Perkumpulan para pejuang

14 1 0
                                    

😁**setelah melakukan perjalanan, beristirahatlah**😁

"huaaaa~ lelah sekali rasanya kedua kaki ini akan patah"

"hahaha, nona. itu karena kau terlalu kurus"

"apa-apaan kau"

"sudahlah lihat kedepan sudah ku duga akan menemukan desa saat sudah melewati jalan setapak"(*kata pemanah sihir datar*)

"aneh gk sih, desa pertama setelah kita keluar dari hutan hijau, tak ada jalan setapak, tak ada lahan sawah dan perkebunan, tapi tiba-tiba ada desa yang luas, dengan bangunan tingkat dan air mancur. desa yang kaya~ lebih cocok disebut kota, tapi bangunannya sungguh tak layak untuk ditinggali, dan saat malam hari desa itu ramai dan padat sampai desa itu tak cukup untuk mereka semua. padahal sangat luas desa itu"(*cerita kuki panjang lebar*)

"kau banyak bicara sekali kuki, katamu kau lelah, tapi masih bisa bicara?"(*kata pemanah sihir heran*)

"pemanah sihir, apa kau merasakannya juga"(*tanya zuma*)

"sihir!?, ada penyihir di desa ini"

"bukan. ini bukan energi penyihir. energi ini, energi positif. energi penyihir cenderung negatif, walau ada yang positif, sedikit-sedikit tapi pasti akan muncul yang negatif"

"jadi, kau mau bilang kalau ada pejuang sihir lain di dalam desa ini?"(*kata kuki*)

*berdiri tepat depan gerbang desa

"ayo, masuk"(*berjalan memdahului kuki dan zuma*

"oh iya, nona. maaf sebelumnya, kalau boleh tahu siapa nama mu?"

"aku kuki, panggil saja begitu, dan itu kakak ku ke!¡!- maksudku pemanah sihir. dia adalah pemanah sihir"

"haha, iya-iya. aku zuma.. oh, ya! aku harus mengatakan sesuatu pada pemanah sihir" (*senyum manis, dan menyusul pemanah sihir*)

"wow, tadi itu adalah senyum terindah ke-5 yang pernah ku lihat"

"kuki,"(*panggil zuma*)

"AH! (dia memanggil ku!) aku datang"

**mereka berjalan mengelilingi desa, menukar buruan mereka dengan uang di desa itu dan mencari tempat beristirahat. besoknya mereka mendatangi sebuah rumah makan di desa itu..

"baik. kita akan makan disini"(*kata zuma*)

"jadi, kalian memilih tempat ini karena energi sihirnya banyak berasal dari dalam sini?"

"begitulah, aku rasa itu yang baik kalau mau tahu tentang asal energi sihir itu"(*jelasan pemanah sihir*)

"baiklah ayo, masuk"(*mendahului pejuang sihir*)

**didalam rumah makan

"wow~"(*kagum kuki*)

"oh, lihat ini. apa kau salah satu pejuang sihir juga?" (*tanya seorang gadis dari meja di sudut tembok*)

"kami merasakan ada energi sihir positif, dan kau menggunakan pedang apa kau pengguna pedang sihir? kalau iya, maka bergabunglah sayang-"(*kata pria muda dekat wanita tadi*)

" huft, padahal aku sudah berharap kalau kau itu laki-laki, tapi bukannya kau berdua ya???"(*kata gadis lain yang duduk di meja mundar sambil memakan daging*)

"ma-maaf aku salah masuk"(*berlari keluar tapi, malah menabrak zuma*)

"ah, kau baik-baik saja kuki?"

"a-maaf"(*sembunyi di belakang pemanah sihir*)

"KYAAAAA!! Sudah ku bilang kan pejuang sihir nya itu laki-laki dan ada dua! hahaha^^"(*kata wanita yang sedang makan daging*)

"halo, kalian pasti--"(*kata pemanah sihir di potong seorang pria*)

"senang berjumpa dengan mu. tapi kenapa kau panas sekali, dan bau terbakar? haha"

"aku sering menggunakan api dalam pertarungan ku"(*jelas pemanah sihir*)

"baiklah, perkenalkan nama ku Ran. aku penembak sihir. jangan tanya bagaimana bisa ada penembak sihir, karena peluru ku menggunakan mantra sihir"

"bukankah itu senapan angin? tunggu sebentar, kau dari desa angin?"(*tanya zuma*)

"benar, bagaimana kau tau?"

"tebak-tebakan~ haha,, tapi, aku melewati desa mu saat melakukan perjalanan kemari. aku melihat orang-orang disana mengendalikan angin. apakah kau bisa mengendalikan angin?"(*tanya zuma penasaran*)

"tidak, sayangnya aku tidak bisa. ini adalah senjata milik ayah ku. karena aku tak bisa mengendalikan angin, aku jadi menggunakan senjata ini. tapi aku bertemu dengan pejuang sihir legendaris dan ia membuat ku jadi seperti sekarang"(*jelas Ran*)

"kau bilang pejuang sihir legendaris?"(*tanya kuki*)

"iya, dialah memberikan kekuatan magic ini pada kita~"(*kata gadis yang duduk di pojok tadi*)

"masa sih? mungkin kah?" (*melirik ke arah pemanah sihir*)

"seperti apa rupanya? apa dia seorang pria sekitar 30-an? apa dia tinggi? apa dia-(*tanya pemanah sihir*)

"tidak. orang yang memberikan kita kekuatan adalah kakek tua. dia menugaskan kita untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongan, dan jika kita mau berhenti dari tugas ini, maka kita harus menuju gunung Hoftt, dan bertemu dengannya"(*kata zuma*)

"apa jangan-jangan pemanah sihir sebelumnya yang menolong desa kita, adalah pilihan kakek tua yang mereka maksud. tapi ia kalah melawan monster hoftt dan- KAKAK!!"(*kata kuki*)

"kenapa?"(*tanya pemanah sihir*)

"kau tak tau bagaimana pemanah sihir sebelumnya meninggal. aku tak mau kau sama seperti dia!"(*kata kuki mulai panik*)

"nona, kau bukan pejuang sihir ya?"(*tanya pria mudah yang di pojokan tadi*)

"memangnya seperti apa dia meninggal?"(*tanya gadis yang makan daging tadi*)

"hk! a-aku tak tahu. AKU PERGI DULU!"(*kuki keluar dari situ*)

"maaf, adik ku memang sering begitu, mari kita berkenalan. aku pemanah sihir"

**jadi, mereka berkenalan satu sama lain. sekarang pejuang sihir itu terdiri dari, pemanah sihir, pengguna pedang sihir(zuma), penembak sihir(Ran), pengendali air(Meily/yang sedang makan daging), tombak sihir(Jun/yang duduk di pojok), cambuk sihir(Xiami/yang duduk di pojok), cakram sihir(Zena/lagi di toilet), pengendali tanah(Arthur/belum datang lagi di penginapan), pengendali tumbuhan(mega/ sedang berkeliling desa)

...info tentang pejuang sihir, mereka adalah pemuda-pemudi yang tidak punya apa-apa dan selalu merasa gagal dalam hidup, bahkan sampai berencana bunuh diri entah apapun masalahnya. tapi, mereka di datangi pejuang legendaris dan mereka diberi kesempatan untuk menjadi pahlawan dengan berbagai macam persyaratan.

***to the next, hope you like this,🙏🏾🤗

Pemanah sihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang