13. Penyesalan

3.2K 102 0
                                    

Dokter keluar dari ruang ICU, buru buru arga menghampiri dokter itu.

"bagaimana keadaan dia dok?"tanya arga khawatir. "lukanya sangat parah sampai pasien banyak kehilangan darah, untung saja di bank darah masih menyediakan golongan darah yang cocok dengan pasien"jelas dokter itu. "terus kami sudah boleh dok untuk menjenguknya?"tanya arga lagi, sedangkan vee,naina,dan rini hanya mendengarkan arga dan dokter itu. "sudah tapi hanya satu orang saja, yang lain bisa menunggu bergantian"terang dokter itu lagi. "terimakasih dok"ucap arga sambil menghela nafas lega. "ya sudah saya mau pergi dulu"ijin dokter itu kemudian meninggalkan mereka semua.

"papa, naina mau lihat mama boleh?"tanya naina polos. "boleh kok sayang kamu masuk gih siapa tau kalau kamu didekat mama, mama bisa sehat lagi"ucap arga sambil menunduk menatap anaknya itu. "terimakasih pa, naina masuk ya pa, tan, bun".

Kemudian perlahan naina masuk kedalam ruangan ber cat putih itu, baru melangkah sedikit bau obat obatan sudah tercium, naina melanjutkan langkahnya menuju brankar mama nya. Setelah sampai naina duduk disamping mama nya berbaring.

Mama nya terlihat lemah, bibir yang semula merah ranum kini berubah menjadi putih pucat, tangan yang dulunya hangat kini berubah menjadi dingin.

Kepala mama nya kini diperban, dan mamanya harus mengenakan selang oksigen dan juga harus di infus.

Seharusnya naina lah yang harus berada di sini, bukan mamanya.

Naina terus memperhatikan mama nya.

"mama maafin naina, gara gara naina mama jadi kayak gini, sebenarnya naina senang mama ada disamping naina lagi, tapi naina belum bisa menerima kenyataan ini ma"ucap naina sambil sesegukan. "mama harus kuat ya, mama jangan tinggalin naina lagi, naina janji kalau mama udah bangun dan sehat naina nggak akan nakal lagi kok ma, tapi mama harus bangun ya"lanjut naina lagi. "naina sayang mama"ucap naina sambil memeluk mamanya.

Kemudian entah ada keajaiban apa suara naina mampu membuat minha untuk membuka matanya kembali.

Perlahan jari lentik minha bergerak, naina yang merasakan itu langsung memanggil papanya.

"papa, kesini lihat ini pa"teriak naina. Kemudian arga datang bersama vee dan juga rini.

Mereka bisa melihat ibu dan anak itu saling berpelukan, naina terlihat sudah bisa menerima minha dengan segenap hatinya.

Sampai tak terasa air mata vee dan juga rini jatuh begitu saja, namun tidak dengan arga pria itu terlihat tegar walau sejujur dia juga terharu melihat momen seperti ini.



💕💕💕

Kemudian arga memanggil dokter untuk memeriksa kondisi minha.

Dokter datang bersama dengan perawatnya.

Dokter itu memeriksa minha.

"pak istri anda sudah bisa dipindahkan keruang rawat inap, karena keadaannya sudah stabil"ucap dokter itu kepada arga. "alhamdulillah" ucap vee arga, dan rini bersamaan. "yasudah pak saya akan membawa istri bapak ke ruang rawat inap"ucap dokter itu kemudian menyuruh perawat tadi untuk memindahkan minha keruang rawat inap.

Setelah diruang rawat inap, arga naina vee dan juga rini menghampiri minha yang masih terbaring lemah di brankarnya.

Kemudian naina mendekati minha dan duduk disamping mamanya itu.

"mama maafin naina ya ma, naina janji nggak akan buat mama kayak gini lagi"ucap naina penuh penyesalan. "iya gak apa apa kok sayang, ini sudah kewajiban mama untuk selalu ngelindungin putri mama, sekaligus untuk menebus semua kesalahan mama ke kamu"ucap minha lemah. "mama jangan tinggalin naina lagi ya ma"ucap naina lagi sambil memeluk mama nya lebih erat."iya enggak kok sayang"ucap minha sambil mencium puncak kepala naina.

Setelah selesai sesi haru haruan, mereka semua meninggalkan ruangan minha karena minha harus istirahat.

"ini siapa yang jagain mbak minha?soalnya kasihan kan kalau naina ikut jagain juga"tanya vee. "biar saya saja yang menjaga minha, kalain bertiga pulang saja besok pagi kalain kembali kesini"ucap arga. "beneran mas, kamu nggak keberatan ada disini semalaman?"tanya vee. "tidak apa saya sangat menyayangi dia apapun akan saya lakukan"ucap arga tegas. "yasudah kita pulang dulu ya mas titip mbak minha"ucap vee.

kemudian naina mencium tangan papa nya dan arga mencium pipi naina, kemudian mereka bertiga meninggalkan rumah sakit.













































Happy reading!
Kamis, 01 agustus 2019

By:Ayu

Young Mom (Veeriza)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang