Kalista sejak tadi memanyunkan bibirnya, entah mengapa ada yang kurang di hari-harinya sekarang, padahal dia masih bertemu tiap makan siang dengan Nick, masih mendapat gombalan-gombalan dari Nick, masih dapat perhatian dan keposesifan dari Nick, tapi tetap saja rasanya ada yang kurang. Tapi entah apa itu Kalista belum menemukan alasannya.
Akhirnya dia menyerah dengan pikirannya sendiri dan kembali melanjutkan pekerjaannya, siang ini dia harus ke Luxurious Bridal untuk fiting gaun pernikahan mereka. Kalista dan Nick hanya tinggal memberikan pendapatnya saja, segala urusan soal pernikahan mereka sudah diurus oleh orang-orang suruhan mommy nya Nick. Undangan pun sudah mulai dicetak untuk 4500 undangan, sedikit? Beruntunglah mereka, papanya Kalista dan daddynya Nick dulu satu kampus, mereka juga rekan bisnis otomatis sedikit banyak kolega mereka sama, Nick dan Kalista juga satu SMA otomatis juga teman mereka sama, ditambah Nick juga bekerja dengan daddynya otomatis koleganya pun kebanyakan sama dengan daddynya, sisanya adalah tamu undangan dari mama Kalista dan mommynya Nick lalu teman kerja Kalista kemudian juga teman kuliah Kalista dan Nick.
Cincin pernikahan? Checklis. Wedding organizer? Checklis. Gedung resepsi? Checklis. Undangan? Checklis. Tinggal mengurus desain dan konsep pernikahan dan fitting baju. Maklum persiapan pernikahannya mendadak cuma sebulan tapi untung mommynya Nick orangnya gesit dan juga teman-temannya. Temannya seorang yang WO, pemilik toko perhiasan langganan dan pemilik usaha percetakan undangan terbaik juga sangat membantu dan mau mendahulukan karena memang dari jauh-jauh hari mommynya Nick sudah berpesan kalau anaknya mau menikah tapi belum ditentukan tanggalnya jadi harus siap menanggung resiko kalau mendadak waktunya dan untunglah mereka semua setuju.
Resepsi nanti akan di bagi menjadi 2, hari pertama untuk para tamu bisnis dan tamu dari kedua orang tua mereka. Hari kedua untuk para undangan teman-teman dari kedua mempelai yang mengusung tema Frozen Wedding dimana para tamu undangan harus memakai dress code cosplay. Ide ini tercetus dari Kalista yang memang tertarik dengan dunia cosplayer, dulu sewaktu ia kuliah dia dan teman-temannya sering berkunjung ke event japan festival, acara yang mereka tunggu adalah lomba cosplay. Untuk itu terbesit ide untuk pernikahan dimana para tamu harus berpenampilan layaknya tokoh-tokoh dalam anime jepang, super hero, atau tokoh-tokoh favorit mereka lainnya. Awalnya Nick dan kedua keluarga menolak namun setelah Kalista menjelaskan dan kekeuh merayu akhirnya semua terkabul.
***
Kalista pov
Tok tok tok
"Masuk" kata ku tanpa melihat ke arah pintu siapa yang mengetuk.
Tok tok tok
Duh nih orang budek apa ya, udah di suruh masuk juga.
"Iya silahkan masuk" jawab ku lagi tanpa mengalihkan pandangan ku dari screen notebook ku.
Tok tok tok
Aku membuang nafas kasar, nggak tau apa orang lagi pusing ngerjain laporan malah malah ada yang mainin pintu. Tuh orang nggak tahu apa ya kalau perut aku lagi laper nggak takut aku makan apa.
Tok tok tok
Aku mengangkat kepala ku dengan kesal dan menemukan seseorang berdiri tepat ditengah pintu yang terbuka dengan seringaian jahilnya. Kemeja biru body fit dengan lengan yang dilipat sampai siku, dasinya sudah hingga dibawah dua kancing yang terbuka. Bulu-bulu tipis yang tumbuh disekitar rahangnya membuatnya semakin - sexy.
Dia berjalan menghampiri ku, duduk diatas meja dan mengamati ku. Aku berdiri mendekatinya, merapikan rambutnya yang sedikit acak-acakan. Menarik sedikit dasinya keatas, aku tidak mau gadis lain melihat kesexyannya. Tidak rela benar-benar tidak rela. Dia menarik ku hingga aku berdiri diantara kedua kakinya, tangannya berada dipinggangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Enemy
Romance"Nick?" kataku ketika melihat laki-laki yang baru datang. "Kalista?" Dia pun ikut terkejut. "Kalian udah saling kenal?" kata mama "Kalau gitu bagus dong berarti perjodohan ini tidak ada masalah" lanjutnya. Kemudian muncul seringaian licik dari wajah...