"lu-luna"ucap terkejut cristan
Stella hanya memandangnya datar,luna langsung memeluknya erat,cristan cukup terkejut
"Aku kangen banget sama kamu"ucap Luna
Cristan tak bisa berbuat apa apa,dia hanya diam tak berkutik ,dia sama sekali tak membalas pelukan Luna,banyak yang memandang mereka bingung
"Itu siapa sih"
"Bibit pho keknya sih"
"Hush omongannya di jaga"
"Tapi dia cantik loh,putih,mulus behh cecan sekolah bintang negara nambah dahh"
Luna pun melepaskan pelukan nya,dan ia beralih kepada stella,lalu tersenyum menjulurkan tangannya
"Kenalin nama aku Luna,sahabat kecilnya cristan"perkenal Luna
"Stella"Stella membalas jabatan Luna dan berjalan menjauh dari mereka
Bukan karena apa,tapi karna bel sebentar lagi berbunyi,setelah sampai di kelas Stella hanya memasang wajah datarnya dan tatapan tajam yang membunuh
Sahabatnya juga bingung kenapa Stella tiba tiba berubah
"Lo kenapa stel?"tanya Dea
"Gak"jawab Stella memasang earphone nya lalu menelungkup kan wajah nya di tangannya yang terlipat di meja
Ia tak perduli bahwa Bu Tuti sudah berada di meja guru,dan memulai pelajarannya
Di sela sela menjelaskan pelajaran Bu Tuti teralihkan pada satu titik
"STELLAAAAAA"teriak menggelegar membuat kelas yang tadinya sangat diam menjadi terkejut setengah mati
Sedangkan Stella tetap diam,tidak ada yang tau bahwa sekarang Stella memakai earphone nya
"Stell,stt"panggil pelan Dea
"Hm"gumam Stella
"Lu di panggil Bu Tuti tuh"
Stella pun memandang Bu Tuti yang sudah menahan amarahnya
"Apa"ucap lantang Stella
"Kenapa kamu tertidur di kelas hah,kamu tau kan kalo ib-"perkataan Bu Tuti terpotong oleh Stella
"Yaya saya tau,lalu apa masalahnya dengan anda?"tanya dingin Stella membuat mereka meneguk Saliva nya
"Keluar kamu dari kelas sekarang!!"
"Oke,tidak masalah"
Stella pun keluar dari kelas dengan santai,untuk menenangkan pikirannya hanya ada satu tujuan yaitu rooftop
Stella segera kesana,saat Stella membuka pintu ia melihat seseorang yang sedang berpelukan melepaskan rindu,orang itu adalah cristan dan Luna
Tiba tiba cristan mencium kening luna,membuat pipi Luna memerah dan kembali memeluk cristan karna malu
Brakk
Stella menutup pintu rooftop dengan keras membuat cristan dan Luna terkejut
"Oh ayolah Stella jangan sakit hati,Lo gak boleh baperan"batin Stella
Ia menuju kelapangan untuk bermain basket menumpahkan kekesalannya
Stella bermain kasar,keringat sudah membasahi baju dan keningnya ia tak perduli tatapan lapar kaum Adam
Tujuannya hanya satu membuang kesalnya hanya itu saja
Sudah berapa kali Stella menyetak point,tapi ia masih kesal,bel istirahat sudah berbunyi karena itu banyak siswa yang yang menonton ia bermain basket
KAMU SEDANG MEMBACA
AURISTELLA (PROSES REVISI)
Fiksi RemajaDia adalah seorang gadis kecil yang tersesat dalam gelapnya kehidupan Dia kehilangan senyum indahnya dan tawa yang menggelegar,dia lupa cara bahagia Dia terus berjalan dalam kehidupan,berharap menemukan kembali senyum dan tawa itu.dia lelah berjalan...