Semangat, Kala

128 17 0
                                    

Setelah kegiatan ishoma selesai dilanjutkan dengan kegiatan PBB (Peraturan Baris Berbaris) tiap regu yang didampingi oleh kakak bantara dan juga persiapan untuk acara api unggun dan pertunjukan pentas seni malam nanti. Bagi kelas yang sudah menyiapkan file musik, lagu atau aransemen sendiri diminta untuk menyetorkan ke panitia.

Matahari yang sangat terik sepertinya membuat peserta kemah malas dan ogah-ogahan. Terlihat ada beberapa kakak bantara yang memarahi peserta kemah karena dinilai manja.

"Yang semangat dong, dek! Baru jam segini udah males-malesan!" ujar kakak bantara yang mendampingi kelas Anna, rupanya dia adalah orang yang tadi menanyai regu Anna saat pembangunan tenda.

"Semangat mata lo," cibir Vanya yang sudah dari awal selalu mengeluh kepanasan.

"Tangan kamu udah bener ini?" tanya si kakak bantara mengecek posisi tangan saat baris. Anna dan April yang berada di barisan belakang sangat kesal dengan pendampingnya ini.

"Banyak nanya anjir, tinggal ngasih tau doang mana yang bener mana yang salah," ujar Anna yang semakin gemas melihatnya. Apalagi lirikan mata si kakak ini yang sangat sinis, membuat Anna ingin mencolok matanya.

Tenang Anna, kalem.

"Tau tuh, rese banget," lanjut April.

Setelah hampir satu jam mereka berpanas-panasan di lapangan, akhirnya diberi jeda sepuluh menit untuk istirahat sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya. Mereka semua diperbolehkan untuk minum air kemasan yang sudah disiapkan panitia. Ada juga beberapa peserta yang izin ke toilet untuk buang air kecil atau sekedar menghindari cuaca yang semakin panas.

Di tengah-tengah waktu istirahat, Niskala yang meneduh di bawah pohon bersama Arhan dan beberapa temannya asik mengobrol. Berbeda dengan Saga yang pendiam dan irit bicara, Niskala dikenal sebagai sosok yang ramah, mudah bergaul, dan terkadang juga memberikan lawakan disela-sela obrolannya dengan temannya. Ingat, dengan temannya! Kalau baru kenal pasti pendiam seperti waktu pertama kali Ia bertemu Anna.

"Oh iya Kal, Anna IPA 2 temen lo kan?" tanya Arhan membuat Niskala menoleh dan mengangguk, "Kenapa?" tanya Niskala yang sedikit curiga dengan Arhan.

"Kepo amat," jawab Arhan membuat Niskala menjitak kepalanya.

"Anjir!" keluh Arhan dilanjut dengan tabokan di lengan Niskala.

"Kenapa lo nanyain dia?" tanya Niskala sekali lagi, "inceran gue, jangan lo embat," lanjut Niskala.

"Wah, saingan lo banyak Kal. Ngga denger tadi banyak banget yang confess ke Anna?" ujar Arhan membuat Niskala memutar bola matanya malas.

"Termasuk, lo?" tanya Niskala.

"Yee, gue mah suka sama temennya," jawab Arhan dan menjelaskan ke Niskala siapa teman Anna yang Ia maksud. Tapi sepertinya teman Niskala ini salah sasaran.

"Tapi lo ngga mungkin sama dia," ujar Niskala mengingatkan.

"Emang lo mungkin sama Anna?" jawab Arhan bertanya balik.

"Mungkin lah, setidaknya gue sama Anna sama!" jawab Niskala mengejek Arhan.

Sementara itu, di tempat lain Anna membuka hpnya untuk mengecek notifikasi yang muncul di layar ponselnya.

zoyaa
sini uks, temen lo sakit

roseanna
siapa zoy? maura?

zoyaa
siapa lagi?

Setelah membaca pesan Zoya, Anna segera memberitahu April yang berada di sebelahnya, "Maura ada di UKS, nyusul yuk!" ajak Anna pada April.

Can We Go Back?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang