10. Kenyataan yang sulit di terima

3.4K 143 0
                                    

Pagi ini naina bangun dari tidurnya, dia tidur cukup lama sampai dia tidak menyadari bahwa sejak tadi alarmnya terus berbunyi, dan waktu sudah menunjukkan pukul 07.00wib.

Kemudian dia merapikan tempat tidurnya, dan berjalan kearah kamar mandi.

Seharusnya setiap hari minggu naina berolahraga di taman dekat kompleks nya, namun hari ini naina tidak berselera untuk melakukannya.

Dia menatap wajahnya di cermin dekat wastafel.

Memang benar dia tidak mirip dengan bunda vee, dia cenderung mirip dengan minha.

Tapi naina belum bisa menerima kenyataan bahwa mama kandungnya adalah mama minha.

Dia benci dengan keadaan yang membingungkan seperti ini.

💕💕💕

Setelah bercermin naina melanjutkan aktivitas nya yaitu mandi.

Tidak butuh waktu yang lama naina sudah selesai dengan baju santainya.

Kemudian dia keluar dari kamar mandi. Dari luar kamar naina terdengar suara teriakkan bundanya.

"naina ayo cepat bangun nak, ayo kita sarapan bersama"teriak vee. "iya bun"sahut naina dari dalam kamar.

Naina kemudian turun ke lantai satu, dan menuju meja makan, disana sudah ada tante minha, tante rini, dan juga bunda vee.

"sayang sini duduk dekat mama"titah minha. "nggak naina mau duduk dekat tante rini aja"sahut naina ketus, dan minha pun hanya diam sambil menahan sesak di dadanya.

"bunda nanti temenin naina ketaman ya bun"ajak naina kepada vee. "maaf nai bunda ada kerjaan hari ini, kamu sama mama minha ya"titah vee. "nggak mau bun, kalau gitu aku ajak tante rini saja ya bun". "maaf nai tante juga harus ke butik soalnya kata asisten tante ada yang mau pesan gaun buat pernikahannya nanti"tolak rini halus kepada naina. "yahh, yaudah deh aku dirumah aja" ucap naina kemudian meninggalkan meja makan dan menuju kamarnya yang berada dilantai dua.

💕💕💕

Dimeja makan kini hanya hening, tidak ada yang memulai pembicaraan lagi.

Dan kini vee sudah berdiri hendak pergi ke rumah sakit.

"mbak, rin aku harus pergi dulu ya soalnya pasiennya sudah nunggu dari tadi"pamit vee. "iya vee kamu hati hati ya"ucap minha. "iya mbak, mbak jangan putus asa ya"ucap vee sambil menepuk tangan minha untuk menyemangatinya.
"iya vee makasih".

Kemudian vee meninggalkan mereka berdua.

Rini dan minha mencuci piring sisa makan mereka tadi. Setelah mencuci piring rini berpamitan kepada minha untuk pergi ke butiknya.

Kini tinggalah minha dan naina sendiri di rumah. Minha bingung harus bagaimana menyikapi sikap naina yang ketus kepadanya. Apakah dia harus menemui naina atau tidak, minha dibuat dilema.

💕💕💕

Dikantor!

"kenapa sejak kemarin bayangan anak kecil itu terus bermunculan dikepalaku"gumam pria itu. "aku merasa ada keterikatan dengannya, aku bingung, apa aku harus menemui anak itu untuk menanyakan rasa penasaranku"lanjut pria tersebut. Kemudian dia bergegas mengambil kunci mobilnya dan melaju menuju rumah naina.







































Cie penasaran ya?pria itu siapa? Aku juga penasaran kok🤣
Happy reading:)
Minggu, 28 juli 2019

Young Mom (Veeriza)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang