Episode 4 Di luar nalar

12.9K 1K 59
                                    

"Kiran, make it FASTER! Jangan lembeng jadi anak!" bentak Dika, anggota tim Biru yang kini berada di pos meat & poultry station

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kiran, make it FASTER! Jangan lembeng jadi anak!" bentak Dika, anggota tim Biru yang kini berada di pos meat & poultry station.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Andika Ginanjar

Kiran yang sedang mempersiapkan lima plate waldorf salad hanya menghela napas. Itu yang ke seratus dua puluh kalinya, lelaki itu mengatai Kiran lembeng. Gadis itu merasa jengkel karena sudah berusaha semampunya untuk bergerak cepat, bahkan ia merasa tidak terlalu lambat dibanding yang lain, tapi mereka sepertinya tidak menyukai gayanya yang lemah gemulai. Ini benar-benar keterlaluan. Sejak kecil Kiran memang seperti itu baik saat berjalan dan berbicara, bukan sesuatu yang dibuat-buat untuk menarik perhatian. Dan berpikir seperti ini membuat kinerja gadis itu makin melambat.

"Kiran!" Dika kembali membentak Kiran setelah tenderloin steak-nya dinyatakan lolos dan siap di-pick up.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tenderloin steak

"Ya, Chef!" Kiran berusaha membuat suaranya terdengar tegas. Tapi apakah suaranya masih terdengar seperti biasanya? Gadis itu menghela napas lagi.

"Lebih tegas, YA CHEF! Seperti itu!" Dika kembali memarahi Kiran. Kiran memutar bola mata, sedikit jengkel pada otoritas Dika yang memang merupakan sous chef di hotel berbintang. Meskipun belum punya pengalaman, tetapi Kiran sudah banyak mendengar dari Chef Rahardi.

Love Kitchen [Sudah Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang