pencuri Bayi

12 0 0
                                    

.BLAARRR//KOOAARR//BRUUGGHH...
**pertempuran dengan para monster itu semakin menggila banyak warga yang di bunuh karena berusaha melindungi bayi-bayi mereka para pejuang sihir berhasil membunuh semua monster.. tapi setelah sisa satu atau dua monster, pasti muncul lagi sebanyak yang pertama. mereka benar-benar di buat kewalahan..

"- warga semua tolong perkuat pertahanan kalian! jika para pejuang sihir kembali. beri tahu mereka aku mengikuti para monster gunung itu!!"(*kata kuki*)

'tapi, nona bagaimana bisa kami menahan mereka sendirian?'

"berikan seorang bayi pada ku, aku akan membawanya bersama ku"

'aduh, jangan bayi ku'
'bayi kalian saja'
'kalian ini, malah main todong aja'
'i-ini aja. ibunya udah gk ada kan, ayahnya juga baru saja mati, karena melindungi bayi ini'
'i-iya, iya bayi ini saja'

'n-nona, ini bayi nya.. nama nya willy'

"baik- (astaga bayi ini, yang tadi berusaha di lindungi sama ayahnya itu kan, kasihan sekali dia, tapi. dialah yang akan membantu menolong desa ini)"(*berlari membawa bayi itu*)

**benar saja, beberapa monster yang sedang berusaha menerobos pertahanan warga langsung mengejar kuki dan bayi yang di tangannya. kuki meletakkan anak bayi itu dibawah pohon tempat ia beristirahat kemarin, lalu bersembunyi di atas dahan diam sekali.. tidak lupa ia memasang sebuah bel kecil pada pakaian, dan satu lagi, bel yang sedikit lebih besar di ikat pada pinggang bayi itu.

'hofft.. hofft, ketemu"(*langsung membawanya keluar desa*)

**di kawal 3 ekor monter lainnya bayi itu di bawa keluar desa ke arah hutan hijau. kuki yang membutuhkan waktu selama 3 hari untuk sampai di desa ini, dan para monster hanya butuh SEHARI SAJA. membuat kuki berlari tanpa henti mengejar mereka, sambil meninggalkan jejak dengan membuat garis di setiap batang pohon yang iya lewati. setibanya di dekat hutan hijau ia langsung menambah kecepatannya dan langsung masuk duluan kedalam hutan hijau..

"(*merinding*) ya ampun! aku benci perasaan ngeri ini- kemana mereka akan membawa bayi willy? kenapa makin masuk ke hutan lagi.."(*berlari mengejar para monster, sambil membuat garis pada batang pohon*)

**kuki terus mengejar mereka sampai tiba tepat di tengah-tengah hutan. tiba-tiba'''

"ka..li..an ak..hir..nya~~~ di..ma..na.. a..nak i..tu"(*terdengar suara orang tua dari pohon terbesar di tengah-tengah hutan itu*)

"uhk!!-(tubuh ku merinding lagi.. aku harus mengambil segera bayi willy)"(*mengendap-endap*)

"hmmm, a..pa.. k..kaki..-----"(*suara orang tua itu pun lenyap dari pohon itu*)

'grrrrk, jadi- kita apa kan bayi ini??'
'biarkan saja disini- ayo pergi dari sini sebelum gelap'

**empat moster itu pun meninggalkan bayi willy dan berjalan keluar dari hutan. dengan cepat kuki mengambil bayi willy dan membuntuti para monster dari belakang sampai jalan keluar. dan benar saja jalan yang sama untuk keluar ia menemukan garis pada batang pohon yang ia buat sebelumnya. begitu berhasil keluar ia tidak lagi membuntuti para monster ia beristirahat di pohon yang ia tandai.

"sial! capek sekali, berlari seharian. berapa usia bayi ini? dia makan apa ya? Aaahh~~ aku lelah, aku harus tidur! adek bayi, tolong jangan bangun apa lagi nangis ya~ aku bukan pejuang sihir yang bisa membuat tempat istirahat yang yaman dan aman *hoaaam* se..perti.. di rumah mu.."(*sweet dream kuki.. ia pun tertidur sambil memeluk bayi willy*)

****sementara itu di desa, ketika kuki pergi

..BLAARRRKK//GRAARK//AAHHH..

"cambuk listrik 'électrici' "(*melilit 3 monster sekaligus*)

" 'de rol van rozen' "(*tiba-tiba tumbuh mawar berduri dan lansung melilit 6 monster*)

" esplosioni d'acqua " (*semburan air mematikan api pada rumah yang terbakar*)

"HIAT!"/jleb-(*tombak beracun menembus 2 monster sekaligus*)

..zwiiiing~/sret-sret-sret-sret..
(*suara cakram yang berputar dan memotong tubuh monster*)

"hiyat- 'jameen par golee maaro'"
(*seketika muncul gundukan tanah berbentuk tembok besar mengurung hampir setengah monster*)

"panah api 'i'// 'rëvn-pyle' "(*panah api itu terlihat seperti hujan api dan membakar semua monster dalam kurungan tembok tanah itu*)

..Pufff..puufft--//drrrrtt(jleb!) (*5 ekor monster terdorong kebelakang karena tembakan senjata angin sihir dan langsung menembus tubuh 5 ekor monster itu*)

**melihat semakin banyak monster yang mati juga, 3 ekor monster kurus langsung melarikan diri dari sana. namun pelarian mereka ketahuan oleh zuma, dengan cepat zuma memotong mereka dengan pedang apinya..

"kerja bagus semua~ dan aku sangat lapar"(*kata jun*)

"sama aku juga, aku harap bisa makan daging"(*kata zena mengiyakan*)

"pemanah sihir kau mau makan apa?"(*kata meily dengan genit*)

"egh- nona meily anda terlihat menjijikan dengan dengan darah dan kotoran di pakaian dan wajah anda. lalu anda bisa bertingkah sok manis begitu???"(*tanya arthur heran & jijik*)

"DIAM KAU!!"(*kata meily pada arthur dengan nada marah/ sambil jaim karena lagi di depan gebetan*)

"hahaha.. oh ya! dimana saudari mu pemanah sihir?"(*tanya ran*)

"ah, kuki.. aku permisi sebentar"(*kata pemanah sihir sambil berlari meninggalkan para pejuang sihir*)

"jadi, sekarang zuma? katakan pada kami kapan pertama kali kalian bertemu dan dimana?"(*tanya meily sambil merangkul zuma*)

"aha-ha.. kau tau wajah mu mengerikan"(*kata zuma sambil melepas rangkulan meily*)

"HUH! Kalian ini wajah mega lebih jelek kok Hemp!-(*kata meily ngambek, berharap jadi lucu, malah jadi mengerikan karena wajahnya penuh tempelan noda tanah, darah, dan arang*)

*** nah, ini dia..
....🙏🏾 maaf kalau ada yang kurang mengerti, akan ku jelaskan cerita ini.. tapi di akhir nanti☺🙏🏾
...makanya, tolong dukungan⭐ dan masukan 💬 kalian♡

*****NEXT*****

Pemanah sihirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang