Hutan Hijau

13 0 0
                                    

"hmmmmmmmm~~ kalian berhasil~ selamat ya~~ jadi nona kau harus memberikan satu tikus kepada elang, maka kalian akan bebas dari pertanyaan-pertanyaan menjebaknya, aku tidak bisa membawa kalian ke sebelah~ itu wilayahnya elang.. maka kalian harus berenang keseberang. jangan menggunakan perahu, ku beri tahu ini spesial karena kau adalah pemanah sihir, karena kalau elang melihat sesuatu yang mengapung diwilayahnya ia akan membawanya ke sarangnya. dan karena jaraknya cukup jauh jadi kalian harus menemukan tempat istirahat didalam sana nanti ya~~ selamat tinggal~~~~" ucap kura-kura biru dan menyelam pergi..

"???????????!!!!!!!!!!!!! a-apa?? yang benar sajaaa~~" ucap pemanah sihir dan kuki barengan,

."kuki- kita istirahat dulu ya.. aku, a- aku le-lah"--(pingsan)

"istirahatlah, aku tahu kau lelah, karena tubuhku juga sangat sa~kit, dan le~lah><"

**yah, karena lelah mereka beristirahat selama sehari penuh dipinggir danau, pemanah sihir yang sedang terlelap, memaksa kuki harus terjaga beberapa jam, sampai akhirnya kuki pun dapat tidur, pagi berikutnya☀️

"kakak, haruskah kita membuat perahu? aku tak yakin bisa bertahan di bawah sana><" keluh kuki

"tunggu disini!...nih! makanlah!"

"kau yakin? itu bisa dimakan?" tanya kuki ragu

"Makan saja atau- kau mau tinggal disini?"

"yah, tidak- iya baiklah. mama, papa aku mencintai kalian. hap!"(*memakan tumbuhan biru dari pemanah sihir*)

".... sudah siap? ayo."

*mereka mulai menyelam membawa barang" mereka, ternyata.. mereka sudah di tunggu oleh tiga ekor kura-kura besar berwarna hijau hijau kebiruan.

"kalian pastilah, pemanah sihir dan rekan. kami menunggu kalian, tuan meminta kami mengantar kalian ke seberang. silahkan ikat-kan  barang bawaan pada rekan ku yang ini, dan kalian silahkan naik diatas punggung ku dan rekan ku yang ini"-kata salah satu dari ketiga kura-kura itu

*pemanah sihir dan kuki melakukan seperti, yang di katakan kura-kura itu.. dan mereka mulai berenang, menyeberang ke seberang dengan bantuan tiga kura-kura besar itu. perjalanan mereka selama dua hari satu malam ke seberang pun akhirnya mereka tiba

"terima kasih, kura-kura sampaikan terima kasih dari ku pada kura-kura hijau"

"^^ terima kasih sudah mengantar kami, dan sampaikan terima kasih ku pada kura-kura penjaga juga^^"

"tidak masalah, akan kami sampaikan^^ selamat tinggal"

*kura-kura itu pergi meninggalkan pemanah sihir dan kuki. mereka berjalan memasuki hutan, belum lama berjalan memasuki hutan mereka langsung berhadapan dengan penjaga hutan hijau. Elang hijau raksasa,

"HWAAAAAAK! sudah ku duga kalian akan berhasil. tantangan dari kura-kura biru terlalu payah. benar-benar bodoh. kalian siap untuk pertanyaan dari ku?"

"tunggu- aku tidak pandai dalam belajar, jadi aku tidak mungkin bisa menjawab pertanyaan dari mu. tapi- aku punya ini untuk mu, semoga kau menyukainya dan membiarkan kami lewat. terimalah, tikus putih yang besar dan gemuk ini" (*menyerahkan tikus itu di hadapan elang*)

"hwaaaak! aku mengerti, baiklah~ terima kasih. selamat jalan, semoga kalian selamat. Hwaaaaak!" (*terbang membawa tikus itu ke sarangnya*)
...
"wah, kuki~ baguslah, kau mengingatnya, ayo kita lanjutkan perjalanan"

*mereka lanjut melakukan perjalanan ke dalam hutan hijau

"kakak, kau pernah bercerita kalau penyihir waktu itu dari hutan hijau kan?"

"ya~ kata ibu-ibu di desa biru, penyihir undangan kerajaan yang kita  lawan waktu itu dari hutan hijau"

"berarti, ada desa di sekitar sini aku berharap kita menemukan tempat istirahat yang layak, huft.. aku lelah"

"aku, juga.. tapi tetaplah waspada. kita tidak tau apa yang ada dalam hutan ini"

"hutan ini benar-benar mengerikan. bagaimana bisa semua serba hijau? pohon-pohon pun juga. eh, ada cahaya! kakak kau tau katanya kalau kau melihat cahaya jangan memasukinya tapi hutan ini terlalu mengerikan untuk berlama-lama jadi... AYO KITA MASUKI CAHAYA ITU!"(*berlari ke arah cahaya*)

"aku setuju"(*berlari menyusul kuki*)

*mereka berlari kearah cahaya, tapi selama mereka berlari, mereka tak kunjung sampai ke cahaya itu, karena hari mulai gelap akhirnya mereka berhenti dan beristirahat.

"hah- hah, kenapa sejauh kita berlari kita tak sampai-sampai di cahaya itu?"

"hah- aku tak tau, lagi pula cahaya-nya sudah menghilang karena hari sudah gelap. kita beristirahat saja. aku akan membuat api. kau.. bisa tolong cari sesuatu untuk di makanan?"

"kau GILA YA! KAU PIKIR INI HUTAN DESA MU?! kakak ku yang sudah menjadi seorang pemanah sihir, kau yang punya kekuatan sihir, menyatu dengan sihir- (*srak) apa itu?"

"apa? sudah selesai-(*srak-srak) !!"

"kakak-"

"siapa di sana?"

..swoosh! Praaang!...(kuki menahan serangan orang aneh itu)

"siapa kau?!"(*tanya kuki*)

"makan-"

"apa?"

"BERI AKU MAKANAN! HUTAN INI TAK ADA JALAN KELUARNYA BERIKAN AKU MAKANAN!"

"APA!!" (*teriak pemanah dan kuki barengan*)

***
...HUAAAA! begitulah, bagaimana kelanjutan mereka, demikian bersambung di cerita selanjutnya...
        heheh,, berharap kalian suka dan terbawa dalam cerita ini🙏🏾..

Pemanah sihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang