Perhatian kecil darimu lah yang membuatku semakin jatuh dalam perasaan yang kurasakan sendiri.
****"Alanza ... Tunggu!" pekik Adira di koridor kelas XI. Adira berlari dan menyingkirkan siapapun yang menghalanginya, dia berusaha menyusul Alanza yang berjalan di ujung koridor. Kondisi koridor yang cukup ramai pun mendadak sepi karena teriakan Adira.
"Heh, Alien! Kalo dipanggil berhenti dulu. Bikin orang capek aja," gerutu Adira, sambil sesekali mengatur napasnya.
"Siapa yang nyuruh lo ngejar gue? Gue gak nyuruh tuh. Jadi, kalo lo capek, ya salah lo sendiri, lah. Dasar cebol."
"Udah lah. Gue lagi gak mau debat. Gue cuma mau kasih tau informasi dari Pak Danang. Kita disuruh ketemu beliau sepulang sekolah."
"Oh," jawab Alanza singkat. Alanza pun melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda.
"Dasar Alien!" Adira menggerutu.
"Gue denger, Dir."
"Hhehe." Adira terkekeh, "Yayaya. Yuk balik ke kelas bareng," lanjutnya seraya menggandeng tangan Alanza, lalu ia pun berlari kembali.
Alanza yang belum siap berlari hampir saja terjatuh. Untung saja ia bisa menyeimbangkan diri.
"Woi, Cebol! Lepasin tangan gue!"
"Tanggung. Bentar lagi sampe."
Setelah sampai di depan kelas XI IPA 2, Adira melepaskan tangan Alanza.
"Gila lo, Dir. Sumpah gue capek banget. Minggir! Gue mau masuk dulu."
"Gila gini juga sahabat lo, Lan," gumam Adira.
Setelah masuk ke kelas, Alanza langsung menuju ke tempat duduk Adira. Bukan untuk balas dendam. Ia hanya ingin meminta minum kepada Kirania, teman semeja Adira.
"Bagi minum, Ran. Gue haus banget." Belum disetujui oleh pemiliknya, Alanza langsung menenggak air tersebut hingga tersisa setengahnya.
"Haus, Bang?"
"Hooh. Gara-gara cebol tuh. Ngajak lari-lari di koridor."
"Duh, romantisnya," ledek Kirania.
"Ran, minta minum," pinta Adira.
"Nih." Alanza memberikan botol minum milik Kirania. Setelah air di botol itu habis diminum Adira, barulah Ia melanjutkan ucapannya, "Bekas gue minum."
"Kenapa emang?" tanya Adira.
"Ehh, lo gak jijik?" Alanza balik bertanya.
"Lah, kan udah biasa. Dasar Alien!" protes Kirania.
"Dasar Alien. Suka pelupa. Ya, Ran."
"Iya, Dir."
"Hina terus. Mana Lio?"
"Latian futsal. Kenapa emang?" ucap Kirania.
"Gak ada yang ngebela gue dong."
"Hahaha. Rasain!" ledek Kirania dan Adira kompak.
***
Selepas bel tanda pulang berbunyi, Adira mengajak Alanza untuk bertemu dengan Pak Danang.
"Lan, kuy!" ajak Adira.
"Ngapain, Dir?" tanya Adelio dan Adira kompak.
"Cie, kompak," ledek Alanza.
"Jadi, mau ngapain kalian?" Adelio bertanya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
AthreeK's Squad
Teen FictionSeantero SMA Dharma sudah pasti mengenal AthreeK's Squad. Siapa yang tidak mengenal mereka? Si empat sekawan yang selalu terlihat kompak. Persahabatan yang terjalin sejak masa kanak-kanak membuat mereka selalu bersama, saling menjaga antar satu sama...