"DADDY, MOMMY, PAPA, ELVIN MENGHILANG."
***
Teriakan seseorang dari lantai dua, tepat belakang mansion. Kaylan dan Keylan yang mendengar suara adiknya itu langsung berlari ke lantai dua.
Semua orang datang ke lantai dua, kecuali Elvin yang tiba-tiba menghilang.
Syla, dia tadi ingin mengejar orang yang membawa Elvin kini dia yang terluka.
"SYLA APA YANG TERJADI? DIMANA ELVIN? BUKANKAH DIA SAMA LO TADI," bentak Kaylan yang benar-benar emosi.
"Alan," ucap Ilham memperingati putranya. Syla diam, untuk sekian kalinya ia mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu.
"Syla jelaskan sama Papa apa yang terjadi sama kamu? Kenapa kamu bisa seperti ini?" Ilham menenangkan putrinya.
"Tadi Syla dan Elvin lagi nyari barang, tiba-tiba pada saat aku akan mengejar orang tersebut. Syla dipukul dari belakang, orang tadi loncat dari sini," ucap Syla menjelaskan kejadiannya.
"Elina cepat lacak keberadaan Ria, Ano kumpulkan semua anak gangster untuk segera ke sini, Vanno lihat cctv cari tahu siapa pelakunya. Keylan, Ayla tenangkan adikmu dan obati lukanya, Gladies, Liona, Tristan Aisa, kabari anak panti kita tidak bisa mengadakan acara. Kirim semua yang sudah siap ke anak-anak panti. Ilham, Caesar ikuti gue. Satu jam kalian harus selesai, dan mendapatkan informasi." ucap Darren kemudian mereka semua mengangguk dan bubar.
Kaylan mendekati adiknya, ia merasa bersalah karena tadi membentaknya. "Maafin gue, tadi gue panik." Keylan langsung memeluk Syla.
"Tidak apa-apa Kak, aku tahu kok Kakak sedang panik," ucap Syla membalas pelukan dari kakaknya.
"Lo berdua obati luka Syla, gue pergi dulu. Di lantai satu ada ruang kesehatan," ucap Kaylan lalu langsung pergi menuju markas.
***
Kini mereka sudah berkumpul kembali di depan mansion itu.
"Vanno apa yang kamu dapat?" tanya Darren menatap putra keduanya.
"Aku dapat melihat orang yang menculik adalah Alvin, mantan dari Elvin." Kaylan mengepalkan tangannya mendengar perkataan Devan.
"Elina." Elina yang mengerti apa yang dimaksud suaminya langsung menjelaskan.
"Dia menuju daerah terpencil di Bandung. Alat pelacak yang ada di jam tangan Elvin masih melaju. Perkiraannya ke sana." Elina dari tadi terus memantau laptopnya.
"Aisa, Liona, Gladies, Syla, Ayla kalian tetap ada di sini. Jangan kemana-mana. Yang lain ikut kita, tetapi dari arah yang berbeda. Gue curiga ada yang memantau pergerakan. Devan Lo bersama dengan Uncle Caesar, dan beberapa anak buah yang memantau dari pergerakan jauh. Gue bersama Aunty Elina, Kaylan Lo dengan Keylan dan bawa anak buah. Uncle Darenn bersama dengan Uncle Ilham. Gue ke arah Utara, Kaylan ke arah timur, Uncle Darren ke Barat, Devan ke selatan. Kita bergerak jangan bersamaan ada selang 25 menit. Aunty terus beri kabar yang lain tentang keberadaan Elvin." Tristan menjelaskan rencananya, ia sudah sangat dipercayai oleh keluarga ini karena strategi yang dibuat selalu bagus.
Semuanya setuju, dan mereka pun menyusun rencana nanti di tempat itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
DEE (DEVAN ERLANGGA ELVINA)
De TodoKisah anak kembar yang bahagia dengan keluarga nya, mereka harus pindah ke Indonesia untuk menjalankan misi dari ayah nya *** Meskipun gw selalu bersikap dingin kepada lo, tetapi lo separuh jiwa gw. Gw akan selalu melindungi lo Elvina Victoria Quent...
