"VINA!"
Kaylan, Keylan, Virgo dan anak buahnya sudah berhasil membasmi anak buah Alvin.
"BANGSAT. KEMANA KALIAN SEMUA?" teriak Alvin yang kini di sana tersisa 10 orang bersama Alvin.
Kemudian mereka langsung saling menghajar, Kaylan membabi buta mereka.
"Alan cepat cari Elvin, biar gue yang menangani ini. Keselamatan Elvin yang paling utama." Keylan menepuk pundak adiknya, Kaylan menatap kakak tertuanya. Entah kenapa ia merasakan perasaan yang tidak pernah ia rasakan, seolah-olah ia akan kehilangan Kakaknya ini.
"Cepat!" suruh Keylan mendorong tubuh adiknya.
Kaylan segera mencari keberadaan istrinya, ia juga sempat menghajar beberapa orang.
Setelah beberapa saat, ia menemukan Elvin yang dikurung. Elvin juga masih belum sadar.
Kaylan langsung berlari, dan membebaskan istrinya. "Vina bangun! Ini aku Ano," ucap Kaylan lalu menepuk-nepuk pipi. Dirinya sudah sangat khawatir kepada istrinya.
"Kau kena jebakan!" seru Alvin lalu menembakkan peluru, Kaylan langsung refleks menghindari peluru tersebut.
"Lo yang terjebak Al." Devan langsung menembakkan peluru ke arah Alvin.
"Ano, kamu cepat bawa Ria pergi dari sini. Bawa saudaramu ke rumah sakit, dia harus segera mendapatkan pertolongan."
Deg.
"Bang Key," ucap Kaylan, saudara yang ikut ke sini adalah Kembaran sekaligus Abangnya.
Kaylan langsung membopong tubuh istrinya, lalu ia pergi ke tempat tadi.
"ABANG," teriak Kaylan melihat Keylan tertembak tepat di dada sebelah kirinya, dan tertusuk di perutnya.
Air mata mengalir deras di pipinya, untuk kedua kalinya ia merasakan kehilangan. Dulu pada saat Dahlia yang dinyatakan meninggal, sekarang Kembarannya.
Kesadaran Elvin perlahan muncul, ia kaget melihat sekitar. Pandangannya tertuju pada seseorang yang sangat mirip dengan suaminya. Keylan.
Elvin langsung berdiri, dan ia melihat suaminya sudah beruraian air mata.
Elvin dan Kaylan sama-sama mematung, melihat Keylan yang selalu ceria. Terbaring lemah tak berdaya di hadapan mereka.
"KAYLAN, CEPAT BAWA DIA KE RUMAH SAKIT. KITA YANG AKAN MENGURUS INI, PAKAI KUNCI INI." teriak Virgo yang sedang melawan anak buah Alvin.
Kaylan langsung segera membopong tubuh Kakaknya. Elvin langsung mengikuti suaminya.
"Ano, biar aku aja yang bawa mobil." Elvin khawatir jika Kaylan yang membawa mobil mereka akan hilang kendali, karena Kaylan tidak fokus. Elvin langsung mengemudikan mobilnya.
"Bang bertahanlah, gue mohon gue gak mau kehilangan Lo. Gue sayang lo, Lo adalah kakak terbaik buat kita bertiga," ucap Kaylan memeluk kakaknya. Perasaan yang sempat ia rasakan tadi itu benar, sekarang dirinya melihat kakaknya tak berdaya.
Keylan membuka matanya perlahan, seakan-akan sangat berat. "Ab_ang say_yang Al_an dan ad_dik ad_dik yang la_in." Keylan mengucapkan hal itu dengan terbata-bata. Senyuman terpatri di wajahnya, meskipun dirinya sedang merasakan kesakitan yang sangat luar biasa.
"Abang bertahan, Abang kuat. Jangan tinggalkan kita, Alan, Ayla, dan Syla gak bisa hidup tanpa Abang. Kita kembar, kita akan terus bersama sampai kapanpun." Keylan terus menangis, baru pertama kalinya Elvin melihat suaminya benar-benar terpukul.
Bukan hanya Kaylan, Elvin matanya sudah sembab. Dirinya tidak mau kehilangan sahabatnya untuk kedua kalinya lagi.
"Ja_ga Ay_la dan Sy_la, sam_pai_kan ke_pa_da mer_re_ka bah_wa ab_ang say_yang sa_ma me_re_ka. In_ni wak_tun_nya Aba_bang ket_tem_mu Bun_da, Bun_da sudd_dah men_nung_ngu ab_ang," ucap Keylan terbata-bata. Dia memandang ke depan, seperti bundanya sudah ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEE (DEVAN ERLANGGA ELVINA)
RandomKisah anak kembar yang bahagia dengan keluarga nya, mereka harus pindah ke Indonesia untuk menjalankan misi dari ayah nya *** Meskipun gw selalu bersikap dingin kepada lo, tetapi lo separuh jiwa gw. Gw akan selalu melindungi lo Elvina Victoria Quent...
