-4. Balapan Again!

85 18 3
                                    


****

16.25 WIB

Tiffany melangkahkan kaki menuju kamar anak semata wayang nya, berniat untuk membangunkan si jelmaan singa hutan. Daun pintu berwarna coklat itu ia ketuk tiga kali.

Tok tok tok

"Al"panggil tiffany lembut.
"Sayang, kamu denger mama kan"lanjutnya lagi.

"Buka pintunya sayang"ucap tiffany diiringi ketukan pintu untuk yang kedua kali.

"Buka aja, gak di kunci"teriak Al dari dalam

Ceklek..

"Sayang"ucap tiffany menghampiri Al yg sedaang tiduran di kasurnya.tiffany mendudukkan tubuhnya di pinggiran kasur Al, lalu mengelus surai putrinya penuh kasih sayang. "Siap siap gih, jam 7 nanti calon suami kamu bakalan dateng. Sekalian buat ngenalin kamu sama dia biar bisa akrab"jelas tiffany. Sejujurnya dia juga gak tega jika harus menikahkan Al dengan anak sahabatnya.

Sedangkan Al yang mendengar ucapan sang mama cukup membuat iris hitam itu membulat sempurna. Al segera bangun dari posisi tidurnya dan memandang sang mama dengan pandangan tak percaya.

"Ma, mama apa apaan sih, kan aku udah bilang, aku gak mau dijodohin. Lagian aku masih kecil ma, baru kelas 3 SMA. Kok mama tega sih sama aku"

"Ini untuk kebaikkan kamu juga sayang, mama ngelakuin ini hanya semata buat masa depan kamu"

"Mama sama papa egois tau gak, gak pernah mikirin perasaan aku. Ma, aku yang bakal jalanin kehidupan aku nanti, jadi please jangan jodoh jodohin aku kayak gini ma. Aku bisa pilih sendiri pasangan aku. Aku masih pengen sekolah yg tenang ma, mau kuliah, kerja, nikmatin hasil dari kerja aku, baru mikirin nikah" diakhir kalimat, nada suara Al memelan. Memandang Tiffany dengan tatapan sendu.

"Maaf sayang, kalo kali ini mama sama papa harus egois. Mama tau, ini pasti sulit buat kamu, tapi kamu harus yakin, lambat laun kamu pasti bisa menerima semuanya dengan ikhlas" sebagai seorang ibu, Tiffany tidak pernah berniat untuk menikahkan Al diusianya yang masih muda. Namun keadaan yang memaksanya untuk melakukan itu, jika ia tetap membiarkan Al melakukan segalanya dengan sesuka hati Al pasti tidak akan pernah berubah sampai kapanpun.

"Ma please, aku gak mau" Al mencoba memohon agar Tiffany mau membatalkan niatnya.

"Dengerin mama Al, mama mohon kali ini aja kamu nurutin kata kata mama"

"Mama egois"lirih Al

"Maaf, mama gak terima penolakan untuk kali ini"ucap tiffany. "Kamu siap siap, jam 7 nanti kamu harus udah cantik"sambung tiffany, setelah itu ia pergi keluar kamar Al dan menutup pintu dengan pelan.

"AAAARRRRRGGGGGGGHHHHHH"
"SIALAN"

****

Hari sudah sore, matahari pun mulai pulang keterpaduannya. Semilir angin membelai lembut wajah Arion yang lagi duduk dibalkon kamar, memandqng langit yang akan berganti warna. Matanya terus menatap kosong keatas, pikirannya tiba tiba penuh dengan suara mamanya.

Pintu kamar Arion diketuk pelan dari luar, membuat yang punya kamar auto bangun dari acara tidurannya. Berdiri guna melangkah ke pintu untuk membuka pintu dan mendapati Tyas disana. "Ar, boleh mama masuk? "

"Boleh kok ma, ayo masuk" Arion mempersilakan Tyas masuk lalu mengikuti langkah sang mama yang kini duduk diatas ranjang tidurnya. "Kenapa ma? Tumben banget? " tanyanya penasaran.

Tangan Tyas mengelus surai Brown milik Arion seraya tersenyum manis. "Sayang, mama mau ngomong sesuatu sama kamu, boleh? " Arion mengangguk, membiarkan Tyas melanjutkan perkataannya. "Sebelumnya mama mau minta maaf" ucap Tyas lalu menundukan kepalanya, mengambil kedua tangan Arion untuk dia genggam.

My Cutie Husband!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang