Kini sudah genap 4 bulan setelah Minha mengalami keguguran , begitu pula kehamilan Vee yang sudah beranjak 3 bulan,sampai sekarang Vee ragu untuk memberitahu tentang kehamilannya kepada Minha. Dia takut kalau Minha akan terpuruk jika tau dirinya tengah mengandung.
Minha selalu tampak murung, seperti seolah-olah setengah dari hidupnya telah hilang, tapi itu benar kini Minha kehilangan semangat hidupnya, namun Arga selalu mensuport dirinya agar kembali seperti dulu, Minha yang ceria dan tak pernah murung.
Pernah suatu ketika saat Minha tengah duduk dibalkon kamarnya,tanpa sadar dirinya akan loncat dari atas sana, namun itu tidak terjadi sebab Arga langsung menarik tangan Minha, dan memeluknya dengan erat. Arga tidak tenang jika meninggalkan Minha sendirian dirumah, dia selalu meminta bantuan Vee untuk menemani Minha.
Berat sekali apa yang dirasakan oleh Minha, dia selalu menangis dan menangis saat teringat calon anaknya yang telah tiada, Vee yang melihatnya pun tidak tega , dengan segala kemampuannya mencoba menghibur Minha tapi apa daya sedikitpun Minha tidak terhibur, justru dia terus saja menangis dan menangis.
Dia selalu menyalahkan dirinya atas hal yang menimpanya, dia juga sering memukul kepalanya sendiri ketika dia tiba-tiba teringat dengan kejadian itu. Mungkin suatu saat Minha akan menerima kenyataan tersebut.
.
.
.
.
Maaf part nya pendek ini aku post dari pada kelamaan di draf, Insyaalloh aku bakal aktif post cerita lagi kok, terimakasih untuk yang setia sama Young mom 😍 yang baru mampir salam kenal ya dari authorSelasa, 18 Mei 2021
Jeni rahayu
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mom (Veeriza)
General Fictionseorang wanita menitipkan bayinya kepada temannya , karena sebuah alasan tertentu.