Kini usia kandungan minha sudah menuju minggu yang ke tiga, dan perubahan sudah mulai minha rasakan seperti morning sickness yang hampir setiap hari, dan minha sering mengidamkan makanan yang aneh aneh.
Seperti malam ini entah kenapa minha teringin sekali makan nasi tiwul dengan sambal teri, (sedikit info ya readersku nasi tiwul itu makanan yang terbuat dari olahan singkong yang dicampur dengan nasi putih).
"mas" panggil minha sembari mendekat kearah suaminya, "iya sayang kenapa?" tanya arga heran, "aku pengen makan nasi tiwul sambal teri dong mas, dedeknya yang pengen" ucap minha sambil memegangi perutnya yang masih rata, "jam segini mana ada sayang yang jualan nasi tiwul" jawab arga bingung, "pasti ada, ayolah mas carikan"
"iya udah kamu dirumah aja aku carikan sebentar ya" pamit arga kepada istrinya, "iya mas, kamu hati hati dijalan ya"ucap minha sembari mencium tangan suaminya.Mobil arga melaju dengan kecepatan sedang, karena jalanan ibukota tidak terlalu macet,dan sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 21.00, sesekali dia berhenti di warung yang berada ditepi jalan.
"bu ada nasi tiwul?" tanya arga kepada pemilik warung itu, "baru saja habis nak, coba tanyakan diwarung sebelah"suruh ibu pemilik warung itu, "yasudah terimakasih bu, saya permisi dulu" kemudian arga meninggalkan warung itu.
Kemudian dia bertanya lagi diwarung yang berada disebelahnya, "pak nasi tiwulnya masih ada?" tanya arga kepada pemilik warung tersebut, "masih nak, mau berapa porsi?"tanya penjual itu,
"1 saja pak" kemudian arga menunggu pesanannya dimeja yang sudah disediakan,"lauknya mau apa nak?" tanya penjual itu, "sambal teri saja pak" jawab arga,
"pasti buat istrinya ya?"tanya penjual itu sembari membuatkan pesanan arga, "hehe iya pak, soalnya istri saya lagi hamil dan dia itu dari kemarin mintanya aneh aneh mulu, untung saja bapak masih buka, kalau enggak mungkin saya harus ke jawa timur demi menuhin ngidamnya"jawab arga dengan diiringi gelak tawa dari mereka berdua,
"kamu yang sabar ya nak, dulu waktu istri saya sedang hamil juga sering sekali ngidam yang aneh aneh sampai saya harus masak tengah malam, nah ini pesanannya sudah jadi nak"ucap lelaki paruh baya itu sembari menyodorkan bungkusan berisi nasi tiwul,
"hahaha iya pak, terimakasih ya pak, berapa pak?" tanya arga, "tidak usah nak, kebetulan saya mau tutup jadi tidak usah bayar nak" ucap lelaki paruh baya itu,
"yaampun pak terimakasih ya"ucap arga sambil mencium tangan lelaki paruh baya itu,"iya nak sama sama" ucapnya dengan senyum yang mengembang di wajahnya,"yasudah pak saya permisi dulu, assalamualaikum" ucap Arga kemudian meninggalkan warung itu, "waalaikumsalam".
Mobil arga melaju menuju arah rumahnya, beruntung sekali sekarang jalanan tengah sepi, jadi arga bisa segera sampai dirumah.
Tapi saat dijalan yang sepi mendadak ada seseorang yang menyeberang jalanan,otomatis arga langsung merem mobilnya secara mendadak,orang itu kini terjatuh di depan mobil Arga sambil memegangi sikunya yang tadi mencium aspal.
Arga turun dari mobilnya, dan menghampiri wanita itu,saat arga berada di depan wanita tersebut mendadak tubuhnya menegang ketika melihat wajah yang tak asing baginya itu.
Wajah yang selama ini menemaninya saat suka maupun duka, dan wajah yang meninggalkannya saat dia mulai mencintainya.
Wanita itu menatap wajah arga lekat, lelaki itu tidak pernah berubah dia tetap sama saat terakhir kali dia meninggalkannya karena harus menuruti keinginan kedua orang tuanya yaitu melanjutkan studi nya di jerman.
Arga mendekatkan diri ke arah wanita itu dan kini mereka saling berhadapan, arga menatap wajah wanita itu, iya dia tidak salah lagi dia adalah Renata Prameswari Wiyoga, wanita yang selama ini menemaninya namun kemudian meninggalkannya karena harus menuruti keinginan orangtuanya.
"kamu tidak kenapa kenapa kan?"tanya arga gugup, "hmm, enggak kok ini cuma lecet sedikit"jawab renata sambil memegangi sikunya, "maafkan saya, saya tidak sengaja soalnya saya terburu" pinta arga kepada renata,"iya nggak masalah kok ga"ucap renata.
"ayo biar saya antar kerumah sakit,biar segera diobati lukanya"ajak arga, "nggak usah ini cuma lecet sedikit kok"jawab renata sambil tersenyum, "hmm yasudah, kapan kamu kembali dari jerman?" tanya arga,
"kemarin ga" jawab renata, "oh, sekarang kamu kerja dimana?" tanya arga lagi, "sekarang saya bekerja di rumah sakit milik papa saya" , "oh, yasudah saya anterin pulang ya, rumah kamu masih sama kan?" ,
"ya masihlah ga, emang nggak ngerepotin?" tanya renata, "kebetulan rumah kita searah kok" jawab arga, "ya sudah boleh".
Kemudian mereka masuk kedalam mobil, dan arga melajukan mobilnya karena waktu sudah menunjukkan pukul 22.15 , di dalam mobil keduanya tidak ada yang memulai pembicaraan hanya hening yang menemani perjalanan mereka.
10 menit kemudian akhirnya mereka sampai dirumah renata, "ga terimakasih ya tumpangannya"ucap renata sembari turun dari dalam mobil, "iya sama sama, saya juga minta maaf ya sudah menabrak kamu tadi" ,
"iya gak apa apa kok, yasudah saya permisi dulu" namun saat akan melangkah arga memberhentikan renata kembali, "re boleh nggak saya minta nomor HP kamu?"tanya arga,
"hmm boleh kok,mana hp nya?" kemudian arga menyodorkan hp nya ke arah renata dan renata pun menerimanya kemudian memberikan nomor HP nya kepada arga, "ya sudah terimakasih ya, saya permisi dulu" Arga meninggalkan rumah renata dan kemudian melanjutkan perjalanannya kerumah.
Tidak lama kemudian akhirnya arga sampai dirumah, arga mengetuk pintu rumahnya tetapi belum ada respon dari dalam namun beberapa saat kemudian pintu terbuka dan menampilkan minha dengan muka bantalnya.
"Oh kamu mas kirain siapa"ucap minha sembari mencium tangan arga, "maaf ya sayang kemalaman soalnya tadi aku nabrak orang dijalan"jawab arga, "terus gimana mas orang yang kamu tabrak dia baik baik aja kan?"tanya minha khawatir, "dia baik baik aja kok sayang, yaudah kita kedalam ya ini nasi tiwulnya segera dimakan biar dedeknya nggak ngiler"arga mengajak istrinya kedalam rumah sambil menuntunnya, "iya mas terimakasih ya".
Kemudian mereka masuk kedalam rumah dan minha menyantap makanan yang dibawa arga.
Happy reading!
Selasa, 17 Desember 2019
By : Ayu
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mom (Veeriza)
General Fictionseorang wanita menitipkan bayinya kepada temannya , karena sebuah alasan tertentu.