"Papa!" Aku terpekik saat papa tiba-tiba membuka pintu.
"Kamu nih apa-apaan sih Lyn?" Papa memungut boneka rilakuma ku dengan raut muka yang kesal, yang aku yakin ini bukan karena boneka.
"Maaf pa" kataku menunduk.
Papa menghampiriku dan duduk ditepian ranjang.
"Sejak kapan papa sama mama gak ngajarin kamu soal kesopanan?" Tanya papa, aku masih tetep menunduk.
"Papa malu tau gak sama om David!"
"Ma...maafin Elyn pa" ucapku lirih.
Elyn adalah nama panggilan khusus dari mama dan papa buat aku yang diambil dari nama belakangku Kalista Laurelynn.
"Papa gak habis pikir sama sikapmu tadi" papa mengbuang nafasnya cepat tersirat akan kekecewaannya.
Aku maklum jika papa dan mama sangat kecewa dan marah dengan sikap ku tadi. Karena papa dan mama selalu mengajarkan tentang sopan santun, apa lagi terhadap orang tua. Tapi tadi aku begitu kesal ketika tahu bahwa Nick lah yang akan dijodohkan dengan ku. Biasanya aku pandai menyembunyikan perasaan ketidak sukaan ku pada seseorang. Aku memeluk papa dari samping.
"Maafin Elyn pa, habis Elyn bener bener gak suka sama Nick" kataku lirih.
"Apa sih yang kamu gak suka dari Nick?"
Aku berpikir sejenak, tidak mungkin aku mengungkapkan semua tingkah laku Nick yang buruk.
"Mmm...Nick itu badboy pa, suka bolos, kalo dikelas tidur, godain cewek-cewek" jawabanku ini malah membuat papa ketawa yang membuat aku melongo dan melepaskan pelukan.
"Elyn sayang, kalau cuma kaya gitu ya wajar, papa juga dulu gitu waktu SMA. Tapi sekarang kan sudah berbeda, kalian sudah sama-sama dewasa dan Nick juga papa lihat cukup bertanggung jawab"
Glekk, jawaban yang ku lontarkan tadi salah, salah besar, papa malah memakluminya dan sekarang papa malah sedang memuji setan itu.
"Tapi pa...."
"Papa mau kamu nyoba deket sama Nick, papa sama om David itu selalu berharap kalau kita bisa besanan. Dulu kita pernah bilang kalau nanti usia anak kita 23 tahun dan mereka belum mengenalkan kekasih mereka maka kita sepakat untuk mencoba mendekatkan kalian, dan berharap kalian mau mewujudkan impian kami jadi besan" terang papa lembut.
"Sejak kapan emang papa kenal sama bule kaya om David?" Tanya ku penasaran.
"Temen kuliah papa dulu dari ospek sampai sekarang, kebayangkan deketnya kaya apa?" Ebuset papa jawabannya kaya meme comic indonesia aja.
"Tau ah pa, pokok nya Elyn gak mau gak mau gak mau. Titik!" Aku langsung berbaring memunggungi papa dan menarik selimut sampai leher.
"Kalau gitu cafe kamu papa tutup, gampangkan?"
"Apa pa?" Aku kaget langsung membalikan posisi tidur ku menatap papa tak percaya.
"Good night honey" papa mencium keningku dan keluar kamar.
Aaarghh...papa apa-apaan sih, kemarin-kemarin mama dan sekarang papa, ngapain sih gencar banget nyariin aku jodoh. Kalau emang iya dari dulu udah rencana kenapa gak dari awal aja papa langsung kenalin Nick, kenapa mesti dikenal-kenalin dulu sama anak-anak temen mama. Ya Tuhan bagaimana kalau ucapan papa itu beneran terealisasikan? Cafe ku, cafe yang aku kelola sejak 2 tahun lalu akan ditutup? Tidak boleh! Cafe adalah satu-satunya alasan aku tidak bekerja di perusahaan papa.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku membuka pintu cafe yang langsung disambut oleh Mia salah satu pegawaiku yang bertugas sebagai penerima tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Enemy
Romance"Nick?" kataku ketika melihat laki-laki yang baru datang. "Kalista?" Dia pun ikut terkejut. "Kalian udah saling kenal?" kata mama "Kalau gitu bagus dong berarti perjodohan ini tidak ada masalah" lanjutnya. Kemudian muncul seringaian licik dari wajah...