Single Parent - Kim Wooseok [ ✓ ]

3

S I N G L E  P A R E N T  •  K I M  W O O S E O K
©weedskuy2019

Perasaan Tera sedari tadi merasa tidak enak dan selalu terpikir kan Liam, ini sudah jam pulang Liam namun Tera belum bisa menjemput ke sekolah nya karena cafe lumayan ramai dan sedikit sulit untuk mendapat kan izin untuk keluar sebentar.

"Mina? Aku boleh minta tolong titip kerjaan aku? Liam harus di jemput udah lewat dua puluh menit dari jam pulang nya ini" Tanya Tera.

Mina sedikit berpikir dan melihat sekitar dan Mina pun sedikit sibuk dengan piring dan gelas kotor di kedua tangan nya.

"Yaudah kak, tapi jangan lama-lama ya, takut keteter aku nya" Jawab Mina.

"Makasih ya Mina"

Tanpa berlama-lama Tera segera melepaskan seragam dan memakai jaket yang di simpan di ruangan khusus lalu segera keluar untuk menjemput Liam.

Tera pun sampai di sekolah nya Liam, namun di sana sudah sangat sepi, sempat Tera menanyakan pada seorang guru namun yang di kata kan membuat Tera semakin khawatir, jika Liam sedari tadi menunggu nya di depan namun setelah Tera mengecek nya di sana, keberadaan Liam sama sekali tidak ada.

"Liam! Liam! Di mana kamu sayang? Ini Mamah jemput" Tera sedikit mengigit bibir nya.

"Mamah!" Teriak Liam dari arah depan Tera.

Tera pun langsung mengalih kan padangan dan melihat Liam sedang di gendong dan memakan es krim bersama seorang laki-laki yang tampak sedikit tidak asing bagi Tera.

"Liam maafin Mamah ya telat jemput kamu" Ujar Tera seraya mengambil alih Liam dari laki-laki tersebut.

"Iya Mah, itu tadi Liam nunggu Mamah sama kakak itu" Ucap Liam dengan mulut yang penuh es krim bahkan baju nya sedikit terkena noda es krim.

"Makasih udah temenin Liam, oh iya saya ganti uang ice cream nya" Tera mengambil beberapa lembar di tas nya.

"Gak usah, gak apa-apa, santai aja" Tolak laki-laki tersebut.

"Oh! Kamu yang di cafe sama temen-temen kamu itu kan?" Tanya Tera setelah mengingat laki-laki tersebut yang di mana mereka pernah bertemu di cafe.

"Iya, waitress tadi?" Jawab nya dengan alis yang mengangkat.

"Oh iya sebagai tanda terimakasih, kamu saya teraktir di cafe, mau ya?" Tera pun menawari tawaran pada nya.