17🍁

17 2 0
                                    

Kadang kita tidak bisa membedakan antara kebetulan dan takdir

Kini semua terasa aneh ketika ia harus berhadapan dengan laki-laki yang pernah di cintainya didalam satu ruangan.

" Kk..kamu ngapain di sini "
Tanya ifa

" Ini ruangan aku "
Jawab farel

" Jadi.. "

" Iya, aku pimpinan tim redaksi yang baru, kenapa kamu kaget? "

Ifa berusaha membenahi rasa groginya

" Ekhem gak kok, kenapa harus
kaget? "
Jawab ifa santai

" Oo bagus deh kalau lo gak kaget, oh ya selamat atas pencapaian lo, cerita lo menarik "
Ucap farel

Ifa hanya bisa tercengang mendengar ucapan yang di lontarkan farel barusan

" Hm iya makasih "
Jawab ifa

" makasih juga untuk tadi pagi, gue gak tau kalau misalnya gak ada lo saat itu "
Ucap farel

" Iya santai aja, lagian gue gak sengaja lewat dan liat benda itu "

Flashback on

Saat itu ifa sedang berjalan melewati tempat parkiran yang kebetulan sedang ada pembangunan tempat parkir yang baru

Ia melihat bahwa akan ada kayu yang hendak jatuh ketika ia melihat ke bawah ia melihat ada farel di sana sedang membenahi tali sepatunya,
Tanpa pikir panjang ifa langsung berlari ke arah farel

" Fareeel awass "
Teriak ifa

Bruukk..

Kayu itupun jatuh ke bawah seiring dengan jatuh ifa kepelukan farel

" Astaga ifa "
Ucap farel yang kaget akan kejadian itu

" Lo gak papa, ayo bangun "
Ucap ifa yang sangat menghawatirkan farel

" Gue gak papa, harusnya gue yang nanya, lo gak kenapa-napa kan? "
Tanya farel

" Gue gak papa kok, cuman lecet dikit di tangan gue "
Ucap ifa

" Lo ikut gue "
Farel segera menggandeng ifa tanpa menghiraukan banyak orang yang melihat mereka.

" Kita mau kemana? "
Tanya ifa

" Ke UKS, gue bakal obatin luka lo "

" Sekarang lo duduk, gue ambil kotak P3K dulu "
Ucap farel

Ifapun menurut apa yang di katakan farel.

" Aww "
Teriak ifa

" Sorry sorry perih ya? "
Tanya farel

" Iya dikit, pelan-pelan aja rel "
Ucap ifa

Saat farel sedang membersihkan lukanya ifa terus menatap adit hingga adit mendapati mata ifa sedang menatap dirinya.

Seketika itu ifa langsung memalingkan wajahnya ke samping

" Udah belum rel ? "
Tanya ifa

" Udah kok tinggal pasang plaster "

" Udah beres "
Ucap farel

Ifa melihat tangannya yang baru saja di selesai di obati

" Makasih ya rel, kalau gitu gue balik ke kelas dulu "

" iya makasih udah nyelamatin gue tadi "
Ucap farel

" Iya gak papa, santai aja "

Setelah itu ifapun berlalu meninggalkan farel yang terus menatapi kepergian ifa hingga ifa benar-benar menghilang dari pandangannya.

Flshback off

" Tangan lo gimana udah mendingan kan? "
Tanya farel

" Udah kok "

" Btw cerita lo emang menarik, jadi gue manggil lo kesini karena sebentar lagi akan ada perlombaan menulis cerpen antar sekolah sejakarta, dari hasil rapat tim redaksi kita nunjuk lo sebagai perwakilan sekolah kita

" OMG serius lo rel? "
Tanya ifa

" Ya gue serius "

" Gue sendirian? "

" Hm enggak, lo perwakilan putri, sedangkan perwakilan yang putranya .."

" Siapa? "
Ifa terlihat sangat penasaran siapa pasangannya dalam perlombaan menulis cerpen besok

" Gue "
Jawab farel

" Ha? Elo? Emang lo bisa nulis "
Tanya ifa seperti meremehkan kemampuan farel

" Lo aja yang gak tau, lo sering liatkan di mading yang karyanya gak pernah ada nama penulisnya? "

" Iya, hampir setiap hari cerita dia masuk ke mading "

" Ya itu gue, gue sengaja gak nulis nama gue biar orang-orang tambah penasaran. So lo orang pertama yang tau soal ini "
Ucap farel

" Ah masaaa "
Goda ifa

" Ih lu ya, udah pokoknya besok kita buktiin kalau karya kita bukan karya abal-abal "
Ucap farel dengan semangat dan mata yang berbinar-binar seolah ia sedang menatap sebuah masa depan yang indah.

jomblo sejak embrio [selesai✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang