Hari ini cukup menguras tenaga Benji, ia baru menerima laporan bahwa telah terjadi pencabulan yang dilakukan seorang tukang ojek terhadap bocah SD dikawasan Jakarta Selatan, tak tanggung-tanggung pelaku melancarkan aksi bejatnya itu di sebuah tempat ibadah.Kurang miris apa lagi nageri ini?
Saat mobil polisi yang dikendarai Benji tiba di TKP, sudah terlihat kerumunan warga yang berteriak memaki dan menyumpahi pelaku pencabulan itu.
" Dasar biadap!!! Sebanyak itu jalang di luar sana mengapa kau melakukan itu kepada bocah tak berdaya. Harusnya kau mati saja dasar keparat!!!!."
" Ayo!! kita bakar saja Penisnya"
Makian terus terlontar dari orang-orang yang ada disana, bahkan ada yang melempari batu dari luar.
Untung saja pelaku sudah di amankan di WC masjid oleh warga setempat. Jika tidak, bisa dibayangkan akan seperti apa nasib orang itu.
Dengan tergesa-gesa Benji dan rekannya membawa pelaku pencabulan kedalam mobil polisi. Ia tidak bisa berlama-lama jika tak ingin kericuhan ini semakin memanas.
****
Benji melirik ponsel yang tergeletak di meja kerjanya,terlihat hari sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Diponsel itu juga menampilkan gambar seorang gadis dengan senyum manis dan polosnya.
Dia adalah Linaya. Gadis yang selalu mengisi hari-hari luang Benji di tengah kesibukan kerjanya, sudah 2 hari ini ia tidak menemui gadis itu. Ia akan menemuinya sepulang dari kantor nanti.Pasti gadis kecilnya itu sudah menunggunya, karena memang Benji selalu meluangkan waktu setiap hari untuk menemui Linaya walau hanya sekedar menanyakan kabar.
Sesampainya di rumah, ia langsung melihat seorang gadis duduk di atas tangga lantai dua rumahnya dengan mata sayu dan kakinya menghentak-hentak kecil di tangga yang ia pijaki. Sadar akan kedatangannya gadis berambut hitam dengan poni yang menutupi seluruh keningnya itu langsung berlari ke arah Benji.
" Yeyyy kakak pulang."
Linaya langsung menghabur kepelukan Benji, dengan sigap Benji mengangkat tubuh mungil gadis itu dan melambungkannya ke udara. Layaknya seorang ayah yang di sambut oleh putri kecilnya.
Benji menurunkan Linaya dan merangkulnya menuju sofa yang ada di ruang tamu.
" Bagaiman keadaanmu Naya, apa kamu meminum obatmu secara teratur hum." masih dalam dekapannya, Benji menciumi rambut Linaya dengan sayang.
Gadis itu mendongak ke atas menatap Benji dengan sebal.
" kakak jahat!!! Aku bahkan tidak bisa tidur dua hari ini karna kakak tidak ada di sisiku. Lihatlah mataku sudah seperti mata Panda." gadis itu memelototkan matanya dengan manja di depan Benji.
" Aku sangat sibuk akhir-akhir ini Nay...seharusnya kamu tidak menungguku."
Linaya langsung mendudukkan dirinya di pangkuan Benji dengan kedua kaki yang mengangkang di paha Benji, ia menyandarkan kepalanya di bahu kanan Ben dan langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Benji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Membagimu [21+]
RomanceFantastic cover by : Erika Dewi Pringgo " Seragam ini tidak ada artinya jika aku tidak mampu melindungimu." -Benjamin Mediawan- " Menikalah dengannya kak...gadis gila sepertiku tidak pantas menjadi istrimu." -Linay...