19: Teriakan Di Ujung Fajar

541 50 6
                                    

Tanpa Calendra dan Hellena, Asher membawa Deloryn, Xinamus, dan Glory untuk menjauh sementara dari para elit kerajaan dan berkumpul pada markas Glory. Deloryn menghela nafas sebelum hendak berbicara. ".. Maaf jika aku terkesan merepotkan kalian di tengah kerajaan kalian yang genting.." Ucapnya.

"Tak apa... Kau tampak baru saja melihat sesuatu tadi.." Ucap Asher.

Deloryn mendesah pilu sebelum menatap mereka bertiga. "Aku mendengar si ethervoid di dalam pikiranku membisikkan bahwa kami harus menyelamatkan Jenderal Anos.." Ucap Deloryn. Mata Xinamus seketika terbelalak.

"K-kau yakin dia mengucapkan nama itu dengan sangat jelas?" Tanya Xinamus.

Deloryn mengangguk. Xinamus menatap Glory dan Asher, lalu menatap Deloryn.

"Maka aku rasa makhluk yang singgah di dalam dirimu, Deloryn.. Memiliki peran yang amat besar dalam rasnya jika dia tahu siapa itu Jenderal Anos.."

Asher menggelengkan kepala. "Jika Anos adalah jenderal, maka kasta apa yang kira-kira hinggap dalam Deloryn?"

Xinamus tersenyum lesu, "Nah itu dia.. Perkiraanku hanya berakhir pada raja, ratu, atau pangeran dan putrinya.." Ucap Xinamus. "Deloryn, kau menyimpan sebuah makhluk dengan kekuatan yang amat dahsyat.. Jadi, aku simpulkan aku tidak terkejut kau mampu mengalahkan Arevas Sinazea kapan lalu.." Tambahnya.

Mata Deloryn masih terbelalak dan menatap kedua tangannya seketika. ".. Ini konyol.."

"Mengapa?" Balas Glory bertanya.

".. Entahlah.. Aku tidak pernah menemui seorang elf bahkan mengetahui diriku sendiri menyimpan kekuatan kegelapan.." Ucapnya.

"Dan sepertinya kau tidak sendiri karena elf itu juga memiliki kekuatan yang sama kan?" Ucap Asher.

Deloryn tampak gundah dan seketika berbalik membelakangi mereka bertiga. "Entahlah.. Aku merasa bahwa kehadiranku bisa saja mencelakai kalian di setiap saat" Ucap Deloryn, menggenggam kalung cahaya pada pergelangan kirinya.

"Hey, tenanglah.." Asher menyentuh pundaknya.

".. Maaf, aku butuh sedikit waktu untuk menenangkan diri..." Ucap Deloryn, dengan segera ia menaiki burung tunggangannya dan berlari menjauh.

Seketika itu sebuah sihir teleport muncul diantara mereka bertiga dan muncullah sosok Hellena dan Calendra. "Guys, apa yang kami berdua lewatkan?" Tanya Calendra.

"Mana Deloryn?" Tanya Hellena.

"Menenangkan diri.." Jawab Asher.

"Karena?"

"Sebuah fakta yang lebih mencengangkan.." Ucap Xinamus.

Glory tampak terkejut karena sadar akan suatu hal. "Aduh!! Aku semestinya disana tadi bersama ayahku dan sang raja.. Mungkin kalian berdua tahu ada beberapa pengumuman?" Tanyanya.

"Glory, ada baiknya kau segera bersama ayahmu mengingat bahwa kerajaan kita baru saja kehilangan adikmu dan Phillip dalam belenggu tangan musuh.. Asher, prioritaskan yang penting pada saat ini, posisimu sekarang termasuk penting.." Ucap Hellena.

Asher mengangguk. ".. Lalu bagaimana dengan Deloryn?" Tanya Asher.

"Aduh-" Hellena mengaduh namun dihentikan oleh Calendra seketika.

"Aku bisa mencari dan menemui dia.. Jangan takut.." Ucap Calendra.

"Baiklah.. Lebih baik kita bergegas sekarang.." Ucap Glory. Asher terpaksa mengangguk dan mengikuti Glory biarpun di dalam hati ia masih tidak merasa pas dengan kekurangan partnernya.

Zandorath: The Missing Dark Moon : Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang