas wajahnya tampak memerah.

Zandorath: The Missing Dark Moon : Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang