Chapter VI

344 19 1
                                    

Venus and Mars

Orific by Aomine Sakura

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Kesamaan nama, tempat, latar dll hanyalah kebetulan. Tidak berniat menyinggung siapapun ataupun unsur sara.

Warning content 21+
Selamat membaca!

"Apa aku mengganggumu?"

Rindi bangkit dari kursinya dengan terburu-buru dan menyalami calon kakak iparnya. Dia terkejut melihat Elang ada di kantornya.

"Silahkan duduk. Ingin minum apa?" tanya Rindi.

"Sebelumnya, apa Venus sedang ada di kantor?" Elang menerima softdrink dari tangan Rindi.

"Venus sedang pergi ke cafetaria. Dia bilang ingin kopi dari cafetaria disini."

"Baguslah. Aku harap, apapun yang aku bicarakan denganmu jangan sampai terdengar oleh Venus."

Rindi mengangkat satu alisnya. Sebagai seorang pebisnis muda, dia diajarkan untuk selalu waspada dan sigap dalam segala situasi dan kondisi juga saat bertemu dengan orang yang baru dikenalnya. Jika Elang mengatakan hal tersebut, berarti ini semua menyangkut calon istrinya.

"Mau merokok?" Rindi mengeluarkan rokok dari dalam laci mejanya.

"Aku tidak merokok, terima kasih." Elang tersenyum hangat. "Apa kamu merokok?"

"Tidak. Ini hanya untuk persediaan jika ada klien yang ingin merokok."

"Baguslah. Venus tidak tahan dengan asap rokok." Elang meminum minumannya. "Asmanya kambuh jika dia menghirup asap rokok."

Itu bukanlah informasi yang mengejutkan bagi Rindi. Dulu, sewaktu mereka masih berpacaran. Venus menemaninya makan dan tiba-tiba saja asma yang di derita Venus kambuh. Dengan sigap, Venus mengambil obat miliknya dan meminumnya. Sejak saat itu, dia mengetahui penyakit yang di derita Venus.

"Jadi, apa yang ingin dibicarakan?" tanya Rindi.

"Aku harap, kamu bisa bersabar dengan sikap menyebalkan milik Venus. Selama ini, Venus selalu tertekan dengan hidupnya, terutama body shaming yang ditujukan untuknya. Dia terobsesi dengan tubuh ideal hingga menderita gangguan psikologi."

Informasi yang diberikan Elang padanya sungguh mengejutkan. Dia benar-benar baru tahu tentang gangguan psikologis yang di derita Venus.

"Apa maksudnya?"

"Sesaat setelah wisuda dan Venus bekerja pada Andrew, dia mulai menunjukan gejala obsesi tersebut. Saat itu dalam 6 bulan, berat badan Venus berada di titik paling kurus dan dia merasa belum puas. Andrew sangat khawatir dan membawa Venus untuk menemui dokter, Andrew juga menghubungiku dan aku langsung datang saat itu juga.

Kondisi Venus benar-benar diluar kendali. Dia tidak mau memakan apapun dan hanya ingin berolahraga. Setelah Andrew mendatangkan psikiater ternama, kondisi Venus cukup membaik. Jika Venus sudah menunjukan gejala kumat, Andrew segera membawanya ke psikiater dan selama ini Venus tidak menunjukan gejala yang parah.

Karena sekarang dia berada jauh dari Andrew, aku harap kamu mau membantunya. Karena aku juga tidak bisa terus menjaganya."

Rindi terdiam. Dia benar-benar merasa jika orang yang melakukan body Shamming dan bullying sangat tidak berperasaan. Mereka tidak memikirkan bagaimana kondisi psikologis yang dialami si korban.

Tanpa bertanya lebih lanjut, Rindi bisa menebak jika Elang mengetahui tindakan bullying yang terjadi pada Venus. Selama ini, dia selalu membela Venus meski tidak berpengaruh sama sekali.

Venus and MarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang