Malam ini Tera sama sekali tidak bisa tidur, bagaimana bisa tidur dengan tenang jika pikiran Tera masih melayang dan mencerna perkataan Wooseok tadi di tambah Wooseok yang menginap dan tidur seranjang dengan Liam yang berada di tengah-tengah mereka.
"Loh bukan nya tidur malah gigitin selimut? Kenapa hm?" Tanya Wooseok pada Tera yang langsung menutup kedua mata nya.
Wooseok yang melihat Tera sedang berpura-pura tertidur hanya tertawa kecil menganggap Tera sangat menggemas kan di mata nya kali ini.
"Kalau gak bisa tidur bilang, kesanaan'' Ujar Wooseok secara tiba-tiba mendekat pada Tera dan merebah kan diri tepat di samping Tera membuat Tera membelakangi Wooseok.
"E-eh? A-aku bisa tidur kok, cuma kebangun tadi, ka-kamu bisa pindah lagi gak?" Desak Tera dengan sedikit mendorong bahu Wooseok.
Bukan nya menuruti Tera melainkan Wooseok melingkar kan tangan nya pada pinggang ramping Tera untuk memeluk nya. Jantung Tera tidak bisa di kondisi kan takut Wooseok juga bisa mendengar detakan yang gila ini.
Tera hanya menenggelam kan diri ke dalam selimut dan memeluk Liam, lagi-lagi perlakuan Tera membuat Wooseok gemas lalu mempererat pelukan nya pada pinggang Tera lalu di kecup nya kepala Tera.
- "Yampun ngantuk banget"
Tera sedari tadi sudah beberapa kali menguap karena semalam Ia benar-benar di buat tidak tertidur oleh Wooseok, membuat Tera seperti mayat hidup karena kedua mata yang begitu berat dan tidak bersemangat melakukan sesuatu.
"Aku ikut anterin Liam ya? Terus abis itu aku anterin kamu ke cafe"
Tera hanya mengangguk sesekali menutup mata nya namun terbuka lagi karena mengingat pagi ini Tera harus berkerja dan juga mengantar Liam ke sekolah.
"Wah wah! Breaking news ini! Baru kemarin di ajak rujuk sekarang udah bawa gandengan aja sih Kak? Wooseok lagi, gak main-main gocekan Kak Tera" Pekik Mina yang melihat Tera baru saja di antar Wooseok pagi ini ke cafe.
"Kak? Gimana jawaban Kakak sama ajakan rujuk nya Kak Seungwoo? Yes or yes gak Kak?"
"Minaa.. masih Pagi ini tuh, udah sana siap-siap bentar lagi buka" Dengus Tera seraya melewati Mina begitu saja.
Mina yang pertanyaan nya di abai kan oleh Tera hanya menggerutu pada Tera, sedangkan Tera sendiri sudah biasa dengan sifat Mina yang satu ini, karena bagaimana pun mereka tetap layak nya Adik-Kakak kebanyakan jadi tidak canggung lagi.
Di sisi lain, Wooseok sedang berkumpul dengan teman-teman nya di kantin kampus tentu nya mereka sedang membahas revisi an skripsi satu sama lain.
"Anjir lah ya, apasih yang kurang?! Gak suka deh gue kalau suruh ulang-ulang kayak gini anjrit! Gue udah ngerjain semaleman sampe begadang, udah ngerelain PS gue, tapi apa? Ini masih ada yang kurang perlu di benerin lagiargh!" Racau Yohan teman Wooseok yang cerewet melebihi Ibu-Ibu komplek.
Kertas yang sudah banyak mendapat coretan itu pun Ia lempar ke tengah-tengah meja, membuat yang lain hanya menggeleng kan kepala. Tidak hanya Yohan saja namun semua yang berada di sana adalah korban revisi juga namun tidak separah Yohan yang terus-terusan menggerutu.
"Udah lah, kita semua aja perlu di revisi lagi, jangan sok paling tersakiti ya Han, biasa nya aja lo Resident Evil an mulu!" Omel Jinghyuk pada Yohan dengan melempar kulit kacang ke arah Yohan.
Dan bener aja ucapan Jinhyuk semua yang di sana tertawa kecuali Yohan, memang kebenaran yang Jinhyuk bilang bahwa tiada hari Yohan tidak memain kan PS nya.
"Gue yang mau nikahin doi aja harus kerja ekstra lagi buat cepet-cepet di acc skripsi gue" Celetuk Wooseok yang membuat teman-teman nya sedang tertawa seketika berhenti dan mengalih kan atensi pada Wooseok.
"A-apaan? Nikahin? Apasih? Ngaco lo ya Ucok! Mana ada lo doi, Ryujin aja lo tolak haha" Adu Yohan sambil menertawa kan Wooseok.
"Jangan bilang Teteh cafe yang cakep itu?" Celetuk Hangyul tepat pada sasaran nya.
"Hah? Apalagi ini? Apaan sih gue gak ngerti? Ucok mau nikah? Sama siapa? Teteh caf-- EH BENERAN?!"
![Single Parent - Kim Wooseok [ ✓ ]](https://img.wattpad.com/cover/195470570-64-k69021.jpg)