Part 7

65.4K 1.9K 16
                                    

Part ini didedikasikan untuk @Angel-Leeone :D

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Kalista tunggu...." suara seseorang dari arah sebelah kiri ku tak lama kemudian aku melihat Kalista berjalan terburu-buru melewati meja ku dan di ikuti seorang gadis di belakangnya.

Butuh waktu buat ku menyadari hal ini, aku terdiam beberapa detik kemudian aku mengutuk diri ku sendiri dan berlari mengejar Kalista.

"Kalista tunggu kal...aku bisa jelasin..." kataku memukul-mukul kaca jendela mobil lamborgini blue metalic yang aku yakin milik gadis yang bersama Kalista itu.

"Lis buka Lis...Kalista...!" Kataku frustasi ketika mobil yang di naiki Kalista semakin menjauh.

Aku berjalan sambil mengutuki diriku sendiri. Bodoh, bodoh, bodoh! Aku menghela nafas berat ketika kembali duduk dan meremas rambutku frustasi.

"Jadi itu Kalista calon tunangan lo?" Tanya Hellen menebak. "Hebat juga ya tuh cewek, bisa bikin lo kacau kaya gini" lanjutnya.

"Ini semua gara-gara lo, ngapain sih lo pake ngajakin gue makan bareng" jawab ku kesal.

"Gue kangen sama lo Nick, dan gue cuma minta lo nemenin gue makan siang. Untung aja gue gak minta lebih dari ini" kata Hellen yang sepertinya juga kesal.

"Gue anterin lo pulang sekarang" aku tarik tangan Hellen, pikiranku benar-benar kacau.

"Lo kok jadi kasar gini sih sama gue" protes Hellen dengan menghempaskan tanganku.

"Gak usah bawel! Buruan!" Kataku berjalan cepat dan Hellen yang menggerutu mengikutiku di belakang.

Pandanganku fokus ke jalanan yang siang ini memang agak macet, pikiran ku hanya satu. KALISTA! Dia gak boleh salah paham soal hal ini, gak salah paham aja susah dapetin hatinya apalagi pake salah paham.

"Apa sih yang special dari dia Nick, dulu lo putus sama gue juga lo gak sefrustasi ini" Gerutu Hellen di sampingku.

"Dia beda dari cewek-cewek gue yang lain. She is special for me" jawabku tanpa mengalihkan pandanganku dari jalanan.

"Atau jangan-jangan cewek itu yang udah ngambil perjaka lo?"

"Hellen stop it! Kalau lo masih aja bawel gue turunin lo sekarang juga" Kataku sedikit membentaknya dan dia langsung terdiam.

Setelah mengantarkan Hellen kembali ke kantornya, aku langsung bergegas menuju cafe milik Kalista. Ku buka pintu cafe dan langsung berlari menaiki tangga, di sebelah kiri ujung tangga ada pintu bertuliskan 'Owner' langsung ku buka pintu itu dan kosong. Aku bergegas turun dan bertanya pada salah seorang pelayan.

"Ibu Kalista tadi pagi memang ke cafe tapi setelah itu pergi dengan bu Arlita dan belum kembali ke cafe sampai sekarang" terang pelayan itu setelah aku bertanya padanya.

Arlita?

Apakah Arlita yang dimaksud pelayan ini adalah teman dekat Kalista yang dulu duduk sebangku dengannya?Anak pemilik Hartono Corp.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" Sapa Nila sekretaris Nick.

"Ini saya Nicko, saya butuh nomor telfon dari Arlita Hartono dari perusahaan Hartono Corp. secepatnya!" perintahku pada sekretarisku.

"Baik pak" Ku tutup telfonnya setelah mendapat jawaban dari Nila.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Entah mengapa terasa sesak di dada ketika melihat Nick begitu akrab dengan gadis itu. Tangannya yang memegang tangan gadis itu dan tertawa membuat mata ku sakit. Tapi bukannya Nick dari dulu selalu gitu ya dengan gadis-gadis, bahkan aku pernah melihat yang lebih dari pegangan tangan. Tapi mengapa kali ini bikin nyesek.

My Sexy EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang