Rumah mewah dengan 2 lantai, dan halaman depan rumah yang luas terlihat sepi setelah orang tua sang pemilik rumah sudah dua minggu berada di luar negri mengurusi pekerjaan.
Bila orang tuanya mengurusi pekerjaan di luar negri, Devan hanya tinggal bersama Bi Yati pembantu rumah tangga yang sejak dulu merawat Devan dari bayi dan Pak Toro satpam di rumahnya.
Motor Nathaniel sudah terparkir di halaman rumah Devan setelah Pak Toro membukakan pintu gerbang dan mempersilahkan Nathaniel untuk masuk.
"Den Devannya ada di kamarnya Den Niel" ujar Pak Toro tersenyum
Nathaniel hanya menganggukan kepalanya dan berjalan ke arah pintu, Pak Toro yang melihat Nathaniel hanya menganggukan kepalanya Pak Tori tersenyum. Dasarnya Pak Toro mengenal Nathaniel yang jarang sekali berbicara banyak.
Sesampainya di depan kamar Devan, Nathaniel langsung memasuki makar Devan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Bisa ketuk pintu dulu kan?" tanya Devan
Nathaniel melangkah menuju kasur Devan dan merebahkan badannya.
"Ribet" ujar Nathaniel dingin
"Lo kenapa kabur dari rumah?" tanya Devan yang berjalan ke arah bangku belajar
"Biasa" ujar Nathaniel sambil membuka jaket bomber yang dia pakai
"Gara-gara nyokap lo lagi?" tanya Devan
"Dia bukan nyokap gue!" ujar Nathaniel menatap Devan dengan kesal
"Iyaiya sorry, maksud gue itu gara-gara Tante Elda lagi?" tanya Devan bingung
"Hmmm"
"Kenapa emangnya?" tanya Devan
"Biasa nyari perhatian" ujar Nathaniel
"Nyari perhatian? Emang dia suka sama lo apa?" tanya Devan
"Terserah lo!" ujar Nathaniel kesal
"Hehehe bercanda gue" ujar Devan sambil tertawa
"Gue nginep sini" ujar Nathaniel sambil memejamkan mata
"Iya lo nginep aja dulu di sini" ujar Devan sambil berjalan ke arah lemari baju
"Nih besok lo pake baju gue yang lama ini aja dulu" ujar Devan menaruh seragam sekolah ke tempat tidur
"Gak usah" ujar Nathaniel yang masih memejamkan matanya
"Loh kenapa gak usah?" tanya Devan bingung
"Gue gak sekolah" ujar Nathaniel
"Serius lo? Baru juga masuk, lo udah gak sekolah aja" ujar Devan yang duduk di pinggir kasur
"Males"
"Yaudah kalo lo gak sekolah" ujar Devan menaruh baju sekolahnya ke meja belajar
"Lo pake guling, gue pake bantal" ujar Devan melempar guling ke muka Nathaniel
"Ribet lo" ujar Nathaniel
****
Waktu sudah menunjukan pukul 06.12, tetapi Aluna masih saja membaluti tubuhnya dengan selimut.
"Aluna Irana Athalia bangun udah siang" teriakan Alvin masih tidak bisa membuat Aluna bangun
"Gimana Vin adik kamu udah bangun?" tanya Fanya yang baru saja menaiki tangga
"Belum Mah" Alvin berdecak pinggang "Alvin udah hampir telat buat ke kampus nih Mah"
"Yaudah kamu berangkat saja duluan"
![](https://img.wattpad.com/cover/184032570-288-k809799.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of you.
Teen FictionNathaniel cowo yang dingin tanpa ekspresi Disekolah, ia di juluki sebagai bad boy dengan segala keburukan tingkah lakunya. Nathaniel tidak pernah berpakaian rapi, setiap kali datang ke sekolah bajunya sering di keluarkan, rambutnya yang berantakan. ...