6

3K 309 12
                                    

Happy reading .....

.
.
.




.
.
.



















Tok.
Tok.

"Sung buka ini gw"

"Buka aja kak gak di kunci"

"Sung makan kuy, udah di tunggu bunda di bawah"

Ini kak minho?? Gumam Jisung bingung kenapa Minho berubah gak dingin lagi

"Lu ngomong Ama gw?" Tanya Minho yang mendengar gumaman Jisung

"Ah tidak kak" jawab Jisung cepat takut gumaman nya tadi ketauan

"Lah ayok ke bawa malah bengong" ajak Minho

Jisung mengangguk dan mengikuti Minho keluar dari kamarnya. Saat menuruni tangga Jisung masih bingung dengan tingkah kakaknya yang lembut seperti sekarang ini.
Mungkin ini hanya sementara sung jangan berharap lebih ucapnya dalam pikiran Jisung.

"Sung kok bengong lagi seh ini ngapain woi" kata Minho yang sempat menoleh ke arah Jisung, Jisung berhenti di anak tangga terakhir karena pikirannya tadi.

"Allahu bocah" tangan Jisung ditarik Minho, Jisung kaget dan sadar dari lamunannya dia merasakan ada yang menggenggam hangat tangannya.

"K-kkak Minho, m-mmau ng-ngapain?" Jisung langsung melepaskan genggaman dari kakaknya, dengan cepat berlari ke atas tapi dia terjatuh tulang keringnya mengenai pinggir tangga

"Aakhh .. " rintihan dari jisung, kakinya berdarah berdenyut. Kalian tau sendiri rasanya kan gess. Ngilu sat

Minho langsung menghampiri Jisung. Untunglah Jisung tidak menangis, Jisung sudah berjanji bukan akan menjadi orang kuat.

"Sung gakpapa? Aduh ini berdarah ayok berdiri sini kakak bantu" Minho khawatir, memegang bahu Jisung membantunya berdiri.

"Jisung gakpapa, Jisung kuat ayok kita kebawah" ajak jisung

"Tapi kaki Lo berdarah gini, nanti bunda liat gw gak mau nya bunda jadi khawatir"

"Atau aku gak usah makan?"

"Iyeehh udah berani ngancem ini bocah, yaudah ayok"

Jisung sedikit terkekeh, karena percakapan dengan kakaknya yang sudah agak panjang. Apa aku udah diterima oleh kak minho? Tanyanya dalam hati.

"Lama banget sih turunnya, ngapain?" Tanya mama Minho

"Gak ngapa²in kok Bun"

"Lho lho itu kenapa kaki kamu berdarah, jatuh darimana?" Papa Minho menyadarinya karna jisung berjalan sedikit pincang

"Jatuh ditangga tadi yah, ini gakpapa kok luka dikit" Jisung tersenyum agar tak membuatnya ayahnya makin khawatir .

"Minho tolong ambilkan obat merah dulu sayang" ujar mama Minho

"Hhmm iya ma"

"Kok bisa jatuh sih, kayak anak kecil ihhh" mama Minho gemas mencubit pipi jisung. Jisung hanya tersenyum

"Ini ma" Minho memberikan kotak p3k itu pada mamanya

"Makasih ya nak" menerima kotak itu

"Nah sini bunda obati dulu baru kita makan, tahan dikit sung agak pedih"

Jisung menggigit bibir bawahnya menahan pedihnya kehidupan eh tekanan cairan alkohol dari bundanya, lalu diberi Betadine dan ditutup oleh plaster luka.

Hyung (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang