" ANAKKU!!!!KEMBALIKAN ANAKKU!!!!."
Jerit histeris seorang wanita dengan setelan busana formal yang sedang memeluk anak remaja berseragam putih abu-abu. Tangan remaja itu bersimbah darah dengan luka sobek di sekujur tangan kanannya.
" Ini mama sayang, buka matamu Nak!!!." teriaknya mengguncang tubuh anaknya yang sudah tak bernyawa itu.
Suasana TKP riuh, Anak SMA yang di ketahui bernama David itu tewas mengenaskan di kost-an temannya. Polisi yang menerima laporan dari pemilik kost an tersebut langsung menuju TKP dan memasang garis polisi.
Setelah di periksa dan melakuakn autospi, di ketahui remaja bernama David itu sengaja melukai dirinya sendiri akibat ketergantungan obat-obatan terlarang. Diduga ia menggigit tangannya sendiri agar bisa meminum darahnya yang masih mengandung Nikotin.
Ini bukan kali pertama Benji menghadapi kasus seperti ini, hal serupa juga terjadi beberapa bulan lalu. Sampai saat ini pihak kepolisian masih mencari dalang di balik pengedaran narkoba di kalangan Remaja atau Anak sekolahan.
"Sial!!."
Umpat Benji sembari menggeprak meja kerjanya.
"Ini tidak bisa di biarkan, kita harus menangkap mereka secepatnya, dan perintahkan anggotamu untuk memberikan penyuluhan tetang bahaya mengonsumsi Narkoba di sekolah-sekolah." ucapnya serius kepada bawahannya itu.
" Baik Pak, akan segera kami laksanakan."
***
Hari ini Ben merasa sangat lelah sekali oleh kasus yang tak kunjung ia selesaikan dan itu sangat menguras tenaga dan pikirannya.
Tengah malam ia baru bisa kembali ke rumah, dengan keadaan sudah berantakan ia langsung masuk ke kamarnya. Di lepaskan seragamnya satu per satu, langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri setelah seharian beraktivitas.
Setelah selesai dengan ritual bersih-bersihnya, Ben pun memakai kaos polos dan celana tiga perempat berbahan dasar kain yang nyaman di pakai untuk tidur.
Saat hendak merebahkan tubuh di ranjang, sekilas Ben melirik foto dirinya dengan seorang gadis yang tengah tersenym manis. Ia baru sadar beberapa hari ini Ben terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga melupakan gadis yang ada di foto itu.
Tanpa pikir panjang Ben bangkit dari duduknya menuju kamar Linaya. Tanpa mengetuk terlebih dahulu ia masuk begitu saja, dan memdapati Linaya tidur menyamping sembari memeluk Boneka Teddy bear bewarna cream.
Ben berjalan mendekati ranjang Linaya. Ditatapnya gadis yang tengah tertidur pulas di hadapannya. Wajah polos nan ayu milik gadis itu tak pernah membuat Ben bosan.
Seketika Ben ingin sekali memeluk tubuh rapuh di depannya. Ia menaiki ranjang Linaya dan berbaring tepat di samping gadis itu dengan posisi masih memunggunginya.
Perlahan Ben melingkarkan tangannya di perut Linaya, membenamkan kepalanya di leher gadis itu. Aroma harum dari rambut Linaya membuat Ben menutup mata dan menarik napas secara perlahan.
Ada rasa nyaman tersendiri saat ia memeluk dan meghirup wangi tubuh Linaya, tampa ia sadari bibirnya sudah menghisap pelan di ceruk leher Linaya sehingga meninggalkan bekas hisapan berwarna merah keunguan.
Seperti ada yang mendorongnya, Ben seolah enggan untuk berhenti bermain di leher jenjang milik Linaya. Sampai pergerakan kecil dari gadis yang berada di pelukannya pun menghentikan aksi Ben. Linaya yang mulai terusik tiba-tiba membalikkan badanya menghadap Ben. Ben tersentak ketika gadis itu balik memeluknya dengan mata yang masih terpejam.
" Apa dia menganggap aku ini bonekanya?."
Batin Ben ketika sadar sekarang bukan hanya dia saja yang memeluk.
Ben menatap dan menelusuri wajah cantik Linaya dari hidung mungilnya hingga ke bibir tipis bewarna pink alami yang tertutup rapat.
Ben mendekatkan wajahnya sehingga deru napas mereka bisa terdengar dengan jelas.
Di kecupnya bibir gadis itu lembut, selembut mungkin agar ia tidak terbangun.
" Kenapa ini manis sekali, rasanya aku tak ingin menghentikannya." Keluh Ben di tengah lumatan bibirnya.
***
Pagi ini Ben tidak terburu-buru berangkat ke kantor sehingga ia bisa menyepatkan waktu untuk sarapan bersama Linaya.
Ben masih sibuk membaca koran pagi sembari menunggu Linaya turun dari kamarnya.
Beberapa saat kemudian Linaya datang menghampiri meja makan. Dengan ceria ia menyapa Ben.
" Pagi Kakak." Linaya sekilas memeluk Ben dan duduk di sampingnya.
" Pagi sayang, " jawab Ben tak kalah semangat.
" Apa tidurmu nyenyak Nai." Ben mengusap puncak kepala Linaya dengan sayang.
" Aku tidak pernah merasakan tidur senyenyak tadi malam kak,seperti ada yang memelukku hhmm..." gumamnya nampak berpikir.
Ben memang tidur memeluk Linaya semalaman, ia baru beranjak dari kamar Linaya tadi pagi sebelum ia bangun.
" Bagus lah jika tidurmu nyenyak, itu sangat baik untuk kesehatanmu."
Ben dan Linaya memakan sarapannya dengan tenang. Tiba-tiba Linaya berhenti memakan Roti bakarnya.
" Kakak, sepertinya di kamarku Banyak serangga, lihatlah di leherku banyak sekali bekas merah jejak gigitan. "
Linaya menyibakkan rambutnya ke belakang.
Byurrr....
Ben menyemburkan air yang hendak masuk kerenggorokannya. Seketika ia tersedak.
TBC
Fyiuuhh...
Lama bener dah nunggu 1k vote...
Akhirnya....ada k nya juga wkwkkw
![](https://img.wattpad.com/cover/189959653-288-k254733.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Cinta Membagimu [21+]
RomansaFantastic cover by : Erika Dewi Pringgo " Seragam ini tidak ada artinya jika aku tidak mampu melindungimu." -Benjamin Mediawan- " Menikalah dengannya kak...gadis gila sepertiku tidak pantas menjadi istrimu." -Linay...