Motor Nathaniel kini harus terjebak macet, sedangkan jam sudah menujukan pukul 06:20. Karena percuma saja Nathaniel mengatur kecepatan motornya bila ujung-ujungnya akan terlambat pula.
Nathaniel membelokan motornya saat di perempatan jalan mencari jalan yang tidak terkena mancet, butuh waktu 7 menit untuk sampai di warung Babeh setelah terkena macet yang cukup parah.
"Ka, kenapa kita di warung sini? Kenapa kita nggak ke sekolah aja" ucap Aluna yang turun dari motor Nathaniel.
Namun Nathaniel tidak menjawab pertanyaan Aluna, kini lelaki itu turunun dari motornya dan memasuki warung yang Aluna tidak tahu. Nathaniel melepaskan jaket denimnya dan duduk di atas saung.
"Loh Niel, kamu kenapa nggak sekolah?" tanya Babeh yang baru saja keluar dari dalam warung.
Aluna hanya terdiam, dia tidak mengerti mengapa Nathaniel membawanya kemari, dan juga siap orang yang baru saja bertanya pada Nathaniel. Di otak Aluna hanya ada tanda tanya yang masih belum juga diamengerti.
"Telat" ucap Nathaniel cuek.
"Kalau telat ya gapapa masuk aja yang menting tidak ketinggalan pelajaran" ucap Babeh.
"Mungkin dia pemilik warung ini, dan mungkin juga Ka Nathan sudah sering kemari jadi orang ini kenal Ka Nathan" batin Aluna.
"Ini siapa Niel?" tanya Babeh sambil menatap Aluna, Aluna yang di tatap hanya tersenyum.
"Temen" ucap Nathaniel dingin.
"Kenalin neng, saya Babeh pemilik warung ini" ucap Babeh menjulurkan tangannya.
"Aluna, Beh" ucap Aluna menerima uluran tangan Babeh.
"Mari sini neng Aluna duduk" ucap Babeh seraya mengambil bangku pelastik.
"Iya Beh" ucap Aluna sambil berjalan ke arah bangku yang sudah di siapkan. "Makasih banyak Beh" ucap Aluna tersenyum.
"Sama-sama" ucap Babeh tersenyum pada Aluna. "Niel kamu mau minum apa?" tanya Babeh menatap Nathaniel.
"Biasa" ucap Nathaniel.
"Siap Niel, kalau Neng Aluna mau minum apa?" tanya Babeh pada Aluna.
"Saya teh hangat aja Beh" ucap Aluna.
"Tunggu ya Neng, Babeh buatkan dulu" ucap Babeh seraya berjalan masuk ke warung.
"Kabarin temen lo" ucap Nathaniel dingin dengan posisi yang masih duduk dengan mata yang terpejam.
"Oh iya aku lupa" ucap Aluna seraya mengeluarkan ponselnya dari dalam saku bajunya dan membuka aplikasi line.
Nada Zamora
Nad ijinin gue ya, soalnya gue gak masuk hari ini
Ijininnya apa aja... mau sakit, atau ada urusan keluarga terserah lo
Tapi inget jangan bilang Bang Alvin atau Bokap, Nyokap ya😊
"Udah Ka" ucap Aluna seraya menaruh ponselnya ke dalam saku bajunya.
"Aku ke dalam sebentar ya Ka" Aluna melangkah memasuki warung Babeh, berniat untuk meminta es batu untuk mengompres luka Nathaniel.
Nathaniel enggan menjawab pertanyaan Aluna, cowok itu masih dengan posisinya yang memejamkan matanya.
Drttt drttt drtttt
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of you.
Teen FictionNathaniel cowo yang dingin tanpa ekspresi Disekolah, ia di juluki sebagai bad boy dengan segala keburukan tingkah lakunya. Nathaniel tidak pernah berpakaian rapi, setiap kali datang ke sekolah bajunya sering di keluarkan, rambutnya yang berantakan. ...