Pada saat mereka lagi asyik nonton televisi, tiba-tiba mereka melihat bibi tergesa-gesa menuju lantai pertama
Mereka hanya melihat itu tidak peduli, tak lama mereka melihat lagi Pelayan bersama banyak para bodyguard dan ada juga dokter yang mengikuti mereka
Mereka mengetahui kalau itu adalah dokter pribadi keluarga nya
Mereka hanya diam tidak peduli, apa yang terjadi disekitar nya
Mereka baru ke kamar nya pukul 9 malam, setelah menonton televisi
Pada saat mereka di depan kamar, mereka mendengar racauan seseorang
"Vic jangan tinggalkan kakak, kakak mohon" racau Angga yang dapat didengar oleh kedua adik nya
"VICTORY" teriak Angga terbangun dari mimpi buruk nya
Dia merasa haus, langsung mengambil air yang ada di nakas disamping tempat tidur nya
Angga melupakan luka di tangan nya ia malah menyenggol gelas tersebut. Merasakan sakit di tangan nya
Devan dan Elvin yang mendengar itu refleks langsung membuka pintu kamar Angga. Mereka tidak peduli rasa benci mereka
Mereka memang benci kepada kakak nya, tetapi di lubuk hati mereka masih sangat sangat menyayangi kakak nya
Angga terkejut melihat kedua adik nya yang datang ke kamar nya
Sedangkan Elvin dan Devan kaget melihat kakak nya terluka parah di tangan nya, dengan peluh bercucuran di sekujur tubuh nya
Devan mendekati kakak nya, lalu memberikan air minum
"Lo bisa panggil siapa pun, kenapa lo maksain diri. Lo tahu tangan lo sakit, kenapa lo paksain diri" kesal Devan
"Iya gak cukup disini ada banyak bodyguard dan pelayan" ucap Elvin
Angga tersenyum tipis, ia bisa melihat kekhawatiran kedua adik nya. Yang ia ketahui adalah mereka sangat dingin
Elvin memberikan minum dan obat untuk kakak nya, dan Devan membantu kakak nya untuk duduk
Angga hanya menurut, ini kasih sayang untuk pertama kali nya setelah tv tahun
Elvin memberikan bubur kepada Angga, dan menyuapi kakak nya itu
Devan mengecek kondisi Angga, ia terkejut badan kakak nya sangat panas
Ia langsung berlari keluar, dan menaiki lift
"Quen. Apakah kakak pantas memanggil kamu dengan itu? Apa kakak masih dianggap oleh kalian berdua? Apa kakak gak berhak di keluarga Alexis lagi" racau Angga menatap sendu adik bungsu nya
Itu juga dapat didengar Devan yang baru tiba di kamar kakak nya
"Itu salah lo sendiri, lo sudah bunuh kakak kita. Mungkin kalau waktu itu kak Vic tidak menyelamatkan lo dia akan tetap disini" ucap Devan spontan
"Kalau kalian tidak menyayangi kakak, kenapa kalian peduli sama kakak. Kakak sudah tidak mengharapkan kasih sayang keluarga Alexis, kakak mungkin kalian gak akan pernah memanggil ku dengan itu lagi. Sebaiknya kalian keluar. Tinggalkan gw sendiri, seharusnya gw sadar. Gw gak akan pernah mendapatkan kasih sayang dari siapa pun" ucap Angga setelah itu langsung tidur membelakangi mereka
Setelah mendengar pintu kamar ditutup, ia menangis kencang
"Ya allah kenapa aku harus merasakan ini. Seharusnya biarkan aku mati saja tadi" ucap nya
Tadi Angga memukul samsak sampai hancur, tangan nya sudah penuh dengan darah saat ia ditemukan. Samsak menimpa nya keatas perut
Dia keluar dari kamar nya, dan menyambar kunci mobilnya
Skip
Keesokan hari nya, Devan dan Elvin sudah siap dengan seragam nyaMereka langsung memasuki mobil nya masing-masing, karena mereka memutuskan untuk menyembunyikan identitas mereka sebagai saudara kembar
Mereka tiba di AISH (Alexis Internasional High School), mereka memarkirkan di parkiran khusus pemilik sekolah
Disana tidak ada mobil, selain mobil mereka. Mungkin Angga tidak masuk sekolah pikir mereka
Mereka langsung menuju kelas nya masing-masing, Elvin kelas X Ips 2. Sedangkan Devan kelas X Ips 1
Banyak yang membicarakan mereka ketika mereka melewati koridor sekolah
"Ke ruang kepsek atau langsung ke kelas" tanya Elvin
"Ke kelas aja" jawab Devan
"Dimana kelas nya, lo tahu gak" tanya Devan menyadari mereka tidak mengetahui letak kelas nya
Pandangan mereka tertuju pada sekumpulan orang di ujung koridor
Mereka pun menghampiri para cowok tersebut
"Kak boleh nanya gak" ucap Elvin pada 4 lelaki dihadapan mereka
Betapa terkejut nya Elvin dan Devan, melihat Angga sekolah, dengan masih memakai perban di tangan nya
"Boleh" ucap mereka kecuali Angga
"Kita murid baru. Kita mau nanya dimana kelas X Ips 1 dan 2" tanya Devan dingin
"Kaylan, Tristan, sebaiknya kalian antar mereka. Lagian mereka sekelas dengan lo pada" ucap Angga
Kaylan dan Tristan mengangguk, lalu mereka berjalan meninggalkan Angga dan Iqbaal karena mereka berdua sudah kelas 11
Pada saat Kaylan dan tiba di kelas dengan Elvin, dan Tristan dengan Devan disaat itu pula bel masuk berbunyi
Kaylan menarik tangan Elvin dengan lembut untuk duduk bersama nya. Hal itu membuat teman sekelas nya menjerit
"Gw Juliano Kaylan Leonard. Nama lo? Tanya Kaylan
"Elvina Victoria. Panggil Elvin" ucap Elvin sama dingin nya
"Gw lebih suka memanggil lo Vina" ucap Kaylan
"Terserah" jawab nya dingin
"Ano kok gak ada guru" heran Elvin masih dengan nada dingin nya
"Gak tahu" ucap Kaylan dingin
Tiba-tiba Andri sang ketua kelas datang sambil berteriak
"Hey Pak buncit sedang ada rapat tentang pergantian kepsek. Jadi kita free class" ucap Andri
Semua bersorak senang mendengar kelas ini free class
"Kenapa guru nya diganti" heran Elvin perasaan ia belum melakukan sesuatu, begitu pun dengan Devan
"Angga menemukan bukti kalau kepsek yang sebelumnya telah melakukan korupsi. Tepat nya kemarin, kepsek itu hampir menembak Angga kalau saja ia tidak menghindar" ucap Kaylan dingin
Elvin mengepalkan tangan nya, ia memang benci kepada Angga. Tapi untuk apa tujuan gangster keluarga nya, jika tidak bisa melindungi salah satu anggota keluarga nya
"No anterin gw ke tempat yang jarang dikunjungi disini" pinta Elvin
Kaylan heran, tetapi ia menurut melihat Elvin sedang menahan emosi. Dan membawa Elvin ke suatu tempat
Itu juga yang dilakukan Tristan dan Devan pada saat emosi Devan sudah tidak bisa dikendalikan
Tujuan mereka sama, yaitu tempat latihan basket. Jika Angga emosi ia meluapkan nya dengan meninju samsak, berbeda dengan kedua adik nya. Mereka akan bertanding basket tanpa henti sampai mereka lelah
Yap setibanya di lapangan basket indoor, mereka berdua langsung tanding untuk meluapkan emosi mereka
"Kenapa dengan mereka?" tanya Tristan heran
Kaylan hanya menggedikan bahu, tanda ia tidak tahu
Siswa/i bermunculan melihat pertandingan Devan dan Elvin
Devan dan Elvin bertanding sampai pukul 10 belum juga selesai
"DEVANO ELVINA. HENTIKAN INI SEMUA" teriak seseorang

KAMU SEDANG MEMBACA
DEE (DEVAN ERLANGGA ELVINA)
AcakKisah anak kembar yang bahagia dengan keluarga nya, mereka harus pindah ke Indonesia untuk menjalankan misi dari ayah nya *** Meskipun gw selalu bersikap dingin kepada lo, tetapi lo separuh jiwa gw. Gw akan selalu melindungi lo Elvina Victoria Quent...