Tok tok tok
Pintu ruangan sunyi itu berbunyi,terdapat seorang gadis yang duduk di kursi kebanggaannya dengan membelakangi pintu
"come in"
Ceklek
"Lapor nona,klan Barat diserang oleh the crips,mereka menggunakan pistol yang di rancang khusus,hingga menyebabkan beberapa anggota tewas"jelas pria berbaju hitam dilapisi jaket
Tak
Tak
Tak
Kuku panjang gadis itu mengetuk sandaran tangan kursi,ruangan itu senyap,lalu tiba tiba gadis itu terkekeh
"Apakah hal seperti itu harus di laporkan?jangan sampai aku membuat kepala mu itu menjadi hiasan di ruanganku"
Sedangkan pria itu merinding walaupun ini bukan pertama kalinya tapi tetap saja aura gadis ini sangat gelap
"Datang dan selesaikan"
"Baik nona,saya undur diri"
Ceklek
Gadis itu kembali terkekeh,ia menatap gedung gedung menjulang,dia sama sekali tak berniat pergi dari ruangan ini padahal jam sudah menunjukan pukul
03.00 A.M
Ting!
Gadis itu menatap foto yang dikirim oleh seseorang,foto yang menunjukan sebuah keluarga yang harmonis
"HAHAHAHAHA,aku akan kembali sayang"desis gadis itu
Auristella Zevaro Greciva nama yang indah sama seperti wajahnya,sayangnya tidak dengan sifat gadis itu
Gadis yang hidup dengan kegelapan dunia,dan tidak berniat untuk keluar dari kegelapan itu
Menjadi MAFIA sebenarnya bukan keinginannya,takdir yang buat dia menjadi tertarik dengan dunia gelap ini
Entah mengapa yang dulunya sangat takut melihat darah,kini menjadi sangat menyukai darah
Darah?oh aku sangat senang melihat darah,bagiku darah itu sudah seperti kepentinganku sehari hari,darah adalah candu
Dia tidak segan segan bunuh orang jika orang itu berani mengusik kehidupannya
Dia dahulu adalah gadis yang periang, ceria,bahkan selalu tersenyum di setiap keadaan tapi sekarang dia menjadi gadis yang kejam,sadis,dan tak mengenal ampun,yang awalnya seperti malaikat menjadi iblis tak berperasaan
***
Auristella Zevaro Greciva
KAMU SEDANG MEMBACA
AURISTELLA (PROSES REVISI)
Teen FictionDia adalah seorang gadis kecil yang tersesat dalam gelapnya kehidupan Dia kehilangan senyum indahnya dan tawa yang menggelegar,dia lupa cara bahagia Dia terus berjalan dalam kehidupan,berharap menemukan kembali senyum dan tawa itu.dia lelah berjalan...