Part 11

51.8K 1.7K 14
                                    

Aduuh wp eror gila, author sebelah jg katanya eror...maaf-maaf atas ketidak nyaman ini...mudah2n kali ini bisa.... T_T

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Entah setan apa yang merasuki ku, kata-katanya terdengar begitu ajaib hingga membuat benteng pertahanan yang ku bangun dengan kebencian selama ini roboh. Aku melihat ketulusan di kedua manik mata biru itu hingga air mataku lolos begitu saja. Jika kalian mengira aku begitu naif biarlah, tapi ini kenyataan aku sangat benci, aku muak dengan semua tingkahnya tetapi aku juga sangat merindukannya. Dia menghampiriku, berlutut dan memutar kursi ku agar berhadapan dengannya. Kedua tangannya terangkat dan mendaratkan ibu jarinya di kedua pipi ku, menghapus air mata ku. Ku tanggalkan keegisanku dan menghambur ke dalam pelukannya. Ku peluk erat dan ku hirup aroma tubuhnya dengan wangi cedarwood dan whitemusk dari parfumnya. Dia membalas pelukan ku lebih erat.

"Are you seriously?" Ucapku sedikit serak karena isak tangis.

"Yes, I am very very seriously baby" dan dia memeluk ku semakin erat.

Aku tak bisa membohongi diri ku, dengan segala kebiasaan buruknya dia mampu membuat ku nyaman berada di sisinya, membuat ku merasa terlindungi. Jika dia mau berubah demi diriku maka aku pun harus belajar untuk menerimanya di hati ku, jika dia jatuh cinta pada ku maka aku pun harus mulai percaya dan belajar mencintainya. Dia tunanganku, calon suami ku dan seseorang yang telah meluluhkan hatiku. Akhirnya setelah cukup lama kami berpelukan merenungi perasaan kita masing-masing, kami pun melepaskan pelukan kami.

"Aku gak nyangka kamu bisa merangkai kata-kata yang bisa buat aku nangis" candaku sambil mengusap sisa air mata di wajahku.

"Tadi nyontek di dp bbm" katanya ringan yang membuatku terkejut.

"Hah?serius?" Ekspresi ku berubah menjadi serius. Aku benar-benar akan menyesal jika Nick benar mengcopy paste dari dp bbm. Dia malah tertawa terbahak-bahak.

"Baby baby masa ada gitu dp bbm panjang kali lebar gitu, itu tadi kata-kata ku kalo dijabarin ya kira-kira dua lembar hvs lah..." katanya sambil mengusap-usap puncak kepalaku.

"Iiihhh nyebeliiin..." aku memukul-mukul dada bidangnya pelan dia malah tambah tertawa.

Dia kemudian berdiri dan menarik tangan ku pelan untuk duduk di sofa panjang. Kami saling menatap satu sama lain. Wajahnya kini semakin mendekat kearahku menatap bibir ku, memiringkan wajahnya dan tatapan berpindah ke mata ku meminta persetujuan, aku pejamkan mataku dan bibirnya sudah mengecup bibirku. Perlahan bibirnya yang lembut melumat bibir ku, aku pun membalas melumat bibirnya. Ku lingkarkan tangan ku pada lehernya dan tangannya pun kini sudah memeluk pinggang ku. Ciumannya semakin lama semakin menuntut, dia menggigit bibir bawah ku meminta akses masuk kemudian lidah kami bertemu saling bertautan. Lidahnya mengabsen deretan gigiku yang rapih, lidahnya sangat lincah didalam mulutku membuat bagian bawahku basah. Dia benar-benar seorang player sejati. Ciumannya turun ke leher jenjangku memberikan tanta kepemilikannya disana. Jari-jari ku menelusup ke bagian rambut belakangnya.

"Aaaghhh...." sial desahan yang mati-matian ku tahan lolos tanpa permisi. Dia berhenti dari aktifitasnya dan memandangku tersenyum. Aku tutup wajah ku dengan kedua tangan menutupi wajahku yang pasti merona merah. Tetapi tangan Nick meraih tanganku dan membukanya, menatap wajahku yang tersipu malu.

"Biarkan aku milihat wajahmu yang tersipu baby" katanya lembut tetapi sambil senyum.

"Kau curang, benar-benar curang" kataku langsung berdiri dan meraih kaca yang berada di laci kerja ku.

"Ya Tuhaaaaaan....Niiiiiiicckkk...." teriakku sambil menyentak-nyentakkan kaki ku kesal ketika melihat tiga kissmark yang sangat merah di bagian leher yang pastinya tidak akan tertutup rambut walau di gerai. Nick tertawa puas sampai memegangi perutnya.

"Ini bagaimana? Aku maluu..." aku memukul bahu Nick dengan kesal atas ulahnya tadi.

"Hey berhenti tertawa atau aku akan marah berminggu-minggu!" Bentak ku jengkel. Perlahan dia pun menghentikan tawanya.

"Ya udah sih sayang, ngapain harus malu" jawabnya santai.

"Seenaknya ngomong gitu, ini gimana kalau aku keluar dari cafe, kalau ketemu Arlita, mama, papa, kak mmmpphh...." Belum selesai aku bicara bibir Nick sudah melumat bibirku lagi.

"Don't be panic baby, pake syal kan bisa"

"Ihh ya kali panas-panas gini pake syal" dengan gemas aku mencubit pahanya.

"Aawwh...aduh sakit bab..." Nick mengusap-usap pahanga yang tadi ku cubit.

"Sukurin!" Aku melipat tanganku di dada dan membuang muka.

"Ati-ati jangan sembarangan main-main di paha, nanti ada yang bangun" Mendengar ucapan Nick aku langsung memukul-mukul bahunya.

"Kamu tuh mesum banget tahu gak sih...pokoknya aku benci sama kamu!"

"Iyaa benci bener-bener cinta?" Godanya.

"Ih nyebelin, Nick nyebelin!" Kataku yang semakin kesal.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Bonus langsung update 2 part buat para readers yang setia ngikutin dan kena php dari wp author gara2 eror kemarin :*

Author minta komen ya takutnya gak keluar text nya lagii.... T_T

Happy reading :*

My Sexy EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang