Thirteen

2.2K 219 20
                                    

Hargai tangan yang mengetik
.

.

.






























— • —

Di bawah pohon dengan semilir angin yang menerpa wajah namja kesepian, ia berpikir ini adalah akhir dari hidupnya. Bagaimana pun, ia sudah tidak bertemu dengan rekannya yang lain.

"Jika ini akhir hidupku, kenapa aku tidak bertemu yang lain?"

Jimin pun menoleh kekanan dan kekiri untuk mencari teman-teman nya. Seketika ia membeku saat seseorang memanggil namanya dan ia sangat mengenal suara itu.

"Jimin"

Jimin pun membalikkan badannya dan ia menemui semua member, ia pun mengerutkan dahinya bingung. Kenapa ada Hoseok dan Yoongi disini.

"Kembalilah Jimin-ah, bilang kepada mereka bahwa kami sudah tenang. Dan, kau akan mengetahui alasan kenapa Hoseok dan Yoongi ada disini". Ucap Jin dengan senyum.

"Tapi Hyung, aku ingin bersama kalian".

Jin menggelengkan kepalanya. "Belum waktunya Jimin, kembalilah... Keluarga mu, ARMY, dan yang lain tengah menunggu mu". Ucapnya.

Percayalah, Jimin ingin menangis sekarang. Bagaimana bisa ia meninggalkan orang-orang yang sudah bersama nya cukup lama.

"Sampaikan salam kami kepada mereka". Ucap Taehyung.

Mendengar suara Taehyung dirinya ingin menangis sesenggukan. "Kembalilah, kami akan menjagamu dan menunggumu". Ucap Hoseok.

Jimin menutup matanya dan kepalanya sangatlah sakit berasa ditimpah dengan batu besar.

###

Ruangan dengan cat putih dan aroma obat yang sangat khas ini dapat memenuhi indra penciuman siapapun yang ada didalamnya.

Terdapat Namja yang tengah terkulai lemah dibangkarnya. Tak ada yang mengetahui kabar nya kecuali pihak perusahaan, keluarga, dan pastinya orang yang menemuinya.

Ia mulai membuka mata nya, setelah mata terbuka penuh ia melihat sekelilingnya. Ia terkejut saat tubuhnya terdapat dirumah sakit dan tangannya sudah tertusuk jarum suntuk. Dan jangan lupakan satu hal bahwa ia menggunakan selang oksigen.

Pintu pun terbuka menampilkan sosok dokter yang akan mengecek kondisi nya. "Eh, sudah sadar rupanya, berbaring lah biar aku memeriksa kondisi mu". Ucap Sang dokter.

Tak butuh waktu lama, dokter itu pun tersenyum sambil menatap Jimin. "Istirahat lah, kau akan kembali pulih". Ucap Dokter itu. "Hmm, bolehkah aku menanyakan satu hal?". Tanya Jimin dengan suara serak.

"Tentu saja"

"Dimana member lain?"

"Jimin-ssi, sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk menanyakan hal itu, kondisi mu akan kembali drop jika aku memberi tahu nya sekarang". Ucap Dokter tersebut.

"Jawablah sekarang aku ingin mendengarnya, bukankah kau bilang 'Tentu saja'. Dan kau harus menjawabnya sekarang". Ucap Jimin keras kepala.

"Bukan begitu Jimin-ssi, kau harus memilihkan tubuhmu sepenuhnya terlebih dahulu—"

Help Me! [ B T S ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang