"Oke, di antara kalian berdua, sama-sama enak. Sama-sama punya presence yang bagus. Jadi yah, saya belum bisa memilih mana yang terbaik." Janesh berdiri dengan tegap di antara kedua peserta. Kiran bahkan tak bisa menahan senyumnya. Dianggap sama dengan Dika, the best person tiga kali berturut-turut, itu sudah luar biasa.
Kayisha menambahkan, "Me too. Punya Kiran lebih ke makanan fusi, ada Korean taste-nya, ada Indonesian taste-nya. Tapi jadinya nggak ancur malah nge-blend banget. Ide makanan komplitnya; karbohidrat, protein dan sayuran, dalam satu bowl, so magnifique. Dan ide makanan fusi memang menjadi passion-ku sejak lama, jadi meskipun makanan Dika enak banget, kukira aku akan kasih suara kepada Kiran."
"Biar fair, aku akan kasih suara kepada Dika. Jadi kalian berdua seri untuk kali ini." Janesh tersenyum, kemudian dirinya menatap ke arah kru yang memberikan pertanyaan. "Oke. Karena kita harus punya main course of the day, sementara hasilnya hari ini seri, saya putuskan dua-duanya jadi menu main course."
Tepuk tangan membahana ke seluruh studio. Dika menyalami Kiran yang tampak bersemangat, yang dibalas oleh pelukan hangat oleh Kiran.
"Makasih, makasih banget, udah ngajarin aku selama ini," kata Kiran seraya menitikkan air mata.
"Ih, nangis lo? Cengeng!" seloroh Dika seraya menowel pipi Kiran. Kayisha menghampiri mereka berdua dan memberikan selamat. Kiran menyambut uluran tangan perempuan tersebut dengan terbata-bata dan semakin digoda oleh Dika. Sementara Janesh di belakang Kayisha tampak tersenyum masam.
Setelah Kayisha selesai, giliran Janesh yang menyalami mereka berdua. Kiran menatap chef tersebut, rasa grogi merambati kedua kakinya hingga nyaris melemas, tetapi Kiran masih sanggup mengatasinya.
"Congratulation. Finally. Jadi susah rasanya buat saya menendang kamu dari acara ini." Janesh mengucapkan itu, tetapi nadanya terdengar berseloroh. Kiran tertawa sambil tersipu malu.
"Makasih, Chef."
"Sampai kepikiran saya, mesti pake cara gimana lagi biar kamu keluar." Janesh menggelengkan kepala seolah itu masalah berat.
"Cie ... dipuji cie .... Awas, Chef. Nanti kepikiran terus malah susah nendang Kiran dari hati Chef." Dika dengan tengil malah menggoda mereka berdua.
"Okay, back to the show. Sekarang kalian semua kembali ke dorm, persiapkan semua untuk open kitchen hari ini." Janesh memberikan titah, kemudian syuting di akhiri.
Kiran dan Dika masih bertukar canda saat mereka berjalan menuju dorm yang kemudian semakin heboh dengan nimbrungnya Rana, Wino dan Mirah. Peserta dari Blue Team sangat mudah berbaur sehingga mereka bisa saling bercanda dan bertukar pikiran selama tidak syuting.
"Gila ya, kalian berdua terus sih yang menang. Sekali-kali gantian kek. Jahat banget sih kamu Kiran. Menang sendirian aja." Mirah memasang wajah cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Kitchen [Sudah Diterbitkan]
Ficção GeralKiran ngefans dengan Chef Janesh sejak lama. Sampai suatu saat kompetisi memasak bertajuk Hard Kitchen dengan Janesh sebagai jurinya dibuka, gadis itu nekat untuk ikut agar bisa bertemu Chef yang terkenal galak di televisi itu, tanpa tahu apa yang a...